Level 17: Murid Nakal Chenle

9K 682 72
                                    

Karakter Play Date (17)

Karakter Play Date (17)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chenle
(Murid Brandal)

Genre: Romance - Sad

""""""""""""""""""""""""""""

YOU POV

"Leedo!!" Lelaki bersurai hijau itu pun menoleh ke arahku. Senyuman manis terukir di wajahnya, refleksku menghambur ke dalam pelukannya. Tangisku pecah sejadi-jadinya di dalam pelukan hangat Leedo.

"Wae?? Kenapa menangis?" tanya Leedo diakhiri tawa pelan. Aku ingin memastikan keasliannya dengan menyentuh wajah Leedo, terlihat dari senyuman di wajahnya, cara dia menatapku bahkan harum tubuhnya memang Leedo yang aku kenal. Hanya warna rambutnya saja yang berubah menjadi hijau terang, tak apa yang penting lelaki itu telah kembali dalam keadaan selamat dan tidak terluka sedikitpun.

"Maafkan aku Leedo." ucapku, aku masih merasa bersalah karena telah melibatkan dia dalam permainan ini sehingga harus mencelakai dirinya juga. Aku begitu bahagia sekarang karena Leedo telah kembali bersamaku lagi,

"Ini bukan salahmu." ucap Leedo, jemari tangannya menghapus air mata yang mengalir membasahi wajahku. Aku pun langsung memeluk tubuhnya lagi, begitu erat. "Aku sangat merindukanmu, Do. Jangan tingalkan aku lagi." lirihku. Leedo pun menganggukan kepalanya seraya menjawab, "Iya, aku janji tidak akan bertindak gegabah lagi." sukses memecah tangisanku lagi. Tangis bahagia karena bisa bersama lelaki yang sangat berarti bagiku hidupku.

Cukup lama aku menangis di dalam pelukan Leedo, aku utarakan seluruh perasaan yang aku rasakan dari perasaan takut, sedih, kesal hingga putus asa, semua terasa semakin tak tertahankan saat sosok yang paling penting dalam hidupku yaitu Leedo menghilang dari kehidupanku. Tak ada lagi yang memperhatikanku, tak ada lagi yang peduli denganku, tak ada lagi yang merawatku di kala sakit sehabis permainan. Semua harus aku lalui seorang diri tanpa kehadiran Leedo maupun Yuju di hidupku. Ah, iya Yuju. Aku ingin bertanya pada Leedo tentang Yuju tetapi aku yakin pasti ia tak tahu.

"Aku sudah bertemu dengan para petinggi Play Date," ucap Leedo sedikit membuatku terkejut. Aku masih memeluk tubuhnya erat, tak ada niatan sedikitpun untuk melepaskan pelukan ini karena aku tak ingin kehilangan Leedo lagi.

"Mereka yang telah menghancurkan hidupku." gumamku di dalam pelukan Leedo. Ia elus belakang kepalaku dengan lembut, berusaha menenangkanku dari segala kekacauan yang aku rasakan.

"Walaupun aku membenci beberapa dari mereka, tetapi mereka masih membiarkanku hidup untuk menemanimu menyelesaikan permainan ini." ucap Leedo.

"Kamu diapain aja? Apa mereka menyakitimu? Hwanwoong bilang kamu tak akan kembali, itulah sebabnya aku putus asa sekali Do." jelasku. Leedo menuntunku untuk duduk di atas sofa, aku lepaskan pelukan kami namun tetap menggenggam tangan Leedo dengan erat. Aku ingin ia tahu betapa tersiksanya aku tanpa dirinya.

PLAY DATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang