Part 1

1.5K 169 18
                                    

"Kau bisa melakukannya?" suara berat Pd-nim terdengar. Joohyuk menolehkan kepalanya kesamping kanan. "Apa?"

"Mengangkatku" Suzy menjawab. Ia berdiri tepat di sebelah kiri Joohyuk. Lelaki itu ikut berdiri "Aaa Aku rasa tidak ada masalah, aku bisa mengatasinya"

"Woah Nam Dosan" Subin, Stepanie dan Dowan bersorak serentak. Mereka memang suka sekali menggoda Joohyuk saat lelaki itu akan beradegan dengan Suzy. Ini bukan kali pertama, Joohyuk ingat betul ketika ia melakukan adlib yang menanyai keadaan Dalmi di salah satu adegan beberapa waktu lalu.

Ia menggeleng pelan, lalu mengambil posisi begitupun Suzy. Joohyuk dengan mudah mengangkat tubuh Suzy dan menaruh gadis itu hati-hati di atas sofa bulat yang ada di ruangan.

"Urat lehermu keluar Dosani-ie" celetukan jenaka Subin membuat gelak tawa bergema dari semua orang yang ada di sana. Tak terkecuali Suzy, gadis itu berdiri menepuk pelan lengan Joohyuk membuat lelaki itu menatapnya "Kau bisakan?"

"Tentu" Joohyuk tersenyum, karena bagaimanapun tubuh Suzy tidak berat sama sekali menurutnya.

***

Shooting untuk hari ini sudah usai para kru mulai berbenah dan para aktor juga bersiap untuk pulang, namun Suzy dan Joohyuk harus ke gedung Soop terlebih dahulu. Keduanya mendapat tantangan bermain badminton dari soopely.

"Kita benar-benar pemain yang buruk" Suzy berucap dengan wajah menggelikan yang dibuat-buat membuat Joohyuk tertawa. Sebenarnya Joohyuk tidak begitu buruk dalam permainan ini, hanya karena bermain dengan tangan kiri saja, makanya begitu. Ia kan bukan seorang kidal.

Joohyuk berdehem pelan "Kau baik baik-baik saja? maksudku kakimu, kulihat kau terpeleset beberapa kali selama kita bermain"

Suzy menggerakkan kakinya, lalu meringis. Ia memang sedikit keseleo tapi tadi dia baik-baik saja dan entah kenapa baru terasa sekarang. Joohyuk dengan sigap membopong Suzy ke dalam gedung dan mendudukkannya di kursi terdekat.

Pria itu berjongkok dan memeriksa kaki Suzy lalu mengangkat dan meletakkan di atas pahanya. Ia mengetahui basic untuk masalah sendi karena cukup lama tergabung dalam klub basket saat sekolah menengah. Dalam berolahraga hal-hal seperti ini memang sering terjadi.

"akh" Suzy sedikit berteriak dan tanpa sengaja meremas kuat bahu Joohyuk ketika pemuda itu menggerakkan kakinya. "Kakimu akan segers pulih, tunggu disini aku akan memanggil cordi-noona untuk membawa baju ganti untukmu"

Suzy mengangguk pelan.

***

Suzy sedang duduk ditemani beberapa staff Soop ketika Joohyuk datang dengan rentengan Coffee ditangannya. Ia memang harus membeli itu karena kalah dalam permainan badminton melawan Suzy.
"Wahh uri maknae" Suzy bertepuk tangan ketika Joohyuk meletakkan coffee di meja.

"Aku memang yang termuda karena baru datang kemaren di sini" ucap Joohyuk seraya memberikan cup coffee pada Suzy. celetukkan jenakanya itu membuat orang-orang yang ada di sana tertawa. Joohyuk menarik kursi agar lebih dekat dengan Suzy. "Bagaimana perasaanmu? Lebih baik?"

"Sedikit sedih tapi karena kau sudah membawa coffee aku jadi senang sekarang" ujarnya sembari mengaduk coffee dengan sedotan di tangannya. Joohyuk memperhatikan gadis itu lekat, sudah jelas  jawaban Suzy mengacu pada kemenangan gadis itu karena handicap. Jookhyuk tersenyum kecil. "Aku memang tidak bisa menang dengan tangan kiri, karena kau sangat hebat dalam bermain tadi"

Suzy menoleh dan ikut tersenyum mendengar jawaban pemuda itu. Ia tahu pemuda itu hanya ingin membuat perasaannya lebih tenang. Kemenangan tadi tidak adil sama sekali dan ia ingin sekali berterima kasih untuk ucapan pemuda itu barusan. "kau tahu aku cukup pandai dalam berolahraga."

"Aaah begituuu, aaah begituuuu. Kupikir kau memang cukup athletic" Joohyuk menjawab dengan nada jail. Sedikit menggoda Suzy tidaklah buruk. Dilihat dari segi manapun Suzy dalam bermain badminton sangatlah buruk, sama dengan dirinya tadi.

"Lain kali kita lakukan tanpa handicap, apakah kau hebat dalam rope skipping?"

"Aku hebat dalam double under."

"Aku juga hebat"

"Haruskah kita lakukan lagi? bertaruh sesuatu?"

"Aku adalah raja rope skipping waktu disekolah menengah, apa tidak apa-apa?"

"Aku adalah pemain yang sesungguhnya, pemain basket tidak bisa tidak menghabiskan hari tanpa rope skippimg, aku melakukan 1000x double under setiap hari"

"Masa? 1000x kali?"

"eoh!"

"Kemudian ayo persiapkan rope pribadi! Tanpa ada pengecualian untuk ukuran atau apapun"

"Tentu. Tanpa slippers, pakailah sneakers"

"Baiklah"

***

OFF THE RECORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang