Kata orang, masa putih abu-abu adalah masa yang paling indah. Nyatanya, masa putih abu-abu memang indah. Tapi belum tentu yang paling indah, kan? Semua masa punya keindahannya sendiri, juga kenangan. Masa paling berkesan setiap manusia berbeda, tidak selalu berada di masa putih abu-abu.
Kalau masa putih abu-abu Rach adalah masa pemulihan hati setelah mundur dari 'hal itu'. Disitu saya mengenal berbagai macam karakter baru. Memulai kehidupan baru dengan adaptasi kebiasaan baru dan lingkungan yang serba baru. Kegiatan baru, pertemanan baru, dan tentunya guru baru. Menyesuaikan diri dengan orang baru memang menjadi tantangan saat memasuki lingkungan baru, manusiawi.
Peristiwa yang berkaitan dengan 'hal itu' sempat terjadi di tahun pertama. Beberapa perdebatan kecil terjadi, dan rasa sakit itu terulang untuk beberapa saat. Setelah beberapa hal kurang baik itu terjadi, saya sudah berjanji kepada diri sendiri untuk melepas dan menutup jauh-jauh sesuatu yang berkaitan dengan 'hal iti'. Saya berjanji tidak akan menyakiti diri sendiri lagi dengan 'hal itu' demi siapapun. Tidak akan. Cukup itu menjadi yang terakhir, saya ingin berdamai dengan keadaan dimana 'hal itu' dan saya berdampingan tetapi berjauhan. Kenyataan itu akan jauh lebih baik daripada saat ada keterikatan antara saya dengan 'hal itu'.
Masa putih abu-abu kali ini, saya mengikuti dua ekstrakurikuler. Sebenarnya banyak keinginan saya mengikuti kegiatan di masa ini. Tetapi saya manusia biasa, saya harus memilih mana yang benar-benar tepat. Keputusannya, saya memilih jurnalistik dan paskibra. Hal yang paling menarik di hati saya. Memilih dua kegiatan tersebut bukan hal mudah. Saya pernah bilang kan bahwa saya manusia labil yang mencoba stabil. Begitu banyak pertimbangan saat memilih.
Selain mempertimbangkan, tentu saja ada yang dikorbankan. Tetapi saya yakin kali ini, pilihan saya tepat atas izin-Nya. Begitu tepat pilihan kali ini, saya percaya bahwa Dia yang langsung menuntun hati ini dalam memilih dan yakin. Tentang bagaimana prosesnya dalam memilih, mau tahu perjuangannya? Saya akan beritahukan. Kalau sudah baca, jaga rahasia kita, ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PEMBUKTIAN
Non-FictionBila rasa percaya belum tumbuh, jawaban terbaik adalah bukti nyata. Begitu pula kepercayaan yang tumbuh dengan proses, dapat hilang dengan mudah, dan tidak mudah kembali. Saya ingin sampaikan, bahwa penolong terbaik untuk diri sendiri adalah diri se...