Part. 1

1.7K 106 9
                                    

halo~ sebelumnya aku ingin memberitahukan bahwa ini semua hanya karangan fiktif. Aku menulis ini karena rindu dengan DeanPharm dan sebagai peringatan ceritanya jauh berbeda dengan UWMA, aku hanya meminjam nama tokoh, oh iya aku juga menambahkan TinCan didalamnya soo semoga kalian menyukainya!! selamat membaca😉

----------------------

"Pharm na na na na~"phi In sudah berada di kantor ku setelah makan siang dan tidak berhenti menggangguku.

"phi In aku sibuk, kau ingin apa sebenarnya?" aku menjawabnya tanpa mengalihkan perhatianku dari laptop. Aku sengaja tidak memperdulikannya karna aku takut dia merencanakan saol blind date lagi kali ini.

"I need your opinion about my anniversary and..." aku mengangkat alisku tingi-tinggi.

"dan?" aku sekarang melihat lurus kearahnya.

"dan aku butuh bantuanmu untuk menjaga Cherry" aku menghela nafasku dan tersenyum.

"ya Tuhan phi, tentu aku tidak akan menolak Cherry, now tell me what you want for your anniversary?" sekarang phi In tersenyum sangat lebar dan mulai membuka mulutnya.

Phi In adalah phi Korn's husband it means dia adalah iparku karena phi Korn adalah kakak-ku. Tapi sebelum menjadi pasangan kakak ku, phi In dan aku adalah senior-junior yang merambat jadi sahabat lalu sekarang ipar. Kami mengenal dan dekat jauh sebelum mereka menjadi pasangan. Dan Cherry adalah anak mereka, mereka mengadopsi Cherry dari sebuah panti asuhan. Anak perempuan cantik berumur 3 tahun, dengan mata bulat seperti boneka dan senyum manisnya.

"how about this, pergilah berlibur, terakhir ku ingat kalian ingin ke maldives benar kan? pergilah phi, aku rasa seminggu cukup untuk kalian honeymoon lagi. Kalian belum pergi kemana-mana lagi setelah ada Cherry dan mengurusku" aku menghela nafasku dan menatap kearahnya "biarkan cherry disini bersama ku, bagaimana?" aku menutup laptopku dan mengalihkan perhatianku full padanya.

"really? Like literally really???" aku terkekeh melihat ekspresinya dan mengangguk.

*knock knock* suara pintu diketuk pun terdengar, mengalihkan perhatian kami "masuk" kataku.

Dew, salah satu part-timerku masuk "phi, phi Mannaow dan phi Team sudah datang"

"ah really? Okay thankyou Dew" setelah itu Dew kembali ke tempatnya.

"okay now, I know kenapa Cherry belum juga kembali kesini" phi In menggeleng dan kami terkekeh bersama karena kami yakin pasti Cherry sudah ada didalam genggaman Mannaow.

Aku keluar kantor untuk menghampiri mereka dan memeluk mereka bergantian. Cherry yang melihatku langsung berpindah dari pangkuan Mannaow ke tempatku.

"I want free desserts now" aku terkekeh melihat Team seperti ini.

"pay it asshole!" Mannaow menyentil dahi Team.

"okay, for today my treat" aku memanggil Dew dan mempersilakan mereka untuk memesan apa saja "Cherry mau makan apa?" aku mencubit halus hidungnya.

"aku gamau makan, aku mau uncle pharm aja" dia menunjuk kearahku dan kami tertawa mendengarnya.

"Pharm are you okay now?" Team membuka obrolan. Aku melihat kearahnya dan tersenyum.

"ofcourse he is" Mannaow tersenyum "lihat, Cherry sudah menjadi obat untuknya" aku mengangguk setuju dengannya.

"ah pharm, aku mengundang beberapa teman tidak apa-apa kan?" aku hanya mengangguk.

"Phi Pruk?" Mannaow menunjukan antusiasnya.

"who is that? Boyfie?" aku menggodanya dan tertawa setelah melihat Mannaow memerah.

"sawadee" ada suara dari belakangku, aku menoleh dan melihat ada 3 pria disana. aku mematung ditempatku, tiba-tiba pikiranku melayang ke beberapa tahun lalu. Pria itu pria yang sama yang aku lihat dulu.

"guys ini phi Win, phi Pruk, and this one is phi Dean" Team mengenalkan mereka pada kami, aku yang masih memangku Cherry hanya bisa menyatukan tanganku untuk salam pada mereka sambil duduk.

"phi, ini sahabat-sahabatku, ini Mannaow dan ini Pharm" aku tersenyum kearah mereka "oh iya, gadis kecil ini Cherry, Pharm's niece" mereka menyapa Cherry dengan senyum. Cherry melakukan wai-nya dengan malu-malu.

"uncle, uncle Pharm!" suara Cherry membangunkan ku "dada dimana?"tanyanya.

"your dada... ah right, dimana phi In?" aku akhhirnya menyadari kalau phi In tidak ada disini. Aku melihat kemana-mana namun tidak melihatnya. Lalu aku melihat kearah Can yang berdiri tepat di depan mesin kasir dan bertanya soal phi In melalui kode-kode namun dia hanya mengangkat bahunya.

"ah kalian silakan pesan dulu, aku akan..." sebelum aku menyelesaikan kalimatku, phi In datang dan duduk disebelahku dan mengangkat Cherry dari pangkuanku.

"sorry tadi aku ke kamar mandi, perutku sakit" lalu tak lama kemudian phi In menyadari ada banyak orang disini "ah maaf mengganggu kalian"

"ini phi In, Pharm's in law" Team mengenalkan phi In pada mereka juga. Phi In menangkap satu figure disitu dan menyenggol bahuku, aku melihat padanya dan berkomunikasi dengan mata, aku hanya ingin dia diam. Tentu saja dia tau sesuatu, aku sudah bilang dia sahabatku kan.

Aku memanggil Dew, memintanya membawa menu dan mencatat pesanan mereka. Aku terus berusaha mengalihkan perhatianku dari pria yang terus menatapku dan berusaha berkomunikasi denganku.

"aku akan pulang, nanti malam setelah menutup café jangan lupa datang untuk makan malam okay?" aku hanya mengangguki phi In "jangan hanya mengangguk, phi Korn akan memarahiku kalau kau tidak datang" aku terkekeh mendengarnya.

"uncle bye-bye" Cherry menciumi seluruh wajahku dan melambaikan tangannya. Aku terkekeh dibuatnya.

"aku senang akhirnya kau tersenyum lagi" Team menggumamkannya dan membuatku tersenyum. Tanpa aku sadari pria itu tersenyum melihat scene dihadapannya.

-----------------------------------

"pharm"aku berjalan manuju dapur diikuti Team.

"no team, aku gabisa"

"it's been a long time pharm"

"I know and it still hurt" aku menghela nafasku.

Team mengikutiku sampai ke dapur, meninggalkan teman-temannya dan Mannow disana. Aku menyandarkan punggungku dan menghela nafasku. Can tiba-tiba ikut berdiri dihadapanku bersama dengan Team.

"try it pharm" Can bergeser ke sebelahku "kau tidak akan tau hasilnya jika tidak dicoba".

"Can, ini bukan hal mudah, aku..."

"I know pharm, we knew" Can melihat lurus ke mataku.

"ini udah hampir dua tahun pharm" Team melanjutkan ucapannya.

"pria itu datang ke café setiap hari pharm, 20 menit sebelum cafe tutup dan 10 menit setelah cafe buka hanya untuk sepotong cake dan kopi. Aku yakin dia serius dengan perasaannya, beri dia kesempatan" Can memegang bahuku. Aku melihatnya dan menyandarkan kepalaku dibahunya.

"hey" Team memegang tanganku erat-erat "phi Dean orang baik pharm, dia sudah lama membujukku untuk membawanya kedepanmu, dia tidak menyerah sedikitpun bahkan setelah seminggu aku tidak menggubris nya sama sekali"

"dengarkan?" Can tersenyum lebar.

"baiklah aku tidak punya pilihan kan?" aku tersenyum dan mengangguk. Aku bukan tidak tertarik dengan pria itu hanya saja aku belum siap untuk membuka diri dan hatiku lagi, ku akui ini sudah terlalu lama menutupnya tapi aku belum siap untuk semua resiko yang akan hadir nanti, seperti tersakiti contohnya.

to be continue...

---------------------

gimana, gimana?

jangan lupa kasih vote dan share ceritanya yaa!! oh iya, kalau ada kritik dan saran aku akan senang hati membacanya hehe see you dipart selanjutnya!! wuv you readers😉😘💙💙

I Found You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang