Kali ini dikelas kanak kanak, Minho, Chan, Changbin, Hyunjin sedang duduk melingkar.
Mirip sedang berdiskusi.
Sekarang mereka menjadi nol besar bukan nol kecil lagi.
Mereka senang karena akan menjadi kakak bagi nol kecil, Hyunjin yang paling bersemangat menyambut anak anak nol kecil.
Padahal kelasnya ada di sebelah.
Mereka sedang merencanakan sesuatu untuk menyusup ke kelas nol kecil.
Di kiri Changbin ada keranjang yang berisi potongan kertas warna warni kecil.
Changbin masih memotong kertas origami itu kedalam keranjang.
"tapi ino, nanti kakak nayeon marah gimana?"
Chan bertanya pada Minho, yap rencana ini di idei oleh otak kecil Minho.
"tenang aja, kakak nayeon gak akan marah"
"jadi gimana?"
Kali ini Hyunjin bertanya.
Minho kemudian memberitahu rencananya, yaitu. Mereka akan meminta izin untuk pura pura ke kamar mandi.
Tapi mereka gak bakalan benar benar ke kamar mandi melainkan menyusup ke kelas nol kecil.
"gimana? Ino cerdaskan?"
Hyunjin menatap kagum Minho, menurutnya Minho sangat keren.
"kak ino keren"
Sambil mengacungkan jempolnya ke Minho
Tentu saja Minho menjadi bangga pada dirinya.
Nayeon dan anak anak lain asik bernyanyi lagu ABCD, ke empat bocah mulai melaksanakan rencana mereka.
"kakak nayeon, ino mau ke kamar mandi"
"abin mau buang kertas ini"
"channie mau nganter ino kakak nayeon"
"unjin pengen ikut abin bolehkan"
Tanpa curiga, nayeon mengijinkan anak anak nakal itu untuk keluar. Menurutnya memang apa yang bisa dilakukan anak anak seperti mereka.
Ow kamu tidak tau saja mereka punya rencana, kakak Nayeon.
"BERHASIL"
Hyunjin berseru senang
Lalu Chan, Changbin, Minho, menaruh telunjuk nya dibibir.
"suttttt"
Hyunjin menutup mulutnya dengan kedua tangan mungil miliknya.
Mereka berempat sudah ada di ambang pintu kelas nol kecil.
"channie, lihat anak itu kaya tupai ihihi lucu"
Ucap Minho berbisik menunjuk kecil ke arah anak yang sedang menulis di sebuah kertas bundar kecil berwarnan kuning.
"kalo yang itu kaya rubah matanya tajem hih seram"
Saut bisik Changbin menunjuk anak yang sedang menatap kearah temannya.
"ayo kita muncul"
Changbin mengangguk mendengar ucapan Minho, dia sudah menyiapkan keranjangnya di depan siap menaburkan kertas warna warni itu.
Chan menghitung
"satu.....
Dua.....
TIGA HALOOOO"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry [Lee Know]✔
De TodoBertahun - tahun kami bersama, namun dalam 1 tahun semuanya hilang sekejap mata. Kebersamaan yang begitu erat menjadi terpisah hanya karena ego. Rantai besi yang mengikat tangan kami, seakan terpatahkan hanya dengan selembar kertas yang terhuyang m...