Part 5

837 114 21
                                    

Joohyuk menipiskan bibirnya saat membaca pesan masuk, tidak lagi tidak sekarang ujarnya dalam hati. Ia mengetik balasan dengan cepat lalu melirik perempuan yang tertidur dengan nyaman di dadanya dan menggerakkan tangannya mengelus rambut halus itu lembut.

Handphonenya kembali berdering kali ini panggilan masuk. Joohyuk dengan enggan menerima panggilan tersebut.

"Ya?"

"Sekali ini saja lagi tolong bantu dia" Joohyuk menghela nafas singkat.

"Aku-"

"tolonglah apa kau tega melihatnya tertidur disana dalam keadaan mabuk".

"Kirim saja alamatnya."

Suzy menggeliat, lalu mengerjap pelan dan mendapati Joohyuk yang sedang mengusap wajahnya gusar. Suzy mengulurkan tangannya meraih tangan besar pemuda itu dan membuat Joohyuk tersentak. "Kenapa bangun, tidur lagi saja" ujarnya sembari menepuk pelan bahu Suzy dengan tangannya yang bebas.

"dan kau Joohyuk-ie... Kenapa tidak tidur?" Joohyuk terdiam, wajahnya terlihat.... Sedih? Suzy duduk perlahan. Jari telunjuknya terulur kedepan mengusap pelan dahi Joohyuk. "Kenapa dahimu berkerut begini? Berhentilah berpikir untuk sejenak dan tidur hm?"

Joohyuk ikut bangun "Aku harus pergi" ujarnya yang membuat Suzy melotot dan dengan cepat melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 01.30. "Jangan bercanda, ini sudah sangat malam."

"Aku tahu"

"Apa sangat mendesak?"

"Ya" Suzy terdiam, Ia tidak ingin memaksa kalau Joohyuk tidak mau cerita kenapa pemuda itu ingin pergi. Tapi, mereka baru bertemu dan dia masih rindu. Dia maunya ketika bangun besok pagi masih ada pemuda itu disampingnya. "Aku ikut!"

"Apa?"

"Kau tidak mungkin kerja jam segini jadi aku ikut" ujarnya yakin, matanya yang tadi sempat redup kembali bercahaya.

"Kau serius?" Suzy mengangguk mantap.

***

"Tunggu disini, aku akan cepat" Suzy mengangguk ketika Joohyuk membuka pintu dan berjalan menuju sebuah restoran mewah yang cukup kondang di kalangan selebriti karena privacy room yang disediakan dan juga untuk masuk ke dalam harus melewati pagar yang cukup tinggi, jadi tidak mudah terendus media.

Suzy hanya membuka instagram sebentar ketika Joohyuk muncul dengan membopong seseorang, Suzy langsung turun dan dengan sigap membuka pintu belakang mobil. Suzy hanya mengernyit ketika Joohyuk meletakkan wanita itu dengan hati-hati. "Apa aku duduk dibelakang saja untuk memeganginya?"

"Tidak apa-apa?"

"Tidak masalah"

Selama perjalanan mereka hanya diam, tidak ada yang bersuara. Sampai Suzy jengah sendiri, dan melirik wanita yang kini bersender di bahunya.

"Joohyuk-ie, dia ini siapa?" Suzy daritadi bertanya-tanya dan ada sedikit niat untuk membuka masker dan topi yang dikenakan wanita itu.

"Han Jimin noona" jawaban Joohyuk membuat Suzy tertegun. Jadi, urusan mendesak yang membuat Joohyuk pergi tengah malam itu rekan kerjanya. Bagaimana kalau dia tidak ikut pasti Joohyuk dan Han Jimin hanya berdua. Memikirkannya membuat Suzy pusing. sedekat apa mereka sampai Joohyuk repot-repot menjemput.

"Kau baik-baik saja" pertanyaan Joohyuk membuat Suzy gelagapan. "Te-tentu saja memangnya aku kenapa" dia tertawa sumbang.

Mereka berhenti di gedung apartemen milik Han Jimin. Joohyuk kembali membopong wanita itu dan Suzy membantu membuka kode apartemen wanita itu setelah Joohyuk meminta Suzy meraih handphone miliknya di saku hoodie-nya yang menampilkan pesan yang berisi kode apartemen.

"Nam Joohyuk... hik.. kau.. jahat.." Han Jimin meracau ketika mereka melewati ruang tamu dan berjalan menuju kamar Han Jimin. Suzy dan Joohyuk saling pandang.

"Apa yang kau lakukan pada Han Jimin-sunbaenim?" Suzy menyipit menatap Joohyuk yang hanya diam dan meletakkan Han Jimin di atas kasur.

"Jangan pergi" Suzy yang hampir berbalik untuk keluar langsung urung dan menatap tidak suka pada Han Jimin yang kini matanya terbuka perlahan dengan tangan yang menahan sebelah pergelangan tangan Joohyuk. Lalu adegan selanjutnya sukses membuat Suzy naik darah. Bagaimana tidak Han Jimin mencium Joohyuk-nya tepat dibibir.

"What the—"

***

OFF THE RECORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang