10. [] end

5.5K 690 173
                                    

Warning ⚠️
Typo, ooc, gajelas

"Iya iya. Aku sedang dalam perjalanan."

"...."

"Iyaaa, sudah dulu dongg. Aku membawa banyak barang nih."

"...."

"Ha'i~"

Pip. Telepon pun dimatikan. Dengan kesusahan, Bokuto (name) yang saat ini sudah berusia dewasa, sedang membawa koper dan barang-barang lainnya.

Saat ini juga kakaknya, Bokuto Koutarou pun sudah menjadi atlet voli profesional.

Seperti janji (name) kepada Kou, (name) akan pindah ke Tokyo dan tinggal di rumah kakaknya itu setelah mereka lulus.

Mengingkari janji=dosa. (name) mau nge skip dosa kali ini karena dosanya udah banyak banget:)

Untuk barang-barang berharga yang akan di pindahkan ke Tokyo, kebetulan (name) mempunyai teman yang dengan senang hati (jika dapat makan gratis)  mau membantunya.

Kenapa (name) tidak pergi bersama temannya itu? Karena mobil yang dibawa penuh dengan barang berharga+mewah dan mahal miliknya.

Nggak takut di colong? Enggak dong. Kalo dicolong pun, kan sekali-kali sedekah.

Buset dah. Dah jadi kayak anaknya om daisuke:)

Lanjut.

(name) akan mencari pekerjaan di Tokyo nanti. Kebetulan duitnya juga menipis karena tadi ntaktir temen nya kepiting.

"Arigatou Zo-chan."

"Ha'i ha'i. Kalau begitu, aku duluan ya! Jaa~"

"Eumn."

Tap.. Tap.. Tap..

bRaAkKkK

"(.N.A.M.E.)-C.H.A.N !!!!"

***

"Okaeri, (name)-chann! Kau tidak lupa jika aku juga kakakmu kan?" tanya seorang perempuan berambut persis seperti (name) dari belakang Koutarou.

"Tentu saja tidak, baka nee-san."

"Kalau aku? Kau ingat kan?" tanya satu perempuan lagi dengan rambut sama yang sedang berjalan sambil membawa nampan minuman.

"Kalian menanyaiku hal yang tidak penting. Retoris sekali." lalu mereka pun tertawa.

Koutarou senang. Sekarang mereka, para Bokuto, sudah berkumpul. Walaupun dia cowo sendiri, tapi setidaknya ia tidak kesepian lagi. Apalagi dengan adanya (name) disini. Dia sangat bahagia.

***

"kei!" (name) tersenyum lebar sambil melambaikan tangannya ke arah laki-laki yang sekarang sedang berjalan mendekat. Akaashi membalas lambaian nya.

"ayo pergi!" (name) menarik tangan kiri Akaashi dengan tangan kanan miliknya.  Akaashi mengangguk. Diam diam rona di pipinya muncul. Dengan segera ia menggigit bibir bagian dalam untuk menahan tarikan di ujung bibir miliknya itu.

Flashback

Beberapa tahun lalu, tiba-tiba saja (name) mendapat telepon dari kakaknya. Ia kira itu akan membosankan dan hanya berisi teriakan nggak jelas dari Kou.

Tapi siapa sangka,

"Name chan.."

"Are? Kenapa?"

𝐁𝐎𝐊𝐔𝐓𝐎'𝐒 𝐒𝐈𝐒𝐓𝐄𝐑 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang