Part 8

10 2 0
                                    


"Jinjayo?"

"Yah kita lihat saja. Seingatku dia masuk lusa. Begini saja, aku akan mengabarimu saat Daela di sini."

"Wah.. gomawo Hyung."

"Ehei, ini tidak gratis. Belikan aku makan malam." Titah Minje setengah tertawa.

Pemuda yang dipanggil Daehan tadi menatap Minje dengan alis naik sebelah. Minje tertawa melihatnya. Kebiasaan Daehan mirip dengan Lani.

"Kau akan ambil jurusan apa?" tanya Minje.

"Hm.. apa ya? Kenapa Hyung menanyakan hal ini?"

"Bukankah sebentar lagi kau lulus? Wajar saja aku ingin tau."

"Itu benar juga. Alasan Hyung masuk akal," gumam Daehan.

"Dasar bocah. Katakan saja jika kau belum tau." ujar Minje.

"Enak saja. Aku tidak seperti Hyung, masa depanku sudah terencana."

"Terserah.."

♤♤♤♤♤

Satu tahun terlewati semenjak kepergian keluarga kecilnya. Lani mengalami fase perubahan pada sikap dan kebiasaannya. Meski tak terlalu kentara, namun ia tetap berubah. Yang paling merasakan hal itu adalah keluarganya.

Lani menyelesaikan pendidikan dokternya dalam waktu terbilang cepat. Tak mau membuang masa, Lani langsung magang di sebuah rumah sakit. Selama itu pula ia merancang pendidikan selanjutnya yang sudah ia impikan selagi sekolah dahulu. Lani akan mengambil program S2 nya ke luar negeri.

Dengan pengumuman lulusnya ia sebagai penerima beasiswa di universitas negeri ginseng, Lani memberangkatkan dirinya dari tanah kelahiran. Berlabuh di negara baru seorang diri.

Awalnya Lani belum terbiasa dan tak terlalu leluasa karena kehidupan sosial di sana terbilang berbeda dengan negara asalnya. Tapi lambat laun gadis itu membaur dengan kehidupan barunya.

Nyaris satu tahun Lani hidup sendiri, pihak universitas menyarankan Lani untuk tinggal dengan sebuah keluarga yang akan menjadi walinya. Lani diberikan informasi mengenai keluarga itu. Ia cukup tertarik dan sebenarnya Lani merasa mulai bosan juga tinggal sendirian.

Di sanalah Lani bertemu dengan keluarga Daehan. Ia menjadi anak angkat keluarga itu. Untungnya kepala keluarga di sana memiliki marga Park yang sama dengan identitasnya.

Keluarga ini bersikap baik pada Lani. Mereka tidak membedakan sikap pada Lani maupun Daehan. Membuat Lani merasa nyaman tinggal di sana.

Seperti biasa, Lani mengambil pekerjaan paruh waktu. Ia tak ingin menerima semua kebaikan secara percuma dari keluarga itu. Lagipula ia suka bekerja. Karena itulah pekerjaan yang Lani lakukan tidak sedikit.

Sesekali Daehan dan orang tuanya bertanya mengapa Lani memaksakan diri. Dengan yakin Lani menyampaikan bahwa ia suka melakukan semua itu. Dan ia bisa menambah pengalaman mengenai dunia kerja.

Hampir satu tahun lagi terlewati. Lani makin sibuk dan ia merasa kerepotan karena jarak rumah jauh dari universitasnya. Akhirnya Lani minta izin untuk menyewa tempat yang dekat dari sana. Awalnya ibu Daehan menolak dan ayahnya pun berkata akan membelikan Lani kendaraan.

Perdebatan yang panjang membuahkan hasil. Dimusim panas tahun ke-2, Lani pindah ke sebuah apartemen. Lantaran sibuk kuliah dan bekerja, Lani jadi jarang berkunjung ke rumah. Tak jarang Daehan menghampirinya ke universitas untuk membawa Lani pulang.

AN. ThiefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang