Part 1

13 2 2
                                    


Langit mendung ditemani rintik hujan yang mulai pergi. Sore itu, usai syuting untuk musik video baru Bangtan, hujan turun deras hingga suasana berubah gelap. Sudah pukul 08.30 malam ketika hujan reda. Banyak di antara staf yang telah pulang.

Sementara Lani baru saja menyelesaikan bagiannya. Kini saatnya bagi Lani untuk pulang. Tadi ia harus merekam video praktik grup yang beranggotakan tujuh orang laki-laki penuh semangat itu.

Almarhum ayah Lani adalah seorang fotografer yang cukup dikenal. Jadi selama hidup, ayahnya senang mengajari Lani perihal bidangnya. Hingga sekarang Lani bisa dikatakan mahir dalam menggunakan kamera.

Lantaran tinggal seorang diri di negara asing, Lani berusaha membiasakan diri di negeri ginseng itu dengan mengerjakan banyak hal selagi ia sempat dan belum disibukkan dengan jadwal kuliah yang padat. Sekarang ia masih di semester pertengahan, meski agak sibuk ia masih bisa memanfaatkan waktu luangnya dengan baik.

"Daehyun-ssi, kalau Anda sudah menyelesaikan semuanya, bisakah Anda mengantar hasil rekamannya ke ruang manajer?" pinta Jin.

Lani mengangguk paham. Selama tinggal di negeri asing itu, Lani memakai identitas lain. Seorang wanita biasa lebih sukar dihargai daripada laki-laki di sini, begitulah menurut Lani. Karena itulah ia menggunakan nama yang dibuat kedua orang tuanya ketika tinggal di kampung halaman ayahnya dahulu.

Ayah Lani adalah warga negara asli Korea Selatan. Dan Lani sempat tinggal cukup lama di sana bersama keluarganya. Karena itulah dahulu ia memiliki nama dengan marga ayahnya di sini. Namun mengingat ia harus menjadi laki-laki, Lani sedikit merombak namanya. Dari 'Park Daela' menjadi 'Park Daehyun'.

Berkat identitas baru itu pula ia lebih mudah mendapat pekerjaan. Seperti di BigHit ini saja. Ia lebih berpeluang diterima sebagai laki-laki daripada perempuan. Ia bisa jadi kameramen, staf bagian keamanan, staf fansign atau fanmeeting, penari latar, serta pekerjaan lain.

Hari ini, setelah jadwal padat selama seminggu terakhir, Lani bisa sedikit santai dengan merekam video dance praktik musik video baru BTS. Setelah mengedit video itu ia diminta menemui Sejin, manajer Bangtan di ruangannya.

Usai merapikan barangnya, Lani beranjak dari posisi awalnya. Ia berkemas agar sekaligus bisa pulang setelah menemui Sejin. Akan tetapi, setelah sekian lama ia bekerja di sana, tiba-tiba ketujuh manusia baik hati itu melontarkan banyak hal. Seolah-olah Lani sedang menghadapi wawancara kerja.

"Daehyun-ssi, apakah Anda menyukai BTS?" tanya J-Hope.

"Ne?"

"Kenapa kau menanyakan hal itu, Hyung?" sanggah Jimin.

"Aku hanya penasaran. Karena hampir semua staf akan menjawab ya. Mungkin saja Daehyun-ssi mengatakan hal yang serupa bukan?" jelas J-Hope.

"Saya mengagumi Anda sekalian." tutur Lani.

"Benarkah? Kalau begitu siapa yang paling Anda kagumi di antara kami?" kali ini Jin yang bertanya.

Lani tidak suka ini. Ia harus membuat laporan dan malam kian larut. Ini mengurangi waktu istirahatnya. Namun ia tidak bisa pergi begitu saja. Itu tidak sopan dan ia tidak ingin terlalu dipedulikan karena bersikap buruk pada rekan kerjanya.

"Saya mengagumi Anda, Kim Seokjin-nim."

"Ah benarkah?" respon Jin.

"Kenapa Anda mengagumi manusia itu? Karena tampan?" sambut Suga.

"Tidak, karena Kim Seokjin-nim bertanya siapa yang paling saya kagumi."

"Hanya karena itu?" Suga kembali bertanya.

AN. ThiefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang