Ketika dingin angin laut terasa menerpa mukanya, Yadi dan Nilam berlari ke tepi pantai dan membiarkan tubuhnya mengapung dengan tangan saling bergandengan. Rasa hangat air laut malam terasa menempel lembut di sekujur tubuhnya. Keduanya saling pandang dan kemudian memperhatikan bintang-bintang yang terhampar di langit luas dengan bulan yang enggan menampilkan wujudnya.
Bergulung-gulung ombak melewatinya, mengangkat tubuhnya dan menjatuhkannya kembali. Keduanya memejamkan mata dengan tangan saling bergandengan. "Aku tidak tahu kapan kita akan berkumpul di sini lagi." Ucap Nilam sesaat sebelum menenggelamkan dirinya ke dalam air.
Sementara di atas pasir putih dengan latar pemandangan tanaman pandan, Laila menyanyikan lagu Kangen milik Dewa dengan diiringi Cajon dan Gitar yang dimainkan oleh Jono dan Rofiq. Bayangan hitam mengikuti setiap gerak mereka dengan ukuran panjang bergantung pada besaran angin yang bertiup melewati api unggun. Ketika angin bertiup terlalu kencang hingga membuat api mengecil, bayangan mereka terlihat memendek.
Yadi dan Nilam dengan baju dan celana basahnya menghampiri mereka. keduanya duduk saling berdempetan dan menaruh tangannya di atas Api unggun. "Malam ini sungguh melangkolis." Teriak Yadi keras. "Aku tidak merasakannya." Jawab yang lain serentak sambil tertawa.
Setelah tubuhnya terasa hangat, Yadi berdiri dan menari bersama Laila. "Siapa coba yang percaya kita akan lulus?" Ucapnya datar yang kemudian diikuti tawa semua temannya. Nilam tidak ingin ketinggalan, dia ikut menari bersama dengan keduanya. Mereka bertiga menari dengan penuh penghayatan, menggerakkan tangannya ke atas dan kebawah, melangkahkan kakinya ke depan dan belakang serta menggoyangkan kepalanya pelan hingga terlihat seperti seorang yang dalam kedaan setengah sadar.
"Di mana Sari?" Nilam berlari ke tenda kecil yang sengaja mereka dirikan untuk tempat berteduh jika cuaca berubah tak terkendali. Tenda dengan warna kunyit yang mereka sewa dari toko penyewaan perkemahan lebih menyerupai sebuah lampion berukuran besar. Bagian dalamnya terlihat cukup terang untuk menjadi sumber cahaya kedua setelah api unggun.
Sari duduk diantara tas-tas ransel bawaan mereka. Dia panggil Nilam, "Ayo sini bantu aku membawa jajanan dan minuman kita!" Terlihat dari kejauhan kulit putih Sari terkena sorot lampu petromaks. Keduanya duduk sebentar sebelum akhirnya Sari keluar tenda dan membiarkan Nilam berganti pakaian di dalam tenda.
Jono berdiri dengan penuh percaya diri. Dia berjalan mendekati api unggun dan menarik Yadi bersamanya. Mereka duduk bersama melingkar dengan Laila dan Rofiq yang telah lebih dulu merapat ke api unggun. Rofiq bercerita tentang idenya mengadakan acara malam itu. Dia berharap malam itu menjadi momen yang tidak akan bisa mereka lupakan suatu saat kelak.
Dari dalam tenda Sari dan Nilam yang telah berganti pakaian keluar membawa berbagai bekal makanan. Mereka tampak kesusahan membawa makanan ringan yang mereka beli di indomaret dan dua botol toak Tuban yang mereka dapatkan dari penjual legen keliling beberapa hari sebelumnya. Keduanya ikut bergabung mengelilingi api unggun. Sari duduk di samping Rofiq dan Nilam duduk disamping Yadi. Mereka bagikan makanan ringan dan minuman dengan cara memutarkannya pada orang di samping kanannya hingga sampai pada dirinya lagi. Rofiq sebagai inisiator acara malam itu kemudian berdiri.
"Aku berharap kita semua dapat mengenang malam ini sampai nanti. Aku berharap kita dapat kembali ke sini setelah dua puluh tahun lagi, di tanggal 20 bulan Juni tahun 2018. Ketika kita telah mencapai cita-cita kita masing-masing."
"Seteleh kuliah, aku tetap akan pulang kampung." Jawab Jono tegas. "Kita pasti akan sering bertemu."
"Kami juga." Jawab yang lain mengikuti.
Rofiq mengambil satu botol air meniral satu setengah liter yang telah dipenuhi toak. Dia angkat botol itu tinggi hingga dibelakangnya terlihat bayangan seseorang seperti lambang olimpiade. "Kita semua pasti mengharapkan demikian." Teriaknya keras.
![](https://img.wattpad.com/cover/248036936-288-k508906.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Kata
Детектив / ТриллерKumpulan dari beberapa cerita pendek dengan judul yang terdiri dari Satu Kata. Tiada kesamaan selain judulnya.