Nyawa tinggal seperempat

14.7K 1.3K 60
                                    

Yuju Cherry Bullet(Sahabatmu)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuju Cherry Bullet
(Sahabatmu)

Yuju Cherry Bullet(Sahabatmu)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leedo ONEUS
(Teman dekatmu)

YOU POV

Aku duduk memandang layar televisi yang menampilkan pemberitahuan kekalahan pertamaku untuk game Play Date

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku duduk memandang layar televisi yang menampilkan pemberitahuan kekalahan pertamaku untuk game Play Date. Sudahnya aku menderita dari bekas cambukan yang Yuta berikan, dan sekarang sosok itu menghilang begitu saja di tengah permainan kami. Meninggalkanku dengan perasaan bingung dan horny yang bercampur aduk. Harusnya, aku bisa lebih agresif mencium bibir Yuta agar dapat menyelesaikan misi yang diberikan permainan tersebut.

"Ah, sialan!!" aku acak rambutku dengan kasar, merasa jengkel dan kesal atas kebodohanku yang telalu menganggap enteng misi tersebut. Hanya sebuah ciuman dan penjelasan mengenai hubunganku dengan Leedo. Ternyata, aku harus melakukan semua misi yang diberikan game tersebut tanpa meninggalkan satu aspek apapun agar bisa bertahan. Jika tidak karakter yang aku pilih akan menghilang dan merubah statusku menjadi kalah.

Lalu, apa yang harus aku lakukan selanjutnya? Apa aku dapat mengulang permainan ini? Dari pilihannya sih, sepertinya aku bisa mengulangnya, namun aku harus memastikan terlebih dulu nyawa dan segala hal penting untuk keberlangsungan karakterku dalam game ini seterusnya.

Aku kembali ke menu informasi yang menunjukan informasi nyawaku dalam game tersebut. Tersisa satu setengah bar dari lima bar yang tersedia, yang berarti kekalahan barusan telah mengambil satu bar nyawaku dengan mudahnya! Sialan! susah juga!!

Aku terdiam sambil terus memikirkan cara agar nyawaku kembali penuh seperti sedia kala. Namun, saat aku mencari informasi tersebut di internet, hanya artikel-artikel kejahatan yang aku dapatkan. Aku tak mendapatkan informasi apapun mengenai nyawa dalam game ini.

Pikiranku berkecamuk saat memandang deretan photocard dan kardus yang menjadi tempat untuk CD game tersebut. Aku sengaja menyusun puluhan photocard itu di atas mejaku.

"Mungkin ada selembaran informasi dari game ini di dalam kardus tersebut." Aku berbicara pada diriku sendiri, lalu membawa kardus itu ke pangkuanku. Benar saja, ada selembaran kecil yang terselip di tempat CD game Playdate dalam kardus tersebut. Baru aku ingin membuka dan membaca isi selembarannya, tiba-tiba bel apartemenku kembali berbunyi, sedikit mengejutkanku. Bel itu berbunyi berulang kali yang menandakan tamu tersebut adalah orang yang sangat ingin berkunjung ke apartemenku. Langsung aku kenakan kembali pakaian tidurku.

Aku buka pintu apartemen dan mendapati Leedo dan Yuju yang masih dengan barang bawaan mereka sebelumnya. Leedo pun tersenyum tipis, sedangkan Yuju menampilkan ekspresi marah yang menggemaskan.

"Darimana saja?" tanya Leedo, sebagai sapaan manis.

"Aku pikir kau bunuh diri di kamar ini," dua sapaan yang sangat berbeda terlontar dari bibir kedua sahabatku. Yuju sangat kesal, sehingga langsung memasuki apartemenku tanpa menungguku mempersilahkannya untuk masuk.

"Aku tadi di kamar mandi, perutku sakit sekali." bohongku, membantu Leedo membawa bungkusan belanjaan mereka ke dalam apartemenku.

Suasana hening, perasaanku menjadi tak enak saat Yuju menatap bingung deretan photocard dan kotak permainan Play Date yang lupa aku simpan. Otomatis nyawaku langsung berkurang setengah pada informasi yang berada di layar televisiku. Aishhh, bodoh, kebiasaan!! Aku lalai dalam menyembunyikan sesuatu.

