"Bagaimana audisi mu?"
"Hmmm begitulah." Balas Park Jihye sungkan sembari memainkan ponselnya dengan santai di sofa empuk berwarna biru yang berada di tempat dimana mereka sering berkumpul, anggap saja sebuah markas.
"Dimana dia? dia belum menemuiku sejak datang kesini, menyebalkan sekali." tanya Park Jihye pada Daehan yang sedang bermain video game.
Tidak lama dari sana, seseorang baru saja masuk dan langsung melemparkan tas ke atas sofa.
Perhatian kedua orang sebelumnya langsung beralih ke pemuda tersebut tidak terkecuali Park Jihye yang sudah sangat merindukan pemuda tersebut."Yakk!! Min Yoongi. Sialan! Kau pulang tanpa memberi kabar apapun padaku?!" Park Jihye melempar buku ke arah Yoongi yang langsung bisa di hindarkan oleh pemuda tersebut.
"Aku tidak punya cukup waktu."
Jihye berdecih sebal menatap Yoongi yang sedang meneguk minuman kaleng yang tergeletak di meja.
"Apa yang kepala sekolah tanyakan padamu?" Tanya Daehan namun matanya masih berfokus pada gim nya.
Yoongi membuang nafas lelah sembari menidurkan kepalanya di sofa. "Entahlah, dia terus membuatku sibuk belakangan ini."
"Kurasa Bu Ahn suka padamu."
Yoongi yang kesal langsung melempar bantal kearah Daehan dan tepat mengenai kepalanya. "Yang benar saja!"
"Suga, ibu memintamu datang malam ini, dia tau kau sudah kembali ke seoul dan dia memintamu datang untuk makan malam." Ujar Jihye.
Rasanya lama setelah Yoongi mendengar panggilan yang Jihye ucapkan padanya. Suga. Hanya Jihye yang suka memanggil pemuda itu dengan panggilan tersebut.
Kulitnya yang putih dan senyum yang manis, sama seperti sugar. Benar bukan? Jangan tanyakan bagaimana kedekatan Jihye dan Yoongi, rasanya aneh kalau meragukan persahabatan mereka.
"Kau tau aku tidak akan bisa menolak."Jawab Yoongi tanpa pikir panjang.
"Bagaimana denganku?"Daehan berujar.
"Kau siapa? Urus saja kekasih bodoh mu itu."
"Yaakk! Yeonji itu sangat manis."jawab Daehan sedikit tersenyum membayangkan wajah kekasih yang baru 4 jam yang lalu ia kencani.
~~
"Nde, terimakasih selamat datang kembali."Areum tersenyum kepada pengunjung toserba yang ia jaga sejak sepulang sekolah tadi.
Hari ini hari pertamanya bekerja, ia ingin membuat kesan menarik bagi pak Choi selaku pemilik toserba tersebut.
Sekarang sudah pukul 7 malam, Areum baru saja menghabiskan mie instannya setelah pak Choi tiba.
"Areum kau bisa pulang sekarang." Ujar pak Choi di depan meja kasir.
Areum mengangguk patuh dan melepas almet minimarketnya.
Bagiannya memang hanya dari siang hingga malam, jika pak choi yang menjaga di pagi harinya, maka ada seseorang yang juga yang menjaga di waktu malam hari, biasanya toserba selalu buka 24jam oleh sebab itu pak Choi lebih memilih jika ada beberapa karyawan yang bisa menjaga minimarketnya.Areum membeli satu kaleng minuman bersoda sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan minimarket, walau nyatanya pak Choi mengatakan kalau Areum bisa mengambil apapun yang ia mau di minimarketnya, namun aneh rasanya kalau di hari pertama Areum sudah meminta sesuatu, Areum hanya merasa tidak nyaman dengan hal tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal
Fiksi Penggemar-Jika mendapatkan mu adalah sebuah keberintungan terbesarku, maka meninggalkanmu adalah kesalahan paling bodoh yang pernah kulakukan - kehidupan yang sudah seperti pulau tak berpenghuni kini berubah bagaikan arena roller coaster yang membawanya terb...