Eps. 7 || Siapa dia?

17 0 0
                                    

---------------------------

"Pagi, Kak Davin." Sapa perempuan-perempuan di lorong sekolah.

"Waahh makin keren ya dia." "Iya, keren banget." Bisik mereka.

"Pagi" Jawab Aldric

"Terima ini kak" memberi Aldric sebuah kotak.

"Terimakasih."

Hari ini adalah hari valentine, hari dimana para kekasih dan seseorang yang sedang jatuh cinta menyatakan perasaannya. Biasanya seseorang akan memberikan cokelat kepada orang yang dia cintai. Dan, orang yang paling banyak dicintai disekolah ini adalah Aldric. Aldric Davin, orang yang sangat populer di sekolahnya. Tinggi, putih, badan atletis, Penampilan selalu keren, ramah, sopan, pokoknya dia idaman banget deh.

"Seperti biasanya, kau selalu membuat ku iri." kata Natan.

"huuh.." Keluh Aldric. 

'Plaakk' Natan memukul kepala Aldric."Jangan memberikan ekspresi sedih seperti itu. Kau mebuat ku kesal."

"Pagi Aldric." Sapa Naomi, lalu duduk di depan mereka berdua.

"Pagi Naomi." Jawabnya.

"Kenapa aku tidak disapa juga?." tanya Natan.

"Oh maaf aku tidak melihatmu." Jawab Naomi dengan muka jutek. "Ups." dengan sengaja dia meletakan banyak cokelat di atas meja Nata. "Nih Cokelat, kemarin aku membuat cokelat kebanyakan." Kata Naomi

"Oh terimakasih."

"Hei!! kenapa ditaruh di mejaku!!" omel Natan.

"Oh maaf, aku kira tempat ini kosong."

"Kalian membuatku kesal!!"

"Seharusnya itu kalimatku!!"

Saat Naomi dan Natan sedang bertengkar, Aldric tidak sengaja mendengar temannya sedang berbincang-bincang. "Tau ga, kita tadi mendengar tangisan di kamar mandi." "Hee... beneran?" "Iya." "Apa cerita itu benar?" 

'Ha?'Aldric penasaran cerita apa yang mereka maksud. "Hei kalian, memang ada cerita apa?" Tanya Aldric

"Oh..anu.. ad"

"Kau tak tau? Katanya akhir-akhir ini ada kejadian-kejadian aneh terdengar disekolah." kata Naomi memotong kalimat perempuan itu.

"Kejadian apa?"

"Kemarin, saat kita Ulangan Akhir Semester kemarin salah satu guru bertanya kepada murid-muridnya yang dia jaga. Kenapa hanya ada 35 lembar jawaban yang dia terima, padahal saat dia mengabsen murid yang hadir... terdapat 36 orang..."

'...' kelas menjadi hening. Semua menatap satu sama lain.

"Ah... pagi ini udaranya sangat dingin." kata Natan dengan muka yang ketakutan.

"Yah, mungkin saja itu kesalahan gurunya saat mengabsen mereka." kata Aldriq berpikir positif.

"Se.. sebenarnya, semua yang ada di kelas sadar..."

"Kalau ada seseorang yang duduk di kursi be.. belakang, karna takut semua murid kanya diam tak terjadi apa-apa." Lanjut teman perempuan itu.

'wuussshhh' angin masuk melalui jendela. Suasana disekitar menjadi mencekam, mereka semua melihat kursi kosong yang ada di pojok kelas. 'gleek' Aldric menelan ludah, bulu kudunya mulai berdiri. Tiba-tiba....

"...."

'nett' bunyi bel masuk. Semua kembali seperti semula, tidak ada hal aneh yang terjadi hingga sekolah selesai.

•••••

"Mhh.." Qamarina meregangkan tangan 'kreek'

"Aku akan lanjutkan besok lagi." katanya sambil melihat jam. '.....' dia diam seketika. Tiba-tiba.... "heheheh.." dia menyeringai. 

'....'

'Kreek..' Suara pintu terbuka. "M..ma..maaf aku agak terlambat." kata Aldric dengan nafas yang terengah-engah. "Ayo kita pulang, Ri..."

"Na....?" Mendadak kata-kata Aldric berhenti, melihat kelas seni sudah tidak ada orang. "Rina" Teriaknya.

'Wusshh' angin masuk melalui jendela yang terbuka. Suasana menjadi tegang. hari mulai gelap. 'Brak' tiba-tiba terdengar suara dari dalam lemari. Aldric kebelakang, menghampiri lemari itu.

"Baaa..." Teriak aldric saat membuka lemari.

"aneh, apa aku salah denger ya. Ku kira dia di dalam" kata Aldric yang penasan.

Qamarina yang sedang bersembunyi di bawah meja guru tertawa kecil, melihat Aldric yang sedang mencari dirinya. "fufufu.."

"Yasudahlah, aku pulang saja... Mungkin saja dia pulang duluan." kata Aldric dengan keras. Lalu dia keluar dari kelas itu. 

'Kreekk..' Suara pintu tertutup.

'Aku tau dia hanya berpura-pura agar dia bisa mengejutkanku.' pikirnya Qamarina.

'....' Beberapa menit berlalu.

Qamarina keluar dari tempat persembunyiannya."Ha..seriusan dia pulang duluan?" Qamarina berjalan menuju pintu. Tiba-tiba...

"BAAA!!!" Aldric muncul disamping  pintu. Seketika Qamarina diam membatu.

"Hahahaha." Aldric tertawa, puas rencananya berhasil.

"Haha.. haduh perut ku sampe sakit."

"Huu." Qamarina memaligkan wajahnya.

"Haha.. maaf, habisnya caramu bersembunyi selalu menggunakan cara yang sama."

"Trik barumu cukup bagus." lanjut Aldric.

"Ha? trik apa?" tanya Qamarina.

"Kamu tadi melempar benda ke arah lemari agar aku tertipukan?" tanya Aldric.

"Aku tidak melakukannya." jawab Qamarina.

"..." seketika aldric diam karena mengingat cerita tadi pagi.

"Yasudah yuk pulang." ajak Qamarina.

Saat sedang berjalan di lorong sekolah. Qamarina melihat perempuan yang masih ada di kelas. Perempuan itu berambut panjang, memakai seragam yang sama namun agak kotor, dan dia menunduk dibangkunya.

"Mungkin dia habis piket." kata Qamarina

"Kenapa?" tanya.

"Ku kira hanya kita saja yang masih di sekolah."

"Ngga mungkin, ini udah sore banget."

"Terus yang tadi ada di kelas itu siapa?" sambil menunjuk kelasnya.

"Jangan bercan..." tiba-tiba kalimat Aldric berhenti, ketika melihat perempuan berdiri di depan kaca kelas.

•••••

"Settttaaaaannn". Teriak aldric yang baru bangun tidur. Keringat membasahi badannya.

"Oh iya aku kemarin sakit. Olahraga dulu ah habis itu mandi."

---------------------------

Q and ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang