"Aku tidak mengerti:)
Disaat aku mencintaimu kamu justru menyakitiku')"Happy reading 🦋❤️
Sesuai ajakan Gavin pada saat di sekolah siang tadi, sekarang Salsa tengah memilih baju yang sesuai untuk di pakai sore ini. Ia sangat bahagia karena Gavin jarang sekali menghabiskan waktu dengannya, dan dia berharap bahwa sore ini akan berjalan sesuai dengan ekspektasinya.
Walaupun saat pulang sekolah lelaki itu kembali menyakitinya, tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa ia harus berusaha mengerti keadaan kekasihnya itu.
GavinAldbrn 👑❤️
Kmu udh siap?
Aku jemput ya?Okey
Aku tunggu😙Love you❤️
Too ❤️
Salsa segera meletakkan handphonenya ke dalam tas ia segera beranjak dari duduknya, memilih menunggu Gavin di bawah.
Ia turun dengan senyuman yang mengembang di bibirnya. Namun saat sampai di lantai bawah, raut wajahnya berubah menjadi sendu, rumahnya yang mewah dan luas hanya diisi oleh ia sendiri, si bibi, dan suami si bibi yang menjadi satpam di rumahnya.Orang tuanya?ntahlah ia datang hanya untuk pergi. Salsa tetap memaksakan senyumnya dan memanggil orang yang sudah ia anggap bundanya sendiri itu.
"Bi!...Bibi!"teriak Salsa.
"Iya non?"jawab bibi setelah sampai di depan Salsa.
"Heitsss bibi!"rengek Salsa karena ia tak suka di panggil non, baginya setiap orang itu sama tidak berbeda, apalagi bi Esi adalah orang yang mengurusnya dari ia masih kecil."Kan Sasa udah bilang jangan panggil non." Ucap Salsa dengan mulut yang mengerucut, terlihat sangat menggemaskan!
Sasa adalah panggilan sayang dari orang terdekatnya, hanya orang spesial yang memanggilnya dengan sebutan Sasa, namun sesuai berjalannya waktu bunda dan ayahnya yang mulai sibuk dengan pekerjaan pun tidak memanggilnya dengan sebutan Sasa lagi, melainkan dengan namanya, jangankan memanggil Sasa, mengabarinya saja jarang!
Tin Tin
Salsa tersentak ketika mendengar suara klakson motor milik Gavin."Oh iya bi! Aku pergi dulu ya sama Gavin." Ucap Salsa dengan senyuman yang membentuk bulan sabit.
"Iya neng."
"Oke bi Assalamu'alaikum." Lalu Salsa beralih mencium tangan bibi, dan berlalu dari hadapan bi Esi, bi Esi hanya memandang punggung anak majikannya yang mulai menghilang dibalik tembok.
Neng Sasa pasti kuat bibi yakin. Batin bi Esi.
🦋✨
"Eh hai." Sapa Salsa setelah sampai di hadapan Gavin, Gavin yang sedang ngaca di spion motornya pun menoleh. Ia terpaku dengan kecantikan gadisnya itu walau ia sering melihat gadis itu tetapi sekarang gadis itu berbeda, ia make up!
"Kamu make up?"tanya Gavin.
"Sedikit hehe." Jawab Salsa dengan mengangkat dua jarinya membentuk huruf V. Gavin hanya mengangguk sebagai tanggapan."Jadi ga berangkatnya?"tanya Salsa yang mulai kesal karena kakinya mulai merasakan pegal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Betwen Be Loved
Teen Fiction"Lo siapa sih?! ganggu gue terus!"Sarkas Salsa. "Gue pacar lo SAL!" Jawab Gavin yang tersulut emosi. "Gue mohon berusaha inget gue, jangan gara gara tabrakan hari itu lo jadi lupa gue." dengan menatap mata Salsa, Salsa merasakan perubahan ketika mat...