Eps. 8 || Permen

20 2 1
                                    

---------------------------

"Kamu sudah sembuh?"

"Udah mah."

"Pagi Aldric." sapa Qamarina, ia tergesa-gesa menyiapkan sesuatu di dapur.

"Yuk berangkat." ajak Aldric.

"Kita berangkat ya mah."

"Ya, hati-hati di jalan."

'tin' Lalu mereka berangkat menggunakan motor.

•••••

Saat Aldric berjalan di lorong sekolah
"Pagi, Kak Davin." Sapa perempuan-perempuan di lorong sekolah.

"Pagi." jawab Aldric. 'tunggu sebentar, sepertinya aku pernah mengalami ini...' pikirnya

Seorang perempuan menghampiri Aldric. "I.. ini cokelat untukmu." katanya.

"Terimakasih."

"Seperti biasanya, kau selalu membuat ku iri." kata Natan yang tiba-tiba merangkulnya.

"Aah.. iya."

'Plaakk' Natan memukul kepala Aldric."Jangan memberikan ekspresi sedih seperti itu. Kau membuat ku kesal."

"Pagi Aldric." Sapa Naomi, yang menghampiri mereka berdua.

"Pagi Naomi." Jawabnya.

"Kenapa aku tidak disapa juga?." tanya Natan.

"Memangnya kamu itu siapa?" jawab naomi sambil memukul Natan 'Plaakk.'

"Kalian membuatku malu."

•••••

'nettt' bunyi bel sekolah.

"Sebelumnya, ibu punya tugas buat kalian. Tolong dikumpulkan setelah istirahat selesai."

...

"Aldric, apa kau sudah selesaikan tugas tadi?" kata Natan.

"Sudah."

"Coba kulihat." kata Natan, 'Orang sungguh punya otak, kau selalu membuatku kesal.' pikirnya saat melihat jawaban Aldric.

"Apa kau sudah memikirkan akan kuliah dimana?" Tanya Natan

"Kupikir, aku bisa kuliah di Universitas Pusat." jawab Aldric.

"He.." kata Natan dengan ekspresi kesalnya.

"Apa aku juga mencoba Universitas itu juga ya?" Kata Naomi yang tiba-tiba duduk di depan mereka.

"Itu tempat yang sulit bagi orang bodoh seperti aku dan kamu, Naomi." kata Natan.

"Hee? kenapa kamu menyamakan aku denganmu?" lalu Naomi menjitak Natan.

"Memangnya kenapa kamu masuk ke Universitas yang sama denganku?" tanya Aldric.

"Huh? sudah jelas, aku ingin pergi kemanapun asal aku bersamamu." jawab Naomi

"..." mereka berdua terdiam.

"Kenapa? kamu harus memikirkan dirimu sendiri." kata Aldric

"Ppffttt.. Hahaha" Naomi tertawa melihat Aldric dengan polosnya berkata seperti itu. Aldric terheran-heran melihat Naomi yang terus tertawa. 'Ku kira dia cerdas, ternyata dia bodoh soal perempuan.' pikir Natan.

"Aldric, bolehkah aku belajar dirumahmu malam ini?" tanya Naomi.

"Tidak, aku tidak bisa." jawab Aldric.

"He.. kenapa?"

'Aku ingin berkencan dengan Qamarina. Tidak mungkin aku bilang seperti itu.' pikir Aldric. "A.. aku ada latihan malam ini." jawabnya.

"Bagaimana kalau sekarang di perpus?"

"Emm.. baiklah."

"Apa aku diajak, Naomi?" tanya Natan.

"TIDAK!!"

•••••

Di perpus, Mereka berdua belajar bersungguh-sungguh. "Huwaaa, Aldric aku tidak mengerti yang ini." keluh Naomi.

"Seperti yang ku katakan, yang ini tidak ada bedanya dari sebelumnya." Tiba-tiba Naomi yang ada disebelah dirinya mendekat.

"Hmm.. Oh seperti itu, aku mengerti!" kata Naomi. Saat Naomi melihat keatas, muka mereka berdekatan. Mata mereka saling menatap.

"Naomi? apa kamu dengar?"

"I.. iya" jawab Naomi dengan muka yang memerah.

"Kenapa kamu berkeringat? ap kamu sakit?" tanya Aldric, lalu dia menyentuh pipi Naomi.

"Kyaaa!!" Naomi kaget saat tangan Aldric menyentuhnya.

"Disini tidak adaa kipas ya, hehe.." kata Naomi.

"Hmm ya ini sedikit panas. Ah, aku punya permen, apa kau mau?" Aldric mengambil 2 permen di sakunya.

"I.. iya. Makasiih." Lalu, Naomi memakan permen itu.

"Emm.. ini sedikit pait." kata Aldric

"Benarkah?" Tiba-tiba Naomi mengambil permen yang ada di mulut Aldriq dengan mulut. Disaat yang bersamaan Qamarina sedang mencari buku, tak sengaja melihat mereka.

'braak' buku terjatuh. Qamarina terkejut melihat mereka sedang berciuman. Lalu, dengan wajah yang sangat memerah Naomi pergi meninggalkan Aldric yang diam membatu.

'Dia.. mengambil permen ku.' kata hati Aldric

'netttt...' bunyi bel masuk

•••••

Saat pulang, Naomi yang sedang bersantai di kantin bersama Natan tidak sengaja melihat Aldric dan Qamarina pulang bersama.

"Apa dia *siscon?" tanya Naomi. *istilah untuk seorang kakak/adik laki-laki yang menyukai kakak/adik kandungnya sendiri.

"Begitulah dia selalu seperti itu sejak aku bertemu dengannya di sekolah menengah."

"Aahh sial!! itu adalah kasus yang tidak aku sukai."

"Btw, apa kamu serius ingin kuliah di Universitas yang sama dengannya?" tanya Natan.

"Aku sangat sangat sangat serius."

"Kamu baru bergaul dengannya setengah bulan yang lalu. Bagaimana kau bisa seserius itu hanya dal..."

"TIDAK!!! tidak ada hubungannya dengan itu,oke?!" kata Naomi memotong kalimat Natan.

"Dia kuat, aku juga suka wajahnya. Aku mencoba berbicara dengannya dan ternyata dia orang yang baik, dan itulah mengapa..." Naomi berhenti berbicara. 'Aku jatuh cinta padanya' kata hatinya.

Natan yang hanya melihat Naomi tau apa isi hatinya.

"Masalah?!" tanya Naomi.

"...Tidak." Jawab Natan. 'yang benar saja, kau selalu membuatku kesal.' kata hati Natan sambil menghela nafas.

"Aku penasaran, bagaimana caranya agar aku bisa menarik perhatiannya besok." Kata Naomi dengan senyuman yang sangat manis.

---------------------------

Jangan lupa like, comment dan ikuti agar tidak ketinggalan cerita selanjutnya. Oh iya, mampir ke ig do.werr yaa... TERIMAKASIIH~~

Q and ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang