Dian adalah seorang istri dari juragan kaya di desanya,namun Dian di nikahi bukan karena dicintai di adalah korban untuk pembayaran utang mendiang sang ayah
Hampir satu tahun pernikahan mereka,dan hingga kini Dian masih belum di karuniai seorang anak
Joko,merasa jengkel dengan Dian yang tidak bisa memberikannya keturunan tanpa persetujuan Dian ternyata Joko menikah lagi dengan seorang gadis dari kampung sebelah
parasnya memang lebih natural Dian,namun karena kemolekan tubuh istri keduanya itu Dian perlahan disingkirkan
dua bulan berlalu, ternyata Dian dinyatakan hamil oleh dukun bayi setempat, kandungan nya sehat dan sudah hampir empat bulan
Joko tentu senang, apalagi istri keduanya pun sama sama sedang mengandung Joko akan menjadi Ayah dari 2 Bayi sekaligus
Dian kini tengah memasak untuk sarapan Joko,dirumah Joko yang cukup luas ini tidak ada pembantu selain Joko yang enggan memperkerjakan banyak warga yang tidak sanggup dengan kekejaman Joko saat menjadi majikan
setalah semua selesai, ternyata Joko sudah turun dari kamarnya dengan style kemeja dan celana tanpa jas ataupun dasi sudah cukup tampan bagi Dian
Namun saat Joko semakin mendekat meja makan,Dian merasa mual dengan bau parfum milik Joko
"Huek" Dian segera menutup mulutnya
"kenapa kamu Dian ?!" Ujar Joko
Dian langsung berlari kecil menuju wastafel,roti dan susu hamil yang tadi dia makan terbuang kembali
"Huek,Huekk...."
Joko mendekat memperhatikan kondisi sang istri pertamanya itu, setelah selesai Dian memuntahkan semua isi perutnya tubuhnya menjadi lemas
bahkan saat berbalik badan, tubuhnya akan luruh kebawah jika Joko tidak segera menahannya
Dian yang hampir pingsan,di gendong oleh Joko menuju kamar dan membaringkan tubuh istrinya itu,namun belum sempat bertanya Elsa istri kedua Joko memanggil namanya
Bergegas Joko ke kamar Elsa, meninggalkan Dian sendirian,perut Dian sudah mulai membaik setelah hampir setengah jam dia berbaring
Nampaknya Joko sudah pergi menuju kantor,Elsa yang melihat Dian tengah duduk menyodorkan segelas air susu
"Mba Dian,ini aku tadi bikinin susu hamil sekalian buat mba Dian " Ujar Elsa sambil mengelus perutnya yang mulai membuncit
"Makasih banyak ya El,kamu baik banget "Dian yang tanpa curiga langsung meminum susu pemberian Elsa tadi
Disetiap teguk yang Dian minum,Elsa menyengir jahat dirinya memasukkan obat penambah air ketuban dan penambahan bobot janin yang Dian kandungan dengan efek tubuh Dian akan menyusut karena energi yang dia konsumsi akan diserap habis oleh janinnya
"Udah Mba?Aku ke kamar dulu ya perutku ngga enak "Ujar Elsa berbohong
"Iya El "
sudah hampir sembilan bulan terhitung kandungan Dian, perutnya membesar tak wajar ,dia juga terlihat semakin kurus
Nafasnya terengah-engah saat berjalan karena membawa bobot di perutnya
Joko yang melihat Dian hamil dengan perut besar seperti itu,malah semakin menjadi setiap hari Dian di masuki hingga sulit berjalan dan kehabisan tenaga
"Dian!" Panggil Joko
"Iya Tuan" Dian berjalan, perutnya dia pegang seolah akan jatuh pinggangnya terasa akan remuk
"Ayo ikut " ujar Joko membawa Dian yang entah akan kemana
berbeda dengan Elsa yang sedang bermanja-manja dengan kripik kentang sambil menonton televisi
Dalam perjalanan Dian hanya diam saja, ternyata Joko membawa nya menuju dukun bayi tak jauh dari rumah
"permisi mbok "
"Eh... Juragan,ada apa juragan "
"Saya mau nganter istri saya mbok,biar bayi nya lahir jangan minggu depan "Ujar Joko
Dian yang mendengar itu sempat tercengang, bagaimana bisa Joko tega melihat Dian lebih lama merasakan kehamilan kali ini lagi pula seharusnya minggu depan adalah hari perkiraan lahir anak pertama mereka
"Iya udah ayo" Ujar Mbok dukun
Dian sebenarnya takut,namun mulutnya seperti terkunci rapat tidak bisa membantah permintaan Joko
Dian merebahkan diri,baju yg dia kenakan diangkat sebatas dada perutnya dioles minyak zaitun sebagai pelumas tangan Mbok dukun bayi mulai memutar posisi janin yang Dian kandungan yang dimana posisi kelapa yang sudah di bawah kembali di naikan keatas agar persalinan nya lebih lama
"nghh ashhh sakit tuan engh"
Dian mengerang kesakitan justru membuat Joko tidak tahan,selama hampir setengah jam Dian di urut hingga selesai
perut yang semula sudah turun kembali bulat besar Dian mengelap air mata nya,rasa nyari nya sudah mulai membaik
Joko berterimakasih dan pulang,Dian di gandeng Joko agar tidak jatuh dan masuk ke dalam mobil
sesampainya dirumah, ternyata Elsa tengah merasakan kontraksi wanita itu segara melahirkan
namun bukannya Joko membawa ke rumah sakit justru dia mengurung Elsa di kamar
Elsa merintih kesakitan
"Massa..... Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaarghhhhhhh "
Seprei ranjang sudah tidak berbentuk lagi,badan Elsa menggeliat tidak nyaman, kemaluannya seperti di dobrak paksa, keringat yang keluar bahkan sudah membasahi seluruh tubuh Elsa
"Ses huh huh huh.... AAAAAAAAAAAAAAAAAAAARGHHHHHHH ENGHHHHHH"
bayi Elsa luruh dan di tangkap oleh Joko,namun tak selang Elsa mengalami sesak nafas serta kejang,Joko sedikit panik
namun saat mengecek kondisi Elsa dia sudah tidak bernyawa,anak yang Elsa baru lahirkan sudah menjadi piatu di hari pertama nya melihat dunia
sedang kan Dian tengah khawatir akankah dia bernasib sama seperti Elsa yang akan meninggal selapas melahirkan nanti anaknya
apalagi kehamilannya di perpanjang oleh Joko