08. kenangan

4.6K 698 26
                                    

Warning ⚠️
Typo, ooc, gajelas

"Ano, Bokuto-san, kenapa kau tidak bersekolah di Fukurodani dan tinggal bersama Bokuto-san saja?" tanya Hinata yang sekarang sedang bersama (name) juga Kageyama di Rooftop untuk makan siang.

"Nomm.. hm? ya bagyaymya lgyi.." (name) menelan makanan yang ada di mulutnya, "Bagaimana lagi, Hinata. Aku hanya ingin kita fokus di kehidupan sekolah masing-masing dulu. Kita juga sudah sepakat kalau sudah lulus akan bersama lagi."

"Ngomong-ngomong, sudah kubilang untuk memanggilku (name) saja, kan?" Lanjut (name) sambil tersenyum kecil.

Wajah Hinata sedikit merona. Terlihat dari mata (name), kageyama menunjukkan ekspresi kesal, iri, bingung secara bersamaan.

"Untukmu juga Kageyama. Dan kalian akan kupanggil Shoyo, Tobio!" pekik (name) semangat.

Kageyama dan Hinata tersentak kaget, auto menegakkan badannya. (Name) yang melihat reaksi keduanya pun semangatnya menurun. Sekarang dia menekuk bibirnya.

"Mou.. kalian terlihat tidak suka.."

Dengan cepat mereka berdua menggeleng. Dengan wajah merona. Kiw couo.

"T-tidak kok! Kami senang, (n-name)-san.." ucapan Hinata mendapat anggukan dari Kageyama.

"Asik! Yoroshiku na Shoyo, Tobio"

"Osu!"

Dan mulai saat itu, mereka bertiga, (name) Hinata dan Kageyama, memanggil dengan nama depan mereka masing masing. Tidak sampai disitu, sebenarnya (name) juga pernah menyuruh satu gym saat latihan,  untuk memanggil namanya saja. Tapi ada yang tetap memanggilnya dengan nama Bokuto, Bokuto perempuan, dan lain sebagainya. ᅠ


ᅠᅠ

ᅠᅠ                      
ᅠᅠ
ᅠᅠ


ᅠᅠ

ᅠᅠ                      
ᅠᅠ
ᅠᅠ


ᅠᅠ

ᅠᅠ                      
ᅠᅠ

SKIP pulang sekolah,

Dengan keadaan lelah letih tak berdaya, (name) segera masuk kedalam rumah kecil tapi aesthetic nya itu. Dasi yang tadinya ia terpakai rapih sekarang sudah berada di kepala sebagai ikat rambut. Lalu seragam putihnya sekarang sudah dikeluarkan, ditambah mukanya yang sudah seperti orang kurang gizi.

(Name) merebahkan dirinya di kasur, tapi tanpa sengaja matanya menangkap sebuah kotak berwarnya coklat muda dengan berbagai stiker tertempel disana yang ada diatas lemari.

Dengan sekuat tenaga yang tetap saja tidak kuat, (name) memberdirikan tubuhnya dan berjalan mengambil kotak kiyowo di atas lemarinya itu. Kiyowo= lutchu bhs Koryeah.

Tak

Ya anggap aja itu suara kardus dibuka kayak gitu. Btw kotak ini tidak besar-besar banget. Mungkin hanya 30 x 30.


30 m x 30 m maksudnya.







c nya gaib itu, jangan solimi dulu kalian.

30cm x 30cm.

Mata (name) berbinar melihat isi kotak tersebut. Disana ada macam-macam barang masa kecil favorit Bokuto dan Bokuto. Ada banyak juga foto-foto mereka dari bayi sampai SMP kemarin.

"WOWOWOW sugee na! Apa aku harus memberitahu Kou-nii? Tapi nanti dia akan pede sekali jika aku dulu yang menghubunginya.." ucap (name) sambil melihat-lihat foto didalam.

Ada foto saat dulu dirinya selalu tiduran di trotoar depan rumah sehabis mandi. Ada yang sedang memakan es krim bersama Koutarou, ada yang sedang naik odong-odong bersama di pasar malam, juga saat SMP sebelum (name) memutuskan pergi ke Amerika meninggalkan Koutarou.

Tawa (name) beberapa kali pecah, karena dia menemukan foto-foto muka jelek dirinya bersama kakaknya itu.

Dirasa sudah cukup ketawa-ketawa sendiri kayak orang yang cuma punya otak setengah sendok nyamnyam, ide cemerlang yang menurut ku nggak cemerlang-cemerlang amat muncul di kepala (name).

Senyum nya mengembang, ia tidak sabar menunggu hari itu datang.

𝐁𝐎𝐊𝐔𝐓𝐎'𝐒 𝐒𝐈𝐒𝐓𝐄𝐑 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang