---------------------------
"Bukannya kamu mau mampir ke toko dulu?"
"Kamu ingin membeli sesuatukan?" lanjut tanya Aldriq ke Qamarina.
"Iya, lip blamku..."
"Yo, si kembar."
Tiba-tiba percakapan mereka dipotong oleh seseorang. Ternyata si Natan, dia teman kelasnya Aldriq sekaligus sahabatnya.
"Aku lihat kalian makin dekat."
"Huh?" kata Alrdric dengan muka yang seram.
"Se.. selamat pagi Natan." sapa Qamarina.
"Ah, itu bukan stres karna hampir kalah kemarin kan?" kata natan dengan muka yang sedikit takut. 'Kau terlihat seperti pisau yang baru diasah.' kata hati natan.
"yo, selamat pagi Rina. Kamu makin cantik ya." godanya dengan ekspresi senang."Ayo kita tinggalkan dia, Rina." kata Aldric sambil menarik Qamarina.
"Heee.. tunggu."
Lalu mereka berjalan bersama di lorong sekolah. Aldric melambaikan tangannya ke Qamarina dan mereka berpisah menuju kelasnya masing-masing.
"Pftt.. hahaha... jujur, kau sangat mudah di baca." ledek Natan.
"Diam lah!!" teriak Aldric sambil menahan emosinya.
Lalu Natan tersenyum tipis. "Tapi kau senang kan kita berteman? hahaha" ledek Natan sambil merangkul Aldric.
"Berisik!!"
•••••
'Ding dong ding dong.' suara bel sekolah.
"Itulah yang terjadi." kata Aldric.
"Oh begitu,apa hari ini kau latihan?" tanya Natan
"Benar, aku ada latihan hari ini."
"Yang benar saja, kemarin kau baru saja ada pertandingan dan sekarang masih ada latihan lagi?"
"Ya begitulah."
Saat mereka berbincang di lorong tiba-tiba ada yang memanggil Aldric
"Aldric!!" 2 orang perempuan menghampiri Aldric dan Natan. Cewek yang cantik dan bergaya kekinian ini adalah Naomi dan cewek berambut pendek ini temannya Naomi."Ah anu..." kata teman Naomi.
"Kami menonton pertandinganmu kemarin..." puja Naomi. "Kamu sangat keren." lanjutnya
"Aa.. apa aku boleh minta nomer mu?" Tanya teman Naomi.
"Beritahu nomer WA mu."
"Ah baiklah." jawab Aldric dengan muka polos.
'Setiap lihat ini membuat ku iri!!!' pikir Natan dengan muka yang menahan marah.
Disekolah Aldric sangat terkenal karena prestasinya dan ketampanannya, jadi tak heran banyak gadis disekolahnya meminta nomer HP atau berfoto dengannya. Seperti Aldric, Naomi juga orang yang populer karena kecantikannya dan gengnya dipenuhi gadis-gadis cantik seperti dia.
"Ini sudah."
"Terimakasih." kata teman Naomi dengan wajah yang sangat senang. Lalu mereka berdua pergi meninggalkan Aldric dan Natan.
"Sama-sama, hati-hati dijalan." Kata Aldric.
Dari kejauhan, Qamarina melihat Aldric dan Natan dengan cemberut.
'ugh.' gumamnya."Rina? ayo buruan ke ruang seni!" kata teman Qamarina.
"I..iya."
•••••
Di ruang seni, Qamarina sedang memikirkan sesuatu saat melukis. 'Hhhmmm...' gumamnya dengan muka merah namun dia kesal.
"Dari tadi Rina komat-kamit terus..." keluh teman Qamarina.
"Aku jadi takut." lanjutnya
"Apa dia sedang mengalami kesulitan dalam melukis?" tanya teman lainnya.
Qamarina masih memikirkan kejadian tadi dilorong kelas. 'Apa tadi Aldric nembak cewek itu ya?' pikir Qamarina. 'Tidak, tidak, tidak... dia tidak mungkin menembaknyakan.' keluhnya.
'Praaakk' tiba-tiba Qamarina menampar pipinya. Semua yang ada disana terkejut melihatnya. 'ha... aku tidak berhak melarangnya menembak cewek lain. Kau harus fokus!!' pikirnya. Setelah itu dia menjadi sangat fokus melukis sampai tidak sadar hari sudah mulai gelap.
'sreekk' suara pintu yang di geser.
"Aku sudah selesai, ayo pul..." kata Aldric terpotong melihat Qamarina yang tertidur sambil melukis.
'Yang benar saja, dia bisa tidur sambil duduk?' pikir Aldric, Lalu dia menghampiri Qamarina. 'apa aku harus membangunkannya?'
"Dia sangat cantik" kata Aldric sambil mengelus pipi Qamarina.
"Heee!!!! Aldric?! aku ketiduran." kaget Qamarina, lalu dia bergegas membereskan alat lukisnya.
"Kamu aneh, hahahaha" ledek Aldric.
"APAANSIIH!!!" teriak Qamarina dengan muka yang memerah.
•••••
'tes.'
"hm?" gumam mereka berdua.
'byuuurr' tiba-tiba hujan deras mengguyur mereka berdua.
"disana! kita berteduh di saung itu dulu!." ajak Aldric. Lalu mereka berlari dan berteduh di saung."Laporan cuaca mengatakan akan cerah sepanjang hari." keluh Qamarina.
"Maafkan aku! aku lupa membawa payung lipatku..."
"kenapa kamu meminta maaf? aku bahkan tidak membawa apapun kecuali baju olahragaku." kata Aldric.
"Kau tidak membawa satupun buku?" Tanya Qamarina
"Tidak" jawab Aldric dengan senyum lebar.
"kau sungguh bodoh!"
"Kita tunggu sampai hujannya berhenti."
"ini agak nostalgia bukan?" kata Qamarina.
"Eh?"
"Kau tak ingat? saat kita kecil..."
"Saat itu kita berteduh dari hujan juga."
"Ah! dan kita ketiduran disini sampai malam. Saat terbangun mama dan papah sudah menggendong kita."
Mereka tertawa dan bercerita masa kecil mereka. Saat asik bercerita, tanpa sengaja tangan mereka bersentuhan. Mereka terkejut, tangan mereka mulai menggenggam, mata mereka saling menatap satu sama lain, wajah mereka mulai mendekat, Qamarina perlahan menutup matanya, bibir mereka perlahan terbuka dan mendekat.
"Tak ada yang berubah diantara kita."
Aldric terkejut, dia terbangun dari pangkuan Qamarina. "Ha... hanya mimpi!" teriaknya.
"Berapa lama aku tertidur?"
"Sekitar 15 menit." Jawab Qamarina.
"Kenapa kamu terkejut? apa yang kamu mimpikan?"
"Bukan apa-apa."
Lalu Aldric melihat kelangit. "Ah.. Se.. sepertinya hujan mulai reda." kata aldric dengan gugup. "Ayo kita pergi." ajaknya sambil beranjak dari sana.
"...." Qamarina terdiam sejenak sambil melihat tangannya dan wajahnya memerah.
"Rina?"
"Aku datang..." Kata Qamarina sambil beranjak dari sana.
Awan hitam mulai memudar. Sinar matahari menyinari kepergian mereka.
---------------------------
![](https://img.wattpad.com/cover/247589448-288-k167134.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Q and A
Teen FictionAldric dan Qamarina adalah saudara kandung yang menyimpan perasaan satu sama lain yang tidak boleh mereka ungkapkan karena mereka "Kembar". "Aku mengunci dengan lembut perasaan ini dalam hati. Tapi, ibu mengungkapkan rahasia tentang aldric!" "ORANG...