Eps. 4 || Hujan

16 1 0
                                    

----------------------------

'cet... cet... cet...' bunyi jarum jam.

"Hhuuh.. akhirnya selesai juga.."

"Sudah jam segini dia belum juga datang... sepertinya akan hujan." Tidak lama kemudian hujan turun.


'kring.. kring..' bunyi bel pintu cafe
"Sela.. Qamarina!!, tunggu aku ambil kamu handuk dulu." kaget aldric yang melihat Qamarina basah kuyup.

"Nih, mau aku bikinin kopi?"

"Makasih, maaf ngerepotin."

Seorang kakek datang menghampiri Qamarina sambil membawakan baju. Sedikit info saja kakek itu adalah pemilik cafe sekaligus kakeknya Qamarina. Dan Aldric bekerja di cafe kakek (angkatnya).

"Ini ada baju ganti." kata kakek sambil memberikan baju.

"Makasih kek, aku ganti baju dulu." jawab Qamarina, lalu pergi ke ruang ganti.

"Loh, kok kakek disini? katanya kakek pengen tidur." kata Aldric sambil membawa segelas kopi.

"Iya, tadi kakek kebangun gara-gara kamu berisik. Terus kakek liat dek rina basah kuyup."

"Terus Qamarina dimana?"

"Kenapa??" jawab Qamarina dari belakang mereka yang sudah ganti pakaian. Aldric terpesona melihat penampilan Qamarina yang memakai seragam Cafe yang sedikit sempit di atas dan bawahnya. Ditambah rambut yang di kuncir dua membuat dia terlihat cantik, sexy dan imut.

'Cantiknya...' kata hati Aldric.

"Emm apa ada yang aneh?" tanya Qamarina.

"Engga kok, kamu terlihat cantik." jawab Alsric, lalu muka mereka memerah.

"Yasudah, kakek lanjut istirahat dulu ya uhukk uuhuk."

"Ya kek, makasih buat baju gantinya."

Kini hujan mulai reda. 30 menit mereka duduk berdua tanpa suara, saling menunggu salah satu untuk bicara.

'Huh payah, mungkin butuh kursus merangkai kata untuk bicara.' Pikir Aldric.

"Anu..." kata Aldric

"Ya??"

"Apa bajunya ga kekecilan ya?"

"I..Iya." jawab Qamarina dengan muk memerah.

"Ma..maksudku aa..anu.."

"Bi..biasanya kamu gasuka baju yang sedikit ketat dan terbuka." lanjut kata Aldric.

"..." Qamarina terdiam karna malu.

"Kok telat datengnya?" Tanya Aldric mengalihkan pembicaraan.

"Hehe.. iya, tadi dompet ku ketinggalan di kamar." Jawab Qamarina. 'Padahal yang terjadi sebenarnya, aku berjam-jam make up, cari baju yang cocok, eh..malah kehujanan.' Kata hati Qamarina.

"Oh. A.. Anuu.. aku tinggal ke toilet dulu." kata Aldric, Lalu ia pergi meninggalkan Qamarina sendirian.

'kring.. kring' bunyi bel pintu.
2 anak remaja yang tak Qamarina kenal masuk ke cafe.

"Mana nih baristanya?" Tanya remaja 1.

"Iya, mas mau pesan apa?" Tanya Qamarina.

"Pesen kamu aja bisa?" Jawab remaja 2

"hehe.." kata Qamarina. 'ih apaansih.' pikir dia.

"latte 2 aja." jawab remaja 1.

Lalu mereka pergi ke meja yang kosong. Beberapa menit kemudian, Qamarina datang membawa pesanan mereka.

"Bro, gila dia cantik banget... liat tuh bamper nya.. duh." bisik remaja 2.

"Hus, lu tuh yang gila."

"Yaudah, gua sikat ah."

"Ini minumnya." Kata Qamarina.

Tiba-tiba... Salah satu remaja itu berdiri lalu merangkul Qamarina.
"Namanya siapa ya? kenalan dong."

"..." Qamarina hanya diam saja. Dia ketakutan, tangan remaja tersebut mulai meraba dada Qamarina.

"Kenalin gu..."

'gubraaaakkkk...' tiba-tiba remaja tersebut terpental kebelakang. Ternyata Aldric menendang dia. Semua yang ada di sana terkejut.

"Uhuk uhuk."

"Ngapain pacar gua!!?" Tanya Aldric dengan muka yang sangat marah.

"So...Sorry bro.. uhuuk"

Aldric mengangkat baju remaja tersebut dan siap melemparkan tinjunya. Tapi, tangannya di tahan teman remaja tersebut.

"Maafin teman gua ya, ini bayaranya." kata remaja 1 yang panik. Lalu mereka pergi.

Cafe menjadi hening seketika.
"Kamu gapapa?"

"I... iya" Jawab Qamarina yang masih ketakutan. Lalu, Aldric memeluknya.

"Maaf, aku ninggalin kamu sendirian."

"Ada apa ini? kok berantakan?" tanya kakek yang baru saja keluar dari ruangannya.

"Tadi ada yang pegang-pegang Rina kek. Terus aku tendang dia." Jawab Aldric.

"Dek Rina gapapa??"

"Gapapa kek."

"Yasudah, sini-sini dek rina di ruangan kakek aja. Aldric tutup cafenya."

"Iya kek."

----------------------------

Q and ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang