Kiki wedina adalah salah satu orang paling tidak beruntung untuk saat ini,di nikahi oleh sang pacar yang dia kira akan sama baik saat masa perkenalan ternyata memiliki sifat buruk seperti tempramen dan main kasar
apa lagi dia harus hidup bersama sang mertua di pinggiran ibu kota,rumah nya tidak terlalu buruk,masih menggunakan bata untuk temboknya tapi berbeda jauh saat suaminya dulu bercerita
anggap saja Kiki di bohongi oleh sang suami, keinginannya untuk pergi sudah iya rencanakan enam bulan lalu namun terhalang karena Dani sang suami membuatnya hamil
Dani tidak membiarkan Kiki pergi begitu saja, cintanya pada Kiki sungguh buta hingga mengakibatkan seperti ini
kandungan Kiki diatas wajar kandungan pada umunya,perut besar seperti balon berisikan janin yang Dani buahi
Dani tidak membawa Kiki memeriksa kandungan nya beralasan tidak punya uang,iya jelas saja Dani tidak punya uang kerjaannya hanya memancing di sungai kecil seolah hobi itu adalah hal wajib setiap hari nya
ibu mertua Kiki juga nampak malu kepada tetangga,dimana mereka membicarakan tentang anaknya sehingga Kiki tidak diperbolehkan untuk keluar rumah
hari hari berganti kandungan Kiki melewati sekitar usia delapan bulan,dia sungguh kesusahan untuk beraktivitas tidur nya tak nyaman kaki nya bengkak dan pinggang nya pegal
"mas " ujar Kiki saat Dani pagi ini masih terlelap
"hmmm " sahut Dani
"badan aku ngga enak mas " ujar Kiki
Dani yang mendengar itu langsung bangkit, melihat Kiki disebelah nya yang nampak pucat dari biasanya
"kamu abis ngapain bisa sampai demam gini ?" awalnya Dani perhatian kasihan pada sang istri yang tengah mengandung benih nya
"kemarin ibu suruh aku nyuci kolam di kamar mandi mas baju aku basah, niat aku ganti baju ibu malah suruh aku buat nge pel pake tangan " adu Kiki
"KAMU JANGAN NGEFITNAH IBU KEK GITU YA KI,AKU TAU IBU AKU NGGA KEK GITU!" ujar Dani emosi
selalu begitu Dani akan menutup mata dan telinga jika Kiki membicarakan fakta mengenai ibu mertua nya
"ngga papa kalo kamu ngga percaya" ujar Kiki mencoba untuk duduk terlebih dulu sebelum dia beranjak bangkit
Dani yang melihat Kiki berdiri tak bereaksi apa apa, dia selalu bertengkar dengan Kiki hanya karena Kiki menjelekkan ibu di depannya
namun baru beberapa langkah Kiki jalan,dia berpegang pada pintu lemari kayu kepalanya pusing semua benda nampak berputar di pandangan Kiki
Dani yang melihat itu langsung menuntun Kiki duduk di ranjang
"kamu bawel si udah tau lagi sakit mau ngapain ?"
"aku mau minum "
"kan kamu bisa minta tolong aku !"
"ngga usah mas aku bisa sendiri"
"kamu jangan keras kepala ya Ki!"
"aku yang keras kepala atau mas yang ngga bisa buka mata mas,bahwa faktanya memang aku sering di perbudak sama ibu bukan seperti mantu apa lagi kamu yang posesif sama tempramental aku ngga kuat mas !" ujar Kiki emosi
Namun baru menyelesaikan unek-unek nya perut Kiki menjadi keras dan tegang,Kiki nampak kesakitan dimana perutnya menendang begitu keras
Dani untuk kali ini tidak ingin berdebat dengan Kiki,saat Kiki mengelus perut bersarnya itu dan satu tangan meremat kain seprei Dani berjongkok di depan Kiki mengelus perut besar sang istri yang sudah ia ajak hidup susah
"jangan emosi Ki,kasihan bayi kita " ujar Dani
"baiknya kamu tidur nanti mas kompres pakai air anget "
Kiki kembali merebahkan diri dia tidur dengan posisi terlentang dengan selimut sebatas dada yang menjulang tinggi karena perut Kiki
masalah kali ini nampak sudah selesai, sebulan berlalu kandungan Kiki mungkin seharusnya sudah melahirkan minggu kemarin menurut hitungan nya,namun hingga delapan hari ini dia hanya merasakan kontraksi palsu di perut nya
Dani tidak dia beri tahu,apa lagi sang mertua yang nampak seperti nenek sihir
"hmmmmpppttt"Kiki mengelus perut bersarnya itu
sore hari ini Dani pulang memancing langsung membersihkan diri, melihat sang istri nampak berbeda dia bertanya
"kanapa ?"
"perut ak-u sakit" tangan Dani yang semula ingin menyentuh perut,Kiki genggam untuk menyalurkan rasa sakit
"aku panggil ibu dulu ya "
saat Dani ingin pergi memanggil ibu,Kiki menahan lengan sang suami serta menggeleng pelan
"sebentar ko"
Kiki yang sekarang tengah mulas mulas nya,mana lagi jarak kontraksi nya semakin dekat dan lama
"kamu udah kontraksi,biar ibu panggilin bi Darmi sebentar "Ujar ibu yang sudah masuk bersama Dani
tak habis pikir, seharusnya Kiki dibawa kerumah sakit bukan malah melahirkan dirumah dengan dukun bayi
Dani merebahkan tubuh Kiki dia duduk sambil sesekali mengelap keringat dan mengelus perut besar Kiki yang keras
"nduk nampaknya kamu hamil tiga bayi,mbok ngga yakin kamu kuat kalo bisa ini istrinya dibawa kerumah sakit aja mas,di cesar "
"kami ngga ada biaya mbok "
"tolong bantu istri saya" ujar Dani dia sekarang menyesal karena tidak bekerja hingga saat istrinya hamil untuk membawa checkup dan melahirkan dirumah sakit saja tidak mampu
apa kabar dengan baju baju bayi yang belum ada nanti saat anaknya lahir,belum lagi tiga bayi yang akan Kiki lahirkan nanti
Dani kini merasa bersalah padahal Kiki adalah anak orang terpandang di kota nya,dia malah membawa Kiki menjadi gelandangan dengan cara seperti ini
Apa kabar orang tua Kiki jika mengetahui hal ini,Dani dibuat overthinking sendiri
"nduk dorong ya nampaknya katuban kamu udah pecah " ucapan mbok membuat Dani kembali tersadar kalau Kiki akan segera melahirkan
"dorong nduk,pusatkan untuk dorong "
"eeeeeeeennnnggggghhhhhhh" Kepala bayi pertama memahkotai jalur lahir Kiki dia kembali mencekam tangan Dani kuat dan mengejan
"enghh saa-kiit" Kiki menangis kepala bayinya tidak ada perubahan hanya sekitar seperempat yang nampak
"kamu bisa ki,maafin aku "
"huft huft saaaaaakkkiiiitttt " bayi pertama Kiki keluar dengan lancar tangis bayi merah mewarnai kamar mereka seutas senyum terukir dibibir masing-masing
tak selang hanya tiga menit Kiki,kembali merasa kontraksi dia harus kembali memgejan
"ngga kuat,engh aku ngga kuat aaaarrggg!"
"kamu bisa nduk "
"enghh huft enghh bundaaaaaa" kepala bayi kedua lolos hanya tinggal badannya yang harus kembali di dorong oleh Kiki
"enghhhhhhh bahu nya ahhhh be-sar eeeeeeeennnnggggghhhhhhh "
bayi kedua kembali menangis seperti bayi pertama kedua nya selamat
namun Kiki sudah kehabisan tenaga,dia sangat lelah namun perutnya masih membuncit menandakan bahwa ada satu bayi lagi yang akan Kiki lahirkan
"Ki " Dani tidak tega melihat Kiki
"Aku minta maaf "
"hooo hooo engh mbokkk! Kiki kembali mengejang kali ini lebih mudah beruntung dengan tenaga Kiki yang semakin menipis
"AAAAAAAAAAAARRRRRRGGGGGGGGHHHHHH "
ketiga bayi dengan jenis kelamin laki laki, perempuan ,laki laki , berhasil Kiki lahirkan Dani siap menerima konsekuensi yang akan terjadi setelah ini