01

211K 959 4
                                    

Namaku Desi, seorang istri dari pria beku bernama Aska kami menikah karena di jodohkan oleh kedua orang tua kami

Pernikahan kami berjalan hampir satu tahun di bulan ke dua pernikahan kami aku dinyatakan hamil karena , Eyang sudah mendesak agar aku segera hamil

Dan yah,kini aku tengah mengandung usia kehamilan sudah memasuki usia delapan bulan Aska bahkan sama sekali tidak memberikan selamat atau ekspresi senang saat aku dinyatakan hamil

Awal awal kehamilan aku sangat drop,bahkan sering pingsan namun tak sekalipun di bawa ke rumah sakit oleh Aska

Kini usai kehamilan yang mendekati hari kelahiran, perutku terasa kencang bahkan untuk duduk terlalu  lama terasa pegal,bangun saat tidur harus bersusah payah

"Sesssssssssshhhhhhh "Tendangan dari bayiku cukup kuat membuat ku merintih kesakitan

Aku memutuskan untuk turun, menyiapkan makan malam untuk Aska karena tak pernah ada pembantu dirumah ini

"Engh,sabar sayang bundahh__kesakitan"

"Ahhh__"

"Kanapahh__semakin turun engh"

Aku mencoba menghubungi Aska

Tut Tut Tut

Panggilan ku diangkat oleh nya

"Halloh, emmmmmpph*

"Ada ala ?"

"Aku akan segera engh___sakii__itt"

"Ok"

Aku duduk menunggu sampai Aska pulang, mungkin dia akan membawakan ke rumah sakit

Akhirnya aku putuskan untuk beristirahat di kamar bawah karena tak sanggup jika harus kembali ke lantai atas

"Ahhhhhhhh"

"Sakit sekali nakkh"

Perutku benar benar sudah turun,keras dan seperti batu bayiku seolah berputar di dalam sana

"Enghhhhhhhhhhhhh" aku sudah tidak kuat menahan kontraksi

"Enghhhhhhhhhhhhh" aku sudah tidak kuat menahan kontraksi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Perlahan rembesan air ketuban ku pecah

"AARGH"

Aku mengejan kuat saat jalan lahirku terbuka lebar tanpa memikirkan Aska

"Desi!!"

"Ask__aaa___emmmphh"

Brak pintu kamar terbuka menapakkan Aska dengan seorang mbok tua yang ku yakini mungkin itu dukun bayi

"Ayo dek dorong rambutnya sudah nampak"

" Enggggggghhhhhhhhh"

"Auuuugggggghhhhhhh"

"Ayo dek"

"Aku ngga engh kuat "

Aska diam tak berkutik sedikit pun

Namun kontraksi nya kembali menyerang akhirnya aku putuskan untuk kembali mengejan

" Eeeeeeennnnnnggggghhhhh"

Plop

Kepala bayinya keluar

"Satu kali lagi dek nanti nenek bantu tarik"

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaarghhhhhhh "

Dorongan ku di bantu dengan tarikan sang nenek mampu mengeluarkan anakku yang kini tengah menangis kencang

Aska langsung mengendong nya kemudian mengecup singkat bayi merah yang baru berapa menit yang aku lahirkan

"Thanks Des"

Aku tersenyum senang akhirnya Aska senang aku memiliki keturunan

Birth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang