Part 8

648 57 27
                                    

welcome to part 8 lovelies~ selamat membaca😚😚💙

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"aku gamau keluar dari ruangan ini titik!" Team menggigit kuku-kukunya. Keringatnya mengucur keluar dari keningnya. Can hanya bisa mengusap wajahnya kasar.

"Team you really!" Can melempar tubuhnya ke kursi. Tak lama kemudian Pharm datang dengan Mannaow, In dan Cherry digendongan In. Pharm tersenyum melihat kedua sahabatnya ini.

"aku bawa coklat panas dan sandwich tuna kesukaan mu, ibumu bilang kau belum makan" ucap Pharm sambil membongkar paper bagnya.

Pharm mengeluarkan semua isi paper bagnya, sandwich tuna, coklat panas untuk Team dan Cherry, smoothies untuk In dan Mannow, dan es kopi untuk dirinya dan Can. Mereka duduk bersama di sofa ditengah ruangan. Can, Team, Mannaow, dan In saling melempar pandangan satu sama lain. Mereka bertelepati dengan pikiran mereka sendiri.

"kau gugup?" Pharm memecah keheningan. Team hanya mengangguk. Pharm tersenyum lalu menggeser duduknya disebelah Team. Pharm meraih tangan Team dan menggenggamnya.

"don't" Pharm tersenyum "gugupmu akan terbayar saat melihat p' Win diujung altar, melihat kami serta ibu dan ayahmu bertepuk tangan saat kalian selesai mengucap sumpah, jadi berhentilah mengigit kuku lebih baik kau makan" mata Team mulai memanas.

"terimakasih Pharm" Team meraih tubuh Pharm dan memeluknya erat. Pharm hanya tersenyum dan mengusap punggung Team.

"ya Tuhan teman-temanku sangat cengeng~" Mannaow menggoda Pharm dan Team.

"nah sekarang minum ini dan berhenti menggigit kuku-kuku mu, Win akan melihatnya nanti dan mengomel jika kami tidak memintamu berhenti" In tersenyum sambil menyodorkan coklat panasnya.

Can tidak melepaskan pandangannya dari Pharm sama sekali. Jauh di dalam hatinya, dia sangat amat resah. Can khawatir, dia tau betul Pharm tidak baik-baik saja. Setelah selesai makan, In membawa Cherry keluar untuk bertemu Korn dan Mannaow membantu Team untuk merapikan riasannya. Can pergi menyusul Pharm yang berdiri di balkon, dia berdiri tepat disebelah Pharm dan melihat lurus kearah Pharm.

"kau... kau baik-baik saja?" Pharm menoleh padanya lalu membuang pandangannya lagi. Pharm terkekeh dan mendekatkan dirinya lalu menyandarkan kepalanya pada dibahu Can.

"aku benar-benar tidak bisa lolos dari pandanganmu Can?" Can menggeleng kuat. Pharm menghela nafasnya sedikit demi sedikit dan tersenyum. "aku lebih baik sekarang" Can sekarang gentian menghela nafasnya.

Mereka berkumpul di ruangan menunggu Team. Win sudah berdiri diujung altar dengan sangat tampan. Keluarga mereka berkumpul disana. Korn memeluk pinggang ramping In yang sedang memangku Cherry. Tin meraih tangan Can menggenggamnya erat. Pharm tersenyum, dia senang melihat orang-orang di sekitarnya sangat bahagia.

"Pharm, maaf aku terlambat" Dean mengecup pucuk kepala Pharm dan duduk disebelahnya. Pharm tersenyum dan menyodorkan segelas air padanya yang terlihat ngos-ngosan.

"it's okay phi" Pharm tersenyum kearahnya.

"Dean?" suara Tin membuyarkan momen mereka.

"Tin? Hi" Pharm menoleh pada Dean.

"kalian saling kenal?" Can menoleh pada kekasihnya lalu pada Dean.

"ssshhh kalian diam sebentar, sahabat kalian sudah keluar" In membuat mereka semua berhenti bicara.

Pharm langsung menoleh tepat dimana Team yang sedang berjalan masuk kedalam ruangan dengan wajah gugupnya. Team dengan setelan biru dongkernya serasi dengan apa yang dipakai Win terlihat sangat menawan. Tentu saja saat fitting, Team mengajak Pharm dengannya jadi dengan warna birunya Pharm langsung tertarik dan itu terlihat sangat bagus ditubuh Team dan Win serta serasi dengan tema pesta mereka. Setelan rambut yang dipakaikan Mannaow juga sangat cantik dikepala Team. Kalian ingin tau bagaimana penampilan kami kan?

I Found You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang