Warning ⚠️
Typo, ooc, gajelasRencananya hari ini (name) akan pulang karena besok Ia harus masuk sekolah. Waktu liburan (bolos) di tokyo sudah habis dan (name) juga tidak mau ketinggalan banyak materi. Tapi boong.
(Name) yang berada di kamar estetiknya ini sedang beberes dengan Bokuto (Koutarou) yang tiduran di kasur milik adiknya itu.
"Apa kau tak bisa tinggal lebih lama lagi, (name)-chan?" tanya Koutarou dengan lemas.
"Tidak, karena aku yang anak rajin." Koutarou diam. Ia berguling-guling di atas kasur adiknya hingga membuat kasur itu kusut.
"Sudah tua masih seperti bocah. Berhenti berguling-guling di atas kasurku, Kou-nii!" Koutarou berhenti, lalu menatap adiknya yang sekarang juga sedang menatapnya, lalu cemberut.
"(Name)~"
(Name) membuang napas kasar lalu memalingkan wajah, kembali merapihkan baju-baju nya.
"Tidak bisa."
Lalu setelah itu mereka berdua berdiam-diam an. Yang satu sibuk mengurus barang-barang nya, yang satu nya lagi pundung.
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠSkip
Sudah saatnya (name) pergi ke stasiun. Ia menarik kopernya ke luar rumah dengan Koutarou yang saat ini memegang ujung baju (name), bermaksud mencegah nya pergi.
"Biarkan aku pergi, Kou-nii."
Bukannya melepaskan, Koutarou malah tambah menarik baju (name) sampai adiknya itu hampir jatuh.
"Ayolahh.." Koutarou menggeleng kecil dengan mulut yang sedari tadi tak berhenti cemberut.
Kali ini (name) ikut cemberut. Bahunya turun dan ia menghela napas lelah berkali-kali.
"(Name)-"
"Aku harus pergi sekarang. Jika tidak, aku akan ketinggalan kereta."
"Baguslah. Memang itu yang ku inginkan." jawab Koutarou sambil memalingkan wajah.
Lagi-lagi helaan napas terdengar dari mulut (name). Dia lelah sekali dengan kakak laki-laki nya yang kekanak-kanakan ini. Tapi dia juga kasihan melihat Koutarou yang lama tidak bertemu dengannya, sekarang harus kembali ditinggal karena sekolah mereka ada di daerah yang berbeda.
"Tapi aku harus pergi. Apa kau mau aku tidak naik kelas?" Koutarou menggeleng kecil. "Itu akan membuang-buang waktu, kan? Kita bisa tinggal lagi bersama setelah lulus SMA, ya?" lalu ia mengangguk.
(name) tersenyum kearah Bokuto, lalu menepuk-nepuk surai kakaknya yang sama dengan miliknya pelan.
***
Disini lah kedua Bokuto itu berada. Sebentar lagi kereta yang akan membawa (name) pulang akan datang, dan (name) akan segera berangkat. Koutarou sama sekali tidak melepas genggaman tangannya dari (name) sedari tadi. (Name) juga membiarkan kakaknya yang bermain-main atau hanya sekedar menggenggam tangannya itu.
Walaupun Koutarou menyebalkan dan menjengkelkan juga sangat berisik, tetapi dia tetaplah Onii-san ku. Aku menyayanginya, sangat. (Name) pernah berkata seperti itu pada dirinya sendiri. Tidak untuk Koutarou karena (name) tau dia pasti akan pede sekali dan menjadi-jadi.
Tong teng teng tong...
Tong teng teng tong...Pengumuman di stasiun tentang kereta yang akan membawa (name) pergi terdengar. Koutarou pun melepas genggamannya, menghadap adiknya itu, lalu menatapnya dengan cemberut.
"(Name)~"
"Nani~" jawab (name) mengejek.
"Jangan pergi~" bukannya menjawab, Bokuto cilik hanya tertawa kecil lalu berbalik.
Melambaikan tangannya dari belakang tanpa melihat kearah kakaknya.
"Jaa ne. Aku akan merindukanmu, Kou-nii!"
Koutarou hanya diam tapi tetap setia memperhatikan adiknya yang sekarang sudah masuk kedalam kereta.
"Huft..." dengan malas Koutarou menyeret kakinya keluar daru stasiun, dan pergi ke rumahnya yang sekarang sudah sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐎𝐊𝐔𝐓𝐎'𝐒 𝐒𝐈𝐒𝐓𝐄𝐑 ✔️
Short StoryBokuto Koutarou punya adik? Disclaimer⚠️ All character belongs to Furudate Sensei. End : Jan 22 , 2021