Aku adalah seorang selir dari Raja di kota ini,sudah lima tahun pernikahan kita berlangsung
Namun aku belum dikaruniai seorang anak,tentu Baginda sangat marah dia kecewa karena tidak diberikan keturunan untuk penerus kerajaan ini
Namun sepertinya takdir berkata lain,saat Baginda sudah tidak peduli lagi dengan ku aku mengandung anak nya
Tapi sayang, Baginda sudah tidak perduli keinginannya seperti sudah hilang memiliki anak dari rahimku
Aku sendiri diasingkan dari keluarga kerajaan,tidur di kamar sempit beralaskan tikar tipis dengan bantal keras seperti batu
"kanda " ujarku saat melihat raja melewati ruang tamu
"KANDA !" panggilku lagi karena dia tidak menggubris perkataan ku
"ahhh!" aku mencekam perutku yang kram
Semenjak hamil hingga kandungan ku sekarang yang berusia delapan bulan Baginda tidak pernah sama sekali memperdulikan keadaan ku
Tentu hal itu membuatku sedih berlarut-larut,berat badan ku turun seperti tulang hidup membawa janin yang dikandung
Percuma saja aku mengajak Baginda berbicara, setelah menyapu bersih lantai aku pergi menuju kamarku
Duduk bersandar,perutku kembali kram bayi di dalam sana menendang terlalu kuat bahkan ada rasa sakit dibagian bawah perutku
Aku tidak kuat seperti ini,kepalaku sakit apalagi aku belum makan sejak semalam karena nafsu makan ku hilang
Aku mengusap perut jumbo miliku dibalik baju khusus kerajaan
"Ahh,jangan terlalu kuat menendang nak,ibu ahh kesakitan" ujarku mencoba mengajak janinku berbicara
satu minggu kemudian Baginda ternyata menyuruhku untuk hadir di perjamuan keluarga kerajaan
disini biasanya para raja dari daerah lain akan hadir dan membicarakan hal hal penting tentu mereka akan hadir dengan dampingan selir mereka
Baginda pun juga nampaknya sama,dia menyuruh ku untuk
bersiap dengan baju yang dia siapkan,dia juga meminta agar aku tidak menampakkan perutku yang membuncitdengan bantuan para maid aku mempersiapkan diri, untuk membuat perutku sedikit tidak nampak aku menggunakan kain untuk menutupi bagian perut ini
Setelah perutku sedikit lebih kecil,aku mengenakan pakaian keranjang untuk jamuan,tentu sangat menyiksaku
setelah selesai aku dan kanda turun untuk menunju keranjang tempat yang dituju
perjalanan cukup lama, apalagi aku yang harus duduk tegak tidak bisa bersandar seperti nya aku sudah mulai merasakan kontraksi pada perut ku
atau mungkin efek saja dari kain yang mengencet janinku,dalam perjalanan aku dan kanda hanya diam seolah dua orang asing dalam satu kereta
Penyambutan tamu di kerajaan tersebut sangat ramah,para raja dan permaisuri duduk bersebelahan di meja persegi panjang dihadapannya
Aku kesulitan untuk duduk, posisinya serba salah dan membuat sakit di punggung dan pinggang ku
Rasa yang asing itu kembali hadir saat para raja tengah berbicara,aku mencekam perut bawahku nyeri dan mulas
ini cukup lama sekitar delapan jam kami hanya duduk dengan pembicaraan topik berat mengenai kerajaan aku sudah pucat pasi duduk disini
"kan...da.." ujarku saat sakit itu kembali menyerang aku ingin sekali mengejan namun tak ingin membuat kanda malu
"ada apa denganmu ?" ujar kanda sedikit terdengar nada khawatir
"emm...perutku...emm" aku menggigit bibir bawahku,dan mencekam tangan kanda erat menyalurkan rasa sakit yang aku rasa
tak lama pertemuan selesai,Kanda langsung membawaku menuju kereta untuk kembali pulang ke istana
Kondisi ku semakin melemah, menjerit tak henti henti saat kontraksi nya kembali datang lebih mirip seperti wanita kerasukan jin
"ahhh"
"JANGAN MENGEJAN BODOH!" Ujar Kanda
Namun sayang aku tak bisa menahannya kepala bayinya sudah seperempatnya keluar
Kanda yang melihat benjolan di balik gaun ku, memasukan tangan nya mendorong kuat kepala bayi tadi hingga kembali masuk
"ARGGGHHHH" Aku menjerit kuat seperti nya kanda akan menyiksaku terlebih dulu sebelum dia menjadi seorang Ayah
"Kanda engh, ahhh tolong.....aku awwwwww" aku tidak bisa menahannya lagi kontraksi berikutnya aku tahan agar tidak mengejan
"emmmmppphh" nafasku memburu
perutku keras seperti batu dan bayi nya tak sabar untuk dilahirkan
"maaf engg kanda ENGHHHHHH AKU TIDAK KUATTT AAAAAAAAAAAAAAAAAAAARGHHHHHHH ENGHHHHHH"
Bayi merah luruh begitu saja dari rahimku,bayi merah yang lahir dalam perjalanan pulang di kereta
Kanda pasrah,bayi perempuan percuma saja Elis melahirkan dia tidak bisa memberikan anak laki laki yang kan mengantikan posisi sang suami
Aku pingsan dengan darah yang terus keluar tanpa henti, hingga akhirnya kanda panik melihat Elis yang kejang kejang dengan wajah pucat pasi