Level 2: Ketempelan Nenek Ember

19.8K 1.3K 211
                                    

Karakter Play Date (2)

Doyoung(Youtuber Horror)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Doyoung
(Youtuber Horror)

Genre yang dipilih: Romance - Horror

WARNING!!
BACAAN INI MENGANDUNG ADEGAN SEKSUAL. JANGAN PERNAH MENIRU SEMUA ADEGAN DI DALAM FANFICTION INI KARENA KARAKTER, LATAR WAKTU DAN TEMPAT HANYA FIKSI BELAKA!! SAYA HANYA MEMINJAM VISUAL DAN NAMA SAJA TANPA MENGURANGI RASA HORMAT SAYA TERHADAP IDOL TERSEBUT! BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN!!

""""""""""""""""""""""""""""

YOU POV

"Boo!!"

Aku menangis kencang hingga terjongkok ke lantai saat seseorang mengagetkanku secara tiba-tiba, dia sepertinya kak Doyoung. Kameranya menyorotiku yang menangis ketakutan dan tak lama ia memeluk tubuhku guna menenangkanku.

"Ini aku dek, kak Doyoung," bisiknya dengan suara yang aneh, seperti bukan kak Doyoung tapi aku merasakan sentuhannya pada indera perasaku, karena begitu ketakutan aku hanya bisa memejamkan mata sambil terisak kuat.

Ting!!

Bunyi itu kembali terdengar hingga sebuah misi muncul di pandanganku yang memejam ketakutan.

"Terus pejamkan matamu lalu baca doa dalam hati hingga kamu tak mendengar suara itu lagi!"

Astaga! jadi seseorang yang memelukku ini bukanlah kak Doyoung?? lalu siapa?? Hantu? Oh gusti, mamakkk!😭

Tubuhku bergetar hebat dibuatnya. Berusaha aku kuatkan diri lalu membaca doa dalam hati agar situasi mengerikan ini cepat berlalu. Aku baca berulang kali doa sesuai keyakinanku, walaupun aku orangnya tak se-alim itu, dalam keadaan seperti ini memang lindungan tuhan sangat aku butuhkan. Aku ingin menangis kencang saja rasanya, saking ketakutannya aku sampai salah membaca doa yang seharusnya menjadi doa makan. Aku tarik napas dalam lalu menghembuskannya dengan perlahan agar lebih fokus membaca doa pengusir jin dan makhluk astral lainnya. Tiga kali aku baca berulang doa tersebut, hingga aku merasakan suasana yang hening. Bahkan hembusan angin tak terdengar di dalam ruangan ini. Bulu kudukku hampir copot dari tubuh saking merindingnya aku dengan situasi ini. Kakiku juga mulai pegal karena terlalu lama berjongkok, akhirnya aku beranikan diri melihat ke sekelilingku.

Aku gunakan senter yang masih menyala dalam genggamanku untuk menyinari sekeliling tempatku saat ini, setelah merasakan tak ada yang aneh langsung aku tinggalkan tempat tersebut. Aku tak tahu jalan keluar sehingga aku hanya terus memanggil nama kak Doyoung sembari menangis terisak. Sungguh, aku menyesali memilih genre ini untuk pemainan kali ini, ditambah lagi ini malam Jum'at.

Sampailah aku di sebuah ruangan yang dulunya berfungsi sebagai tempat beristirahat untuk para pekerja di bioskop tersebut. Aku rasa bukannya menemukan jalan keluar, aku malah masuk semakin dalam ke gedung ini. Karena tak menemukan apapun di dalamnya aku keluar menuju sebuah lorong yang sangat gelap. Aku menoleh ke arah samping, ujung lorong itu tempatku melihat sosok hitam besar yang sebelumnya aku lihat tadi. Aku senderkan tubuhku di tembok tepat samping pintu ruangan yang bersebrangan dengan ruangan lainnya. Aku keluarkan handphoneku, mencoba menghubungi nomor kak Doyoung namun tak terangkat. Aku coba hubungi kak Doyoung berulang kali, begitu ramai suasana yang aku rasakan saat ini walau nyatanya aku sendirian di dalam lorong tersebut. Bunyi benda yang bergerak, ketukan bahkan tawa anak kecil seolah memaksaku agar terbiasa dengan situasi mengerikan itu. Hingga tiba saat aku merasakan kantuk yang sangat hebat, membuatku berulang kali menguap dengan mata yang semakin berat.

PLAY DATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang