😤

11 2 0
                                    

“Hai cantik, nebeng sama abang yok”

Rani yang baru mengunci gerbang rumah nya terkaget melihat prefensi seorang pria yang tengah duduk di motor.

“Ya ampun kak bagas, ngapain kesini?” tanya rani terheran-heran

“Ya mau berangkat bareng kamu dong, pdktan lah ” jawab bagas tanpa malu

“Ngapain sih kak, rumah kakak tuh jauh ngerepotin banget. Kan aku jadi gak enak”

“Enakin aja ran, lagi pula siapa yang bilang rumah aku jauh?”

“Waktu itu pas ulang tahun kak bagas di lapangan merdeka kan?”

“Itu rumah ayah aku, biar lebih dekat sama kamu aku rela pindah kerumah nenek aku disini”

“Nenek kakak,siapa?”

“Mbah romlah, penjual jamu tau kan?”

Rani mengangguk anggukan kepalanya tau akan sosok yang sedang di bicarakan bagas.

“Ran, cepetan naik kita terlambat lagi nanti”

Rani yang sadar akan waktu terus berjalan menepok jidatnya dan bergegas naik ke motor bagas.

Dengan perasaan jengkel ali yang dari tadi melihat interaksi mantan istrinya dengan pria lain itu pergi dengan rasa kesal.

🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝

“Li kamu mau makan apa?” Tanya miku yang melihat ali baru pulang ke rumah.

“Gak usah sok manis” Jawab ali jutek dan langsung masuk ke kamar.

Miku yang sebal dengan jawaban ketus dari ali berteriak ke arah ali “Kamu lagi-lagi ngeliatin mantan istri kamu itu kan?”

“Kamu bisa diem gak, gara-gara kamu keluarga aku jadi hancur”

“Yaudah kenapa gak kamu balikan aja situ sama rani” Miku membanting pintu dan keluar rumah entah kemana.

Sangking frustrasi nya ali memukul kaca yang terpasang di lemari kamarnya.

“Sumpah kenapa sih aku nyianyian orang sebaik rani demi cewek kayak miku”

“Aku bodoh banget” ujar ali terus-terus penuh dengan penyesalanya.

🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝

Ujian semester sebentar lagi, para mahasiswa sibuk mempersiapkan diri dengan baik, begitu juga rani yang sedang belajar di per- pustakaan univ nya.

Dengan tenang dan fokus rani membaca setiap lembar di buku yang tebal dengan minimal halaman 300 lembar.

“Ehm”

Rani mengarahkan matanya ke sumber deheman itu terdengar. Di lihat nya bagas yang sudah duduk manis di depanya.

“Kak bagas, ngapain disini?”

“Biasa, makan bakso ran” Raut wajah rani terlihat bingung mendenger jawaban dari bagas.

“Gak lah ran, kamu percaya banget sih. Aku mau beljar juga buat masa depan kita”

“Apaan sih kak,aneh banget”

Sudah sekitar enam bulan lamanya rani menyandang status janda muda di sebab kan kesalahan si mantan suami. Sedih, sesak, dan perih pasti di rasakan nya, Tapi hal itu tidak pernah di jadikan sebuah alasan untuk bersedih.

Begitu juga dengan jalan nya hubungan rani dan bagas, seiring berjalan rasa suka yang dulu sempat di tunda dan menghilang mulai muncul kembali.

Sayang. Rani  belum bisa membuka dan mempercayai hatinya pada pria dengan mudah lagi.

“Besok kamu ada matkul gak?”

“Gak, kenapa kak?”

“Mau ngajak kamu jalan, mau gak”

Rani menutup bukunya dan mulai tertarik dengan pembicaraan orang di depan nya itu.

“Kemana? Emang kakak gak ujian besok?”

“Jalan-jalan keliling kota, kalau besok aku free”

Rani tampak menimang-nimang tawaran dari bagas.

“Mau gak? Kalau gak mau sayang loh. Aku traktirin padahal” Ujar bagas meyakinkan rani.

“Liat besok aja deh kak, tergantung cuaca”

“Semoga besok ujan banjir deh”

“Lah napa doanya begitu kak”

“Cieee, yang pengen jalan sama abang nih neng” Goda bagas.

Rani memutar kan bola matanya secara malas mendengar ucapan bagas.








Maap ye, ini beneran gak ada ide bangetttttttttttt. Kalau ada langsung dah cuss ketikkkkk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CINTA tulus KU [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang