Sebuah tempat yang mungkin akan Areum jadikan sebagai tempat favorit pertamanya setelah sekolah di disini.
Bangku panjang di bawah pohon ini nyatanya menjadi tempat paling menyejukkan di seluruh tempat disini.
Dari arah sini Areum bisa melihat lapangan besar yang kosong, hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang.
Suara hisapan susu pisang dari sedotannya terdengar, hanya itu yang selalu ia minum, berada di kafetaria bersama para siswa lainnya membuat Areum merasa gerah. Entahlah gerah saja.
Setelah fokus menghabiskan susu pisang nya, mata Areum menangkap kedua sosok yang satunya sudah sangat sering berlalu lalang di matanya.
"Apa yang akan mereka lakukan." Gumam Areum, saat melihat Yoongi dan satu orang wanita yang memang sering ia lihat bersama Yoongi.
Areum lupa. Atau memang Areum tidak pernah tau nama gadis itu."Kenapa aku harus peduli?" Acuhnya.
Namun sesaat kemudian Areum memikirkan sesuatu, perkataan dari Nyonya Min tentang alasan kenapa ia bisa masuk di sekolah elit ini.
-
"Cari tau siapa teman dekatnya, siapa yang ia temui, masalah apa yang ia buat disana, mengerti?" Tutur nyonya Min dan Areum hanya mengangguk mengiyakan.Walau kenyataannya Areum bingung dengan apa yang wanita itu lakukan.
Mematai anaknya sendiri? ya begitula kira kira.
-Dengan cepat Areum membuang cup susu pisang yang ia minum dan berlari menyusul Yoongi dengan cara mengendap endap dia mengintip Yoongi dan seorang wanita dari balik tembok.
"Dengar, kau harus katakan pada orang tua ku tentang apa sebenarnya hubungan kita, aku tidak bisa menikahi pemuda seperti mu." Ucap Jihye. Ya benar Park Jihye teman Yoongi.
"Kau pikir aku mau?" Jawab Yoongi.
"Kau tau? aku menyukai pria lain." Tutur Jihye dengan suara pelan.
"Apa peduliku." Yoongi kemudian berbalik dan berjalan meninggalkan Jihye.
"Apa dia baru saja di tolak?" Gumam Areum dari balik tembok, mata Areum seketika terbelalak saat Yoongi berbalik dan melihatnya.
Areum langsung menghindar dan ingin berlari dari sana.
Namun sepertinya langkah Areum kalah cepat dengan Yoongi."Apa yang kau lakukan?" Suara Yoongi langsung membekukan Areum di tempat itu juga, ia tidak bisa bertoleh ataupun menghindar dari pemuda itu.
"Kau menguping?" Gadis itu masih membelakanginya.
"Apa kau tuli?" Suara Yoongi yang berubah tinggi langsung membuat Areum berbalik menghadap Yoongi.
Namun entah angin kuat mana yang membuat kepalanya hampir bertumburan dengan dada Yoongi kalau saja pemuda itu tidak menghalau kening Areum dengan telunjukknya.Setelahnya Areum terbatuk batuk sembari menerima tatapan dingin dari Yoongi.
"Aku..." Areum berpikir sejenak mencari alasan.
"Hanya lewat." Lanjutnya.Disisilain sepasang mata sedang memperhatikan dua orang itu yang saling bicara, pemuda dengan nama tag Bae ji hoon itu penasaran dengan keduanya.
"Aku benci seseorang menguntitku, apalagi kalau itu kau." Tutur Yoongi dengan dingin kemudian berjalan meninggalkan Areum.
"Aishhh." Umpat Areum dengan pelan saat Yoongi sudah tidak berada didekatnya.
"Astaga, kau mengagetkanku." Ucap Jihye yang tiba tiba muncul di hadapan Areum.
Areum langsung sedikit membungkuk memberi salam pada gadis cantik di depannya. Sikapnya terlalu santun atau bagaimana? Masalahnya Areum terlalu kagum dengan kecantikan Jihye yang menyerupai idol idol korea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal
Fiksi Penggemar-Jika mendapatkan mu adalah sebuah keberintungan terbesarku, maka meninggalkanmu adalah kesalahan paling bodoh yang pernah kulakukan - kehidupan yang sudah seperti pulau tak berpenghuni kini berubah bagaikan arena roller coaster yang membawanya terb...