AN. Thief

Part 10

Tampak gambar seorang manusia tampil di layar ponsel Jungkook. Tanpa sadar akan sikap dua Hyung-nya, Jungkook menggeser layar usai menatapi foto sebelumnya. Tak lupa ia tersenyum atau menampilkan ekspresi lain kala teringat masa yang dimemorikan layar kameranya kala itu.

Tiba-tiba V datang besertakan kertas dan beberapa kantung lain di tangan kirinya. Ia menyodorkan kertas pada para member, kemudian duduk dengan tampang lelah di samping Jimin. Tanpa banyak tanya, mereka membaca isi kertas itu.

Sudah lama pihak agensi menolak berbagai tawaran drama yang datang untuk Bangtan. Entah kenapa kali ini ada naskah yang lolos hingga sampai ke tangan tujuh pemuda itu.

"Apakah kita semua harus masuk ke drama ini? Semua orang bisa menjadi tokoh utama, ahahah.. ku pikir ini cukup menarik." unggah Suga.

"Drama sekolahan? Jadi kita masih bisa jadi siswa ya," tawa RM.

"Oh hei, lihat ini. Ada pemeran lain." kata Jimin semangat.

"Dasar, tentu saja ada bantet!" keluh Jin.

Mereka mengomentari setiap bagian naskah yang telah usai mereka baca sekilas. Setelah menelaah peran masing-masing, para member mulai memperagakan beberapa bagian sambil bergurau.

"Katanya 2 bulan lagi akan diadakan pembacaan naskah." umbar V.

"Benarkah? Kukira drama ini akan segera dibuat." respon Jimin.

"Tapi ini banyak adegan aksi nya. Sepertinya Kookie akan menyukai ini." ucap RM.

♤♤♤♤♤

Hal yang seringkali disebut sebagai kebetulan, seringkali disadari setelah berlalu. Jika tak mengalami langsung, kita tidak akan benar-benar paham makna tadi. Yang menyeret tokoh ke alur tak disangka. Mengulurkan kisah lain dan membawa pada akhir yang berbeda.

Ketika berada dalam situasi 'kebetulan' ini, umumnya kita tidak sadar bahwa sebenarnya itu semua memang akan terjadi. Dinamai demikian karena kita belum atau tidak memperkirakan sebelumnya.