Dengan gugup, aku bereskan kekacauan di atas meja tersebut dengan menyimpan kembali photocard Play Date ke dalam kotak permainan. Aku simpan kotak tersebut di tempat tersembunyi yang tak dapat ditemukan oleh siapapun, termasuk Leedo dan Yuju. Setelah merasa aman, aku kembali ke ruang tengah dan melihat game tersebut yang sedang diotak-atik oleh Leedo menggunakan remote televisi.

"Yak!!" teriakku refleks mematikan layar televisinya. Jantungku berdegup kencang setelah menyadari tatapan keduanya yang terlihat mencurigaiku.

"Permainan apa itu?" tanya Leedo begitu penasaran. Aku ambil paksa stik PS milikku dari tangan Leedo untuk mengeluarkan CD game Playdate dari dalam PS4-ku. Napasku memburu seiring ketakutan yang semakin memenuhiku. Setelah mendapatkannya, langsung aku bawa CD itu ke dalam kamarku.

"Y/n, apasih itu?" tanya Yuju yang menaruh curiga padaku, ia sampai menyusulku ke dalam kamar ini untuk meminta penjelasan mengenai game yang aku mainkan.

"Tak ada apa-apa, Yuju-ya.." ucapku begitu gugup. Yuju hanya terus diam sembari menatapku curiga. la ikut dudukan diri di tepi kasurku.

"Yang bener?" tanya Yuju lagi. Aku mengangguk ragu lalu menarik tangannya agar keluar dari dalam kamarku ini. Kami hampiri Leedo yang sibuk memainkan handphone miliknya di atas sofa itu.

"Main PUBG yok!" ajak Leedo begitu antusias.

"Mainlah diluan Do." suasana begitu canggung di antara kami, tak seperti biasanya.

Aku masuki kamar mandiku guna mencuci wajah. Semua akibat kelalaianku dalam menyimpan game itu, sekarang nyawaku hanya bersisa seperempat dan aku bingung harus bagaimana..

Pikiranku berkecamuk sehingga aku tak fokus dalam melakukan apapun. Aku tepuk wajahku pelan, lalu memutuskan keluar dari kamar mandi ini. Kedua sahabatku itu sedang asik memainkan game dari handphone masing-masing. Aku ambil juga handphone milikku, terdapat sebuah pesan masuk dari nomor yang tidak dikenal.

"Selamat!! Anda mendapatkan cashback dari aplikasi Queener sebesar.."

Oh, hanya pesan penipuan..

Tapi tunggu..

Sepertinya, aku harus bertanya kepada orang yang menjual game ini padaku. Aku yakin wanita itu pasti mengetahui cara agar mengembalikan nyawa dalam game tersebut. Jika tidak? Mengapa ia menjualnya?

"Yak Leedo, bantu aku!!" teriak Yuju begitu asik memainkan game PUBG Mobile.

"Y/n, bentar yaa!" ujar Leedo begitu fokus memainkan game tersebut. Ia bahkan belum membuka masker yang menutupi wajahnya, saking bersemangatnya. Aku duduk terdiam, memandang kosong ke depan. Habis waktuku jika harus menunggu keduanya menyelesaikan permainan mereka, sehingga aku putuskan untuk kembali ke dalam kamar guna membaca selembaran kecil yang tidak sempat aku baca.

Aku baca selembaran itu yang ternyata hanya berisi nama dari karakter Play date. Sialan, aku pikir, selembaran ini adalah tata cara untukku memainkan game tersebut. Semakin membuatku kesal dengan keadaan, sehingga aku putuskan untuk kembali ke ruang tengah apartemenku.

Cukup lama, aku menunggu keduanya selesai memainkan game sambil berpikir, kan ada nomor telepon di bawah peraturan dari game Play Date, namun aku harus melihatnya dengan menyetel kembali CD game tersebut di televisiku. Sialan, aku tak bisa melakukan apapun saat masih ada Leedo dan Yuju di apartemenku!

TBC

AN: Semakin cepat vote menyentuh 400 dan komen nyentuh 50, semakin cepat juga aku upload kelanjutannya.

Bye, aku ngantuk bgt 😑

PLAY DATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang