Part 4

9 2 0
                                    


불타오르네
Bultaoreune
Fire fire fire fire
Fire fire fire fire

Telah lama semenjak pergantian tahun, kini BTS tengah tampil di salah satu program televisi. Fans yang mereka namai A.R.M.Y kian banyak mengingat grup mereka makin populer sekarang. Tak lupa, semenjak debut dengan lagu utama berjudul Fire, jadwal BTS kian padat.

Dengan semangat ketujuh pemuda tampan itu membawakan koreografi yang memanaskan suasana. Para penonton bersorak melihat mereka. Suasana heboh yang tidak cocok bagi Lani, ia sudah mulai lelah. Namun ia lagi-lagi harus menggantikan staf lain sebagai penari tambahan.

Para penari latar menggunakan pakaian serba hitam dan tentunya masker atau tudung yang menutupi wajah mereka. Membuat mereka terlihat sama. Meski tinggi mereka tidak sama rata.

Setelah acara usai, semua staf berkumpul di ruangan istirahat. Lani langsung membuka jaket yang ia kenakan, tubuhnya penuh keringat karena lampu serta api yang timbul saat tampil tadi. Tiba-tiba Lani merasa kasihan pada member Bangtan. Ia yang tidak selama mereka di panggung saja sudah sepanas itu.

Ketujuh member istirahat sembari beberapa di antara mereka melihat hasil rekaman dari penampilan mereka. Di sudut lain, sebagian penari kena semprot oleh pelatih, karena melakukan secuil kesalahan saat di atas panggung.

"Kau tidak kena marah rupanya." ujar Minje.

"Yah begitulah."

"Sangat disayangkan. Sudah lama aku tak melihatku dimarahi." tutur Minje.

Lani hanya menatap Minje sambil mengangkat alisnya sebelah. Lalu ia kembali melanjutkan aktivitas minum airnya. Membiarkan Minje bergumam sendiri.

Dari balik ponsel V, Jin melihat Minje yang mengoceh sendiri dan Lani yang hanya diam di sampingnya. Member tertua Bangtan tersenyum, kemudian ia menghampiri dua manusia itu. V serta Rapmon yang tadinya masih melihat rekaman menatap kepergian Jin.

"Anda sudah bekerja keras, Daehyun-ssi." ucap Jin.

Mata Minje beralih menatap Jin, Lani hanya mengangguk pelan. Jin sudah mengganti pakaiannya. Setelah ini mereka harus menghadiri acara lain. Ini masa sibuk bagi BTS untuk promosi album baru mereka.

"Apakah Anda ikut tampil, Minje-ssi?" tanya Jin.

"Tidak Seokjin-nim. Saya di bagian keamanan kali ini." jawab Minje.

"Begitu rupanya. Nanti apakah Anda masih ikut, Daehyun-ssi?"

"Ne."

Karena Lani menjawab seadanya dan Jin yang tidak tau harus mengatakan hal apa lagi, suasana di sana menjadi canggung. Minje menghela nafas melihat tingkah bocah di sampingnya itu. Ia sudah terlalu terbiasa dengan ini semua. Dan pastinya Minje juga yang mengubah situasi canggung jika sudah bersama Lani.

"Bocah ini sangat pintar menari, karena itulah dia akan ikut lagi nanti, Seokjin-nim."

"Benarkah? Karena semua staf di sini sangat berbakat, saya tidak menyadarinya. Dan rupanya benar kalau Daehyun-ssi itu pria yang manis. Banyak staf lain yang membicarakannya."

"Eei, dia tidak manis sama sekali. Sifatnya ketus dan sering berbicara seenaknya. Saya bingung entah kenapa banyak yang suka melihat bocah menyebalkan ini," keluh Minje sambil tertawa.

"Maksud saya wajahnya. Tapi sepertinya kalian dekat. Sudah berapa lama Anda saling kenal?" tanya Jin.

"Hmm.. itu sudah lama. Saya tidak ingat, mungkin dia juga-"

"2 tahun." potong Lani.

"Wah, itu sudah cukup lama."

Minje tertawa. Lani beranjak dari sana untuk mengganti pakaiannya. Ia bertemu dengan Jimin dan Jungkook di ruang ganti. Tanpa menoleh sedikit pun, Lani langsung masuk ke bilik ganti. Jungkook menatap sosok Lani. Sudah cukup lama magnae Bangtan tertarik padanya.

AN. ThiefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang