Minho, Changbin, dan Chan, baru saja pulang dari sekolah, mereka bertiga sedang berjalan bersama untuk pulang.
Dimana Hyunjin? Hyunjin bilang ia ingin membeli makanan terlebih dahulu, jadi Hyunjin nanti akan menyusul.
Ngomong ngomong ketiga bocah itu baru saja mendapatkan hasil ulangannya, Minho dan Chan sih senang senang saja nilainya bagus kok.
Tapi tidak dengan Changbin, anak itu berjalan dengan lesu sambil menatap kertas ulangannya, Changbin menatap nilai merah di kertas ulangannya, Mamanya pasti marah.
"gimana nih mama pasti marahin aku"
Ucap Changbin lesu.
"Abin hebat!"
Ucap Minho.
Chan menatap Minho bertanya apa yang hebat dari mendapat nilai yang jelek.
"abin selalu mendapat nol, bukannya itu prestasi!"
Ucap Minho semangat, Chan mengangguk angguk kepalanya.
"iya bener, abin termasuk jenius"
"ih kalian mau ngejek abin atau apa sih, tau ah ngambek"
Changbin cemberut ketika dua temannya ini mengejeknya, prestasi apanya, jenius apanya ini buruk.
"eh kalo diterbangin kertasnya pasti ilang! Kalo gitu mama gak akan marahin abin"
Minho tersenyum bangga melihat Changbin.
"ide bagus, tuhkan abin itu jenius"
Changbin sudah siap akan melepas hasil ulangannya tapi Chan langsung mencegah Changbin.
"bukannya itu gak jujur, gak boleh"
Minho menarik lengan Chan.
"heh emangnya Channie mau abin dimarahin mamanya? Kan mama abin galak"
Chan dan Minho menatap Changbin, lalu saling bertatapan kembali.
"kasian....."
Ucap Minho dengan wajah sedih.
Chan menghela nafas.Saat Chan dan Minho asik berdebat tentang kertas ulangan milik Changbin.
Angin kencang datang, tanpa sengaja Changbin melepas kertas itu hingga tertiup angin.
"eeehh kertasnya! Terbang!"
Minho dan Chan melihat kertas itu yang terbang entah kemana.
Minho dan Changbin berpegangan tangan lalu meloncat loncat senang.
"Yes! Yes! Yes!"
Sorak mereka bersamaan, Chan hanya tersenyum menatap Minho dan Changbin.
"DAPET!!!"
Tiba tiba saja ada tangan mungil yang mendapat kertas Changbin.
"KAK ABIN! INI UNJIN BERHASIL SELAMATIN KERTASNYA"
Hyunjin berlari dengan riang menghampiri Changbin Minho yang masih melompat lompat.
"hah hah kak abin hah ini unjin dapet kertasnya"
Changbin berhenti melompat menatap kertas itu dengan diam.
"untung belom jauh, unjin hebat kan!"
"YAH UNJIN"
Teriak Minho lesu, Changbin merebut kertas ulangannya dengan kasar.
"gagal kan jadinya"
Minho cemberut, lalu Minho mengajak Changbin untuk berjan lagi kini mereka berdua bergandengan tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry [Lee Know]✔
AcakBertahun - tahun kami bersama, namun dalam 1 tahun semuanya hilang sekejap mata. Kebersamaan yang begitu erat menjadi terpisah hanya karena ego. Rantai besi yang mengikat tangan kami, seakan terpatahkan hanya dengan selembar kertas yang terhuyang m...