Chapter 9 : Flowerbomb (2)

3.6K 551 64
                                    

3 hari Tokyo masih dilanda hujan deras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


3 hari Tokyo masih dilanda hujan deras. Segala aktivitas manusia sedikit terganggu karena mereka harus rela menerobos air hujan demi melakukan kewajibannya masing-masing. Lagu band yang terkenal diputar di mini market ini, Yuuji bersenandung mengikuti nada sembari mengecek beberapa barang yang dia ingin beli. Hujan di luar masih deras, mau tak mau Yuuji harus berteduh sebentar sebelum hujan kembali mengecil.

Dengan kopi hangat ditangannya, itu sudah cukup membuat tubuh nya tidak merasakan kedinginan. Yuuji saat ini duduk santai di depan mini market untuk berteduh. 3 hari yang lalu ada beberapa hal yang tidak dapat dilupakan oleh nya. Sukuna yang semakin hari semakin lengket kepadanya dan segala perhatian kasih sayang dilontarkan hanya untuk Yuuji. Mengingatnya kembali saja sudah cukup membuat kedua pipi nya kembali menghangat.

Entahlah, Yuuji tidak dapat membenci Sukuna. Walaupun seluruh tindakan nya adalah salah, tetapi untuk kasus Sukuna yang menyelamatkannya dari segala bahaya membuatnya tidak dapat membenci dewa iblis tersebut.

Sura langkah kaki  berat mendekat ke arah Yuuji, tetapi remaja yang masih melamun memandang hujan tidak menyadari hal tersebut.
Pria dengan kaos hitam longgar nya itu duduk tepat disebelah Yuuji.

"Memandang hujan membuat hati kita tenang, benar begitu?"

Yuuji menoleh ke arah suara itu, didapatinya seorang pria dengan bekas luka jahitan disekujur tubuh nya. Kepala Yuuji terasa berat ketika merasakan sensasi yang sangat samar dirasakannya.

"A-ah ya... Suara air hujan membuatku melupakan segalanya." Jawab Yuuji berusaha menghilangkan rasa deja vu ini.

"Kau tinggal di sekitar sini? Aku tinggal di sebelah gedung apartement." Pria tersebut tersenyum. Yuuji baru sadar jika kedua mata pria itu berbeda, untuk sesaat Yuuji terkagum.

"Wah, rumah ku di daerah itu juga. Senang berkenalan dengan anda, Tuan..."

"Mahito, panggil aku Mahito. Dan kau tidak perlu terlalu formal seperti itu, aku baru saja lulus dari sekolah."

Pria bernama Mahito tersebut sekali lagi memberikan senyuman manis nya, walaupun di wajah nya terdapat beberapa luka bekas jahitan, Yuuji tidak dapat membohongi dirinya sendiri jika pria disebelahnya ini tampak manis dengan senyuman hangat nya.

"Baik, Mahito. Uh, kau mau ini? Terima lah, hari ini cuaca begitu dingin, aku kebetulan membeli coklat panas ini lebih."

Yuuji memberikan minuman kaleng itu kepada Mahito. Mahito berterima kasih dan meminumnya. Setelahnya tidak ada lagi suara diantara kedua nya. Yuuji berusaha memecah keheningan ini, dia sangat ingin bertanya dari mana Mahito dapat mendapatkan luka yang begitu banyak di sekujur tubuh nya? Tetapi itu sangat tidak sopan jika ia langsung menanyakan topik yang mungkin akan menyinggung Mahito.

"Kau pasti penasaran dengan bekas jahitan ini bukan?" Suara Mahito akhirnya memecah keheningan ini, Yuuji tergugup mengangguk.

"Hahaha, tidak perlu seperti itu, aku akan dengan senang hati menceritakan hal ini."

𝐄𝐆𝐎 ; 𝙨𝙪𝙠𝙪𝙣𝙖 𝙭 𝙮𝙪𝙪𝙟𝙞 [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang