🚉

20 6 0
                                    

Semalam saat rani sampai di rumah, ali tidak terlihat juga di setiap sudut rumah. Dari semalam juga rani sudah mencoba menghubungi ali.

Hari ini rani tidak memiliki kegiatan kuliah, dia sibuk mencoba membuat roti awan seperti di serial tv anak-anak.

Suara deru motor terdengar di teras rani menandakan ada seseorang yang sedang memarkirkan motornya.

"Dari mana semalam li, kok gak pulang?" rani ber jalan mendekati ali yang sedang melepas sepatunya.

"Rumah nya reza, maaf tadi malam gak sempet kabarin kamu dan gak jadi jemput kamu"

Rani berjalan kembali ke arah dapur dan menaruh adonan rotinya di oven.

"Kerumah reza ngapain? Kok sampe nginep segala" tanya rani penuh kecurigaan

Ali menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal "Gak usah di jawab, mending kamu mandi aja sana"

Ali mengadahkan kepalanya melihat rani yang terseyum manis padanya "Apa lihat-lihat" celetuk rani judes.

Ali segera mengikuti intruksi rani yang menyuruh nya mandi, selesai mandi ali pergi ke dapur yang masih melihatkan sosok wanita yang masih sibuk dengan acara masak memasak.

"Kamu masak apa sih kok ribet banget?" rani menoleh sekilas ke arah ali yang tengah duduk di kursi meja makan.

"Buat roti awan" rani mulai mengeluarkan roti awan nya dari oven

"Kamu dapet awan nya dimana? Could bread?" ali heran masa rani bisa buat roti awan yang ada di tv kan itu cuma ada di serial tv aja.

"Ini bukan roti awan nya siapa tuh hong si kah hong bi gak tau deh sapa, tapi ini lagi nge trande di sosmed" ali hanya menganggukan kepalanya mendengar penjelasan dari rani.

"Kamu hari ini gak ada kuliah kan?"

"Ya kenapa? Mau ngajak jalan? Kemana? Aku terserah aja ngikut?" cerocos rani tanpa jeda sama sekali sangking bersemangat nya dia.

Hampir tiga bulan dia belum jalan-jalan karena sibuk dengan urusan kuliah nya.

"Tenang aja dulu, santai" ali mencoba menenang kan rani yang menggebu-gebu

"Ya, kamu mau ngajak aku kemana? " tanya rani lagi tapi dengan keadaan sudah tenang.

"Ke bulan gimana?"

"Gak ah, di sana sepi toko-toko nya juga udah gak menarik"

"Ke doramon?"

"Gak ah di situ mahal-mahal"

Ali menghela nafasnya kuat-kuat "Katanya tadi terserah tapi ke situ gak mau ke sana gak mau" gumam ali dengan suara kecil

Rani tidak mendengar nya dia sedang sibuk mendinginkan kuenya di ruang tamu.

"Gimana kalau ke youtmart aja, disitu murah tapi banyak barang-barang bagus juga"

Ali mendekat ke arah rani "Yaudah sana siap-siap, biar aku aja yang beresin ini semua"

Rani melepas celemek nya dan menaruhnya di pundak ali "Makasih mas suami"

Rani segera pergi ke kamar nya dan bersiap-siap jalan pergi bersama sang suami.

🌝

"Masih lama? " tanya ali di depan pintu kamar rani.

Rani keluar dari kamar nya dengan pakian jalan serta make up yang natural, walau natural rani tampak cantik dan dapat membuat semua mata terpana melihatnya.

Rani pergi menuju pintu dan memakai sepatunya "Li ayok"

Ali tersadar dari kekaguman nya akan pesona rani yang jarang dia lihat "i-iya ayok"

CINTA tulus KU [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang