I Found You (COMPLETED)

Part 10

"Dew" teriak Can. Dew berlari dari dapur menghampiri Can yang berdiri dengan tangan terlipat di dada. Dew melempar tatapan pada Kae yang sedang membersihkan meja dan menata kursi-kursi namun Kae hanya mengangkat bahunya dan menggeleng.

"kau yang mengurus belanjaan pagi ini?" Can bicara dengan tatapan dinginnya lurus kearah Dew. Dew mengangguk perlahan. 

Dew mengingat-ngingat apa kesalahannya kali ini karena dia yakin kalau dia sudah melakukan semuanya sesuai catatan dan perintah dari Can. Namun Dew salah, Can hari ini super teliti. Can mulai mengomelinya karna tidak membeli beberapa barang sesuai catatannya, Dew bahkan dimarahi karena hanya membeli beberapa barang dengan merk berbeda, sepele, namun Dew tidak berani mengangkat kepalanya atau membuka suaranya. Mereka tau betul bagaimana Can saat marah jadi baik Dew atau Kae hanya akan menunduk saat Can mulai mengomel. 

"apa aku benar-benar tidak bisa mengandalkan mu bahkan untuk hal sekecil ini???" suara Can mulai melonjak tinggi membuat Dew dan Kae tersentak ditemppat mereka masing-masing. Kae menatap kasihan pada Dew yang menundukan kepalanya. Suara Can membuat Pharm keluar dari kantornya dan menghampiri mereka.

"pekerjaan mu sudah selesai Kae?" tanya Pharm yang diangguki Kae "kalau begitu pergi ke dapur dan bantu Dew membersihkan pekerjaannya" Dew mengangkat kepalanya menatap Pharm dengan matanya yang memerah. "pergilah" Kae menghampiri Dew dan menariknya untuk pergi ke dapur lalu meninggalkan Pharm dan Can disana.

Pharm menatap Can yang terus mengerutkan dahinya pertanda dia sedang sangat amat emosi, Pharm menghela nafasnya dan menarik Can untuk duduk. "minum ini lalu katakan ada apa" ucapnya sambil menggeser gelas berisi air ke depan Can. Can menenggak minumannya sekaligus lalu menatap Pharm.

"aku hanya memintanya membeli semua yang aku catat dan—"

"aku tidak bertanya kenapa kau memarahi Dew, aku tau kau marah dengan alasan yang jelas. Tapi kenapa denganmu hari ini, kau seharian ini memasang ekspresi aneh itu diwajahmu, kau menghindari tatapanku, kau bahkan tidak mau melihat kearahku, bahkan kau menolak berdiri dibelakang mesin kasir, tempat favoritmu lalu memilih membantu mereka bekerja di dapur. Ada apa?" Pharm melipat tangannya di dada sambil melihat lurus pada Can. Can melebarkan matanya, dia kaget mendnegar apa yang Pharm tuturkan. Pharm yang menyadari semuanya, semuanya!

"a—aku... aku tidak tau" Can menghela nafasnya dan menaruh wajahnya diatas meja.

"kau tidak tau atau kau tidak ingin memberitahuku tentang lamaran P'Tin beberapa hari lalu?" Can mengangkat kepalanya, menatap Pharm dengan mata dan mulut terbuka lebar namun Pharm menatapnya dengan senyum lebar di wajahnya.

"Selamat Can, kau berhasil meluluhkan seluruh anggota keluarga Medthanan dan bahkan sekarang ayah dan ibunya adoring you so much like waw congratulation Can, I'm happy for you" Pharm menggenggam tangan Can dengan senyum manis yang menempel di wajahnya. Can menundukan wajahnya lagi diatas meja dan mulai menangis.

"aku tau pasti Mannaow dan Team memberi tahumu, mereka benar-benar mengkhianatiku hiks hiks" ucap Can di sela-sela tangisnya membuat Pharm menggelengkan kepalanya dan tertawa. Pharm memindahkan dirinya untuk duduk di sebelah Can dan mengusap punggungnya.

"hey, hey, kenapa kau menangis?" Pharm menangkup wajah Can, membawa Can untuk menatapnya. Pharm menghapus air mata Can dan terkekeh. "terakhir kau menangis saat aku akhirnya sadar setelah 3 hari tertidur sangat lelap dengan— aww Can!!" Can menarik wajahnya dan memukul kepala Pharm. Can mengusap air matanya kasar. 

"aku takut Pharm, aku—"

"hey P'Tin mencintaimu bagaimana bisa kau masih masih merasa takut?"

"bukan itu, aku tau Tin mencintaiku. Ak—aku hanya takut jauh darimu dan tidak bisa menjagamu. Aku tidak ingin meninggalkanmu" Can menggenggam erat tangan Pharm. Can dan Pharm bertukar tatap. Pharm ingat betul dialog ini dia dapatkan juga dari Team saat P'Win melamarnya. Pharm menghela nafasnya pelan dan tersenyum.