Part 4

1.4K 143 21
                                    

Suzy adalah tipe manusia yang tidak bisa tidur cepat, dia menganut sistem melakukan apa saja sebelum tidur, seperti menggambar, bermain gitar, atau bermain ponsel. Namun malam ini dia memilih untuk melamun saja.

Bunyi bel membuat Suzy mengernyit, lalu melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 00.15. dengan sedikit was was dia melangkah menuju pintu dan melihat layar intercom. Lalu tersentak melihat pemuda yang sudah seminggu tidak berkabar. Emosinya naik seketika, dengan gerakan gusar Ia membuka pintu apartmentnya.

"Kau masih ingat aku?" Joohyuk membalikkan badan dan tersenyum masam sambil menatap mata bulat terang milik gadis di depannya dengan seksama. Ya mau bagaimana lagi ini memang salahnya bukan? Sudah hampir seminggu tidak memberi kabar.

Jadwalnya sangat padat. Mulai dari interview untuk majalah dan promosi film sana-sini. Saking sibuknya, Ia sampai lupa memeriksa ponsel dan tidur-pun hanya beberapa jam.

"Suzy... aku-"

"Aku tahu kau sibuk, sangat tahu tapi apa tidak ada waktu sedikit-pun untuk-ku? Aku rindu, sampai rasanya sesak. kau jahat sekali kau tahu" Suzy merasakan matanya memanas. Dia bukan orang yang mudah menangis, sama sekali bukan dirinya, tapi entah kenapa digantungi seminggu oleh Joohyuk membuat perasaannya tak karuan. sampai cengeng begini. Padahal mereka tidak ada hubungan apa-apa. Memikirkannya membuat Suzy tambah sedih.

"Kalau ingin menangis, menangis saja" ucap Joohyuk sama persis dengan saat itu, di gedung yang sama hanya saja kali ini mereka tidak di berada dalam mobil.

"Tidak mau" Suzy menutup wajahnya memakai tangan, tiba-tiba saja jadi menangis beneran, dan hari ini Joohyuk yang merengkuhnya terlebih dahulu.

"Maaf" ucap Joohyuk di sela-sela raungan menyedihkan Suzy, perempuan itu menggeleng, memukul bahu Joohyuk dengan pelan.

"Aku tidak pernah menduga bahwa kau juga rindu sama seperti aku yang sangat merindukanmu" Suzy yang tadi raungannya cukup keras langsung melepaskan diri, langsung berhenti menangis.

"kau bilang apa barusan?" ujarnya sesekali terisak. Joohyuk kembali menarik gadis itu ke dalam pelukan namun Suzy menolak.

"Maaf?" tanya Joohyuk dan Suzy menggeleng dengan cepat.

"bukan, bukan itu. tapi setelahnya."

"aku tidak bilang apa-apa lagi" Joohyuk mengalihkan pandangan dari gadis itu. sedangkan Suzy masih memicing. Jadi yang tadi Cuma khayalannya? Jadi Cuma dia sendiri yang rindu dan Joohyuk tidak? dia terisak lagi. "jadi tadi Cuma ilusi-ku saja?"

Joohyuk menolak bahu Suzy, membawa gadis itu masuk ke dalam, dan mendudukkannya di Sofa. Dia meraih jemari Suzy. "yang tadi bukan ilusi, aku memang mengucapkannya. Aku rindu sangat rindu padamu" Joohyuk menatap Suzy dalam.

"aku menyukaimu." Suzy hanya mengangguk sambil memainkan jemari mereka yang bertaut. "Apa kita akan pacaran?"

"Ya kalau kau menyukaiku juga" Suzy mengangguk semangat tersenyum lebar sekali. "Tentu saja, aku juga suka Joohyuk, sukaa sekali"

Joohyuk terkekeh, pemuda itu lalu mencium punggung tangan Suzy.

"Aku mengantuk"

"Tidurlah ke kamar-mu" Suzy dengan cepat menatap Joohyuk, kalau Ia tidur ke kamar artinya mereka akan terpisah. Suzy tidak mau, masih mau dekat-dekat pemuda itu.

"Tidak mau"

"Ya sudah tidur di sini saja" Suzy berpikir sejenak "Nanti punggung-ku sakit"

"Terus bagaimana?"

"Kau tidur juga di kamar-ku" ucapan spontan Suzy membuat Joohyuk tersedak air liurnya. Suzy memang selalu penuh kejutan, tidak hanya dalam bermain peran. Dulu selama shooting dia selalu saja dikejutkan dengan tindakan spontan Suzy, dan itu membuatnya berpikir apakah Suzy sedang acting atau bagaimana. Sama halnya dengan sekarang.

"Kau yakin?" Suzy mengangguk pasti. "Gendong aku ya, aku mengantuk sekali, tenaga-ku sudah hilang berjalan saja rasanya tidak sanggup." Joohyuk tertawa pelan. Dia sangat suka sisi manja Suzy yang jarang diperlihatkan ini. Ia merasa jadi pria yang dapat diandalkan perempuan itu.

Dia jadi ingat saat shooting di pantai dulu, Suzy saat itu juga terlihat lelah dan mengantuk namun masih harus merampungkan beberapa adegan, akhirnya Suzy terus menempelinya tanpa menghiraukan dirinya yang sedang berdiskusi tentang adegan pelukan yang akan mereka lakukan. Saat itu dirinya gugup bukan main.

Joohyuk mengacak pelan rambut Suzy "Dasar manja" lalu mengangkat gadis itu dengan mudah ke dalam kamar.

Setelah merebahkan tubuh Suzy dengan nyaman di ranjang Joohyuk ikut berbaring. Suzy mendekat dan memeluk tubuh Joohyuk seperti guling. "Selamat tidur Joohyuk"

"Hn, selamat tidur Suzy"

***

OFF THE RECORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang