💯

13 5 0
                                    

Rani pergi kerumah orang tuanya, rani menjelaskan semua cerita sebenar-benar nya seperti yang di ceritakan miku padanya.

Dengan sesegukan rani menceritakan semuanya, ibu rani yang sudah kepalang emosi menelpon ali menyuruhnya datang ke rumah.

“Udah ran, jangan nangis”

“Cowok kayak gitu gak pantas kamu tangisin”

Mba ira terus-terus an menenangkan si adik yang sedang patah hati itu.

Tak berselang lama, ali datang ke rumah kedua orang tua rani yaitu kedua mertua ali.

Di dalam ruang tamu, ali di sambut dengan wajah sangar