Minho kini telah menginjak SMA, benar perkataan Hyunjin satu tahun lalu, Jisung, Felix, Jeongin mengikutinya ke SMA, Minho kembali dikejutkan dengan adanya Kim Seungmin, teman masa kecilnya dulu.
Seungmin tak banyak berubah, sifatnya kalem dan cerdas hanya saja sikap Seungmin semakin dewasa bahkan lebih banyak tersenyum. Pemuda itu juga tumbuh menjadi lelaki yang sangat tampan.
Bukan hanya itu, Minho, Chan, Changbin, Hyunjin, Jisung, Felix, Seungmin dan bahkan Jeongin satu kelas dengannya.
Minho senang? Tentu senang tapi semenjak kematian orang tuanya, Minho makin menutup diri, tak pernah lagi bermain bersama Chan dan yang lain.
Terkadang Chan sering mengajak Minho untuk ke kantin bersama, namun selalu ditolak dengan alasan Minho membawa bekal. Nyatanya Minho tak bawa sama sekali Hyunjin yang tahu hal itu.
Maka dengan inisiatif nya, Hyunjin selalu menaruh roti di laci meja Minho roti itu selalu Minho makan untungnya.
Minho kini tengah berjalan jalan di sekolahnya, ia bosan berada dikelas apalagi dengan suara gaduh yang dihasilkan dari para murid kelasnya membuat Minho jengah. Maka dari itu ia memutuskan untuk berjalan jalan.
Langkahnya terhenti saat mendengar tawa dari wc lama yang sudah tak pernah dipakai.
Ntah mengapa Minho menjadi penasaran.
Dan betapa terkejutnya Minho saat mendapati Felix yang basah kuyup, dapat Minho lihat ada tiga orang lelaki seumurannya yang tengah terbahak.
Dengan langkah lebar Minho menghampiri Felix dan memukuli tiga orang lelaki itu.
"SETAN KALIAN!"
BUG
Minho layangkan pukulannya pada orang yang masih memegang ember.
"GAK PUNYA HATI NURANI LO YA!"
BUG
Pukulan kembali dilayangkan pada orang yang tengah memegang Felix, tepat saat Minho menatap orang satunya dia langsung lari terbirik bersama kedua orang yang telah Minho pukul.
"Felix gapapa?"
Sambil menunduk Felix menggeleng pelan, Minho menarik tangan Felix ke kelas. Menghampiri Seungmin yang tengah membaca buku.
"pinjem baju seragam"
Ucap Minho cepat, Seungmin yang masih terpokus pada bacaan nya tak menyadari keadaan Felix yang sudah basah kuyup.
"FELIX! KAMU KENAPA?"
Changbin yang baru masuk ke kelasnya terkejut melihat Felix yang tengah basah kuyup, karena teriakan Changbin yang kencang Seungmin mendongak dan langsung ikut terkejut.
"mana bajunya!"
Ucap Minho kesal, pasalnya Felix sudah kedinginan.
"Seungmin ga bawa, pake punya aku aja kak"
Jisung menyerahkan seragam ganti miliknya, Jisung memang selalu membawa seragam ganti karena Jisung orangnya memang ceroboh.
Minho merampas baju itu kasar lalu kembali menarik Felix ke toilet.
Minho melempar baju nya pada Felix.
"nih, cepet ganti"
Felix mengangguk sedikit.
Diam diam Felix senang karena Minho masih menyayanginya walaupun mereka sudah tidak bertegur sapa.
Felix selesai berganti baju, baju basahnya Felix taruh diloker.
Selesai dengan itu, Minho kembali menarik Felix ke uks ntah untuk apa.
"duduk"
Felix menurut, dia duduk di kasur untungnya uks tengah kosong sekarang.
Minho mengambil gelas yang disediakan disana, mengambik kantung teh juga air panas.
Minho mengambil 2 sendok gula, Minho ingat jika Felix menyukai manis. Takut rasanya terlalu manis, Minho memasukan beberapa tetes jeruk nipis. Setelah selesai Minho memberikannya pada Felix.
"minum"
"makasih kak"
Minho mengambil kursi dan duduk didepan Felix yang tengah duduk dikasur.
"kak"
"hem"
"balik sama kita yuk kak"
"balik?"
"i-iya, jangan jauhin kita lagi"
Minho tertawa kencang, lebih tepatnya tergawa sarkas, hal itu membuat Felix menatap Minho sedikit takut.
Minho mendekatkan wajahnya pada Felix.
"yakin? Gw suka nonjok orang, gw nakal, gw sembrono. Lo mau gw gabung sama anak anak baik kaya lo pada lagi?"
"Tapi dulu kak ino juga baik"
"gw bukan lagi ino!"
Minho membentak Felix, membuat Felix terkejut dengan bentakan itu.
"gw bukan lagi ino, lix"
Minho kemudian diam, Felix meraih tangan Minho halus, walau sedikit takut namun Felix yakin Minho takan berani menyakitinya, karena Felix tau Minho masihlah menyayanginya.
"kak, kakak itu tetep kak ino, kak inonya felix, kak inonya Seungmin, Hyunjin, jisung, jeongin"
Minho menghempaskan tangan Felix kencang.
"emang lo pikir siapa yang bikin gw jauhin kalian? Kalian sendiri!"
"kak____"
"denger ya lix! Disaat gw manggil kalian waktu itu kenapa gak nyaut? Disaat gw mohon mohon buat dateng ke kantin gak ada yang dateng"
"Bahkan mama sama papa ninggalin gw"
"lix.... Apa se gak penting itu hidup seorang lee minho"
Felix mematung tak menjawab pertanyaan Minho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry [Lee Know]✔
AcakBertahun - tahun kami bersama, namun dalam 1 tahun semuanya hilang sekejap mata. Kebersamaan yang begitu erat menjadi terpisah hanya karena ego. Rantai besi yang mengikat tangan kami, seakan terpatahkan hanya dengan selembar kertas yang terhuyang m...