II (part 2)

63 3 0
                                    

Ckelck
-suara pintu terbuka-







Dokter dan para perawat segera keluar dengan raut wajah mereka sulit untuk ku tebak.

"Keluarga dari Lily Dawson ?" tanya sang dokter.

"Saya ." ucapku berbarengan dengan Maverick, namun aku segera mengatupkan bibir. Tersadar akan realita bahwa aku bukanlah siapa-siapa lagi bagi Lily.

"Saya suami dari Lily Dawson. " ujar Maverik disertai dengan tatapan sinisnya kepadaku.

"Sebelumnya kami ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya, kami sudah berusaha dengan ekstra untuk menolong Lily. Namun Tuhan berkehendak lain, nyawanya tidak dapat kami selamatkan. Sekali lagi, kami meminta maaf. " ucap dokter tersebut dengan sorot mata iba dan para perawat pun menundukkan kepalanya.

Aku sudah tidak bisa berkata-kata lagi, aku pun tidak bisa melawan Maverick yang kini sedang meninju wajahku dengan keras. Biarlah ia melampiaskan amarahnya padaku, aku yang telah menyebabkan istrinya meninggal. Dapat dipastikan bahwa aku juga akan melakukan hal yang sama seperti yang Maverick lakukan sekarang.

"Mr. Viñales, tolong tenangkan diri anda. Jika anda terus memukuli Mr. Leclerc, ia bisa meninggal. " ucap George yang kini sedang bersusah payah mengenyahkan Maverick dari hadapanku.

"Biar saja, bajingan ini memang pantas mati. Ia telah membunuh istriku, ia membunuh wanita yang paling aku cintai di dunia ini !" seru Maverick penuh dengan amarah.

Aku yang sudah babak belur hanya bisa pasrah, setelah George berhasil menenangkan Maverick, ia berpamitan untuk mengurus segala hal yang terkait dengan pemakaman Lily. Menyisakan aku dan Maverick yang sama-sama tersedu karena orang yang kami cintai telah pergi untuk selamanya.

Tak ada yang berbicara, baik aku dan Maverick sama-sama diam. Terlalu pilu rasanya untuk membuka mulut, andai saja aku tidak menemui Lily, ia pasti masih ada di sini. Hidup dengan tenang dan bahagia walau bersama orang lain.








"Sir, aku rasa kau harus pulang dan mengobati wajahmu. Pemakaman Lily akan dilaksanan pada esok siang. " ujar George yang baru saja kembali.

"Aku tidak ingin pulang, George. " ucapku.

"Tapi, Sir, anda harus memikirkan tentang kesehatan anda. Saya yakin anda belum makan sedari pagi. "

"Biarlah, George. Aku ingin mati saja, bunuh aku sekarang juga, George !" pintaku.

"Sir, saya tidak akan membunuh anda. Anda harus pulang dan tenangkan diri anda sekarang juga. " ucap George sembari membantuku bangkit.

"Mr. Viñales, saya rasa anda juga harus pulang untuk menenangkan diri anda sejenak, juga mengobati tangan anda yang terluka. Saya tidak ingin membela, namun jangan terlalu menyalahkan Mr. Charles. Kecelakaan yang dialami mendiang Lily adalah sebuah peristiwa yang tak terduga, semua terjadi secara tiba-tiba. Baiklah, kami pamit. " ucap George, setelah itu ia membantuku masuk kedalam mobil.
































Vote jangan lupa 😉😉

Untitled- Charles Leclerc (discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang