Chapter 20 : "It's okay"

4.1K 415 99
                                    

Kalau bisa lagu nya diputar ya, aku ingin buat chapter ini menjadi lebih bermakna untuk kalian semua <3

-

Suhu hangat bersemu kembali, hamparan padang rumput begitu luas menunjukkan pemandangan yang sangat indah nan mempesona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suhu hangat bersemu kembali, hamparan padang rumput begitu luas menunjukkan pemandangan yang sangat indah nan mempesona. Kedua insan yang sedang berbaring menatap langit biru tampak begitu tenang.

"Sukuna, jika kau diberikan satu kesempatan lagi untuk memperbaiki semuanya, akankah kau mau menerimanya?"

Memiringkan tubuhnya, Sukuna menatap wajah manis Yuuji.

"Ya. Asalkan kau selalu ada disisiku. Aku mau." Lengan Sukuna ia bawa untuk menyibak helaian rambut halus Yuuji. Yuuji memejamkan kedua matanya.

"Tapi aku tidak dapat menenamimu kembali secara langsung. Akankah kau masih sanggup menerimanya?" Yuuji duduk dari posisinya, menekuk kedua lutut dan membenamkan wajah nya disana.

Sukuna tidak menjawab. Hoodie yang selalu Yuuji pakai bergerak mengikuti iringan angin halus. Tubuh itu tidak lagi pucat, ranum bibir yang merona serta kedua pipi yang menghangat membuat sosok Yuuji kembali terlihat hidup.

"Sukuna, pernahkah kau bertanya, mengapa kau dilahirkan jika kelahiranmu itu hanyalah sebuah kesalahan semata." Yuuji bertanya.

Sukuna, "Aku- dahulu aku sering sekali memikirkan hal itu, namun ketika hal tersembunyi mulai terungkap, aku berusaha menerimanya."

Senyuman Yuuji tersirat.

"Aku tahu kau sangat baik dan murah hati. Itulah mengapa aku bersedia rela menjadikan diriku sendiri sebagai tempat jiwa mu yang sesungguhnya."

Yuuji menangkup wajah sendu Sukuna, gerakan lembut disertai tatapan penuh kasih sayang Yuuji berikan. Sukuna membalas tangan Yuuji, sebelah tangannya ia bawa untuk meremas lembut tangan ramping tersebut. Pandangan kedua mata nya semakin buram.

"Shhh, tidak ada yang perlu ditangisi. Kau tidak melakukan kesalahan apapun." Dengan tersenyum, Yuuji menghapus secara perlahan setiap tetesan air mata yang keluar.

"Aku akan merindukan masakan mu, kau masih ingat? Kala itu aku terserang demam dan kau dengan sigap membuatkan sup lobak kesukaanku. Aku merasa tersentuh."

Sukuna ikut tersenyum mengingat kenangan memori kecil itu. Diremasnya jari Yuuji semakin kencang oleh Sukuna, bayangan akan Yuuji yang selama ini hidup bersamanya meninggalkan jejak yang begitu dalam. Yuuji membawa Sukuna ke dalam pelukan hangat.

"Aku akan baik-baik saja disini, Sukuna..."

Aku yang tidak akan baik-baik saja.

"Kau harus terus menjalani pilihan mu itu."

Tetapi itu sangat sakit.

"Aku akan sangat bahagia jika kau memilih untuk kembali kesana."

Aku tidak bahagia.

𝐄𝐆𝐎 ; 𝙨𝙪𝙠𝙪𝙣𝙖 𝙭 𝙮𝙪𝙪𝙟𝙞 [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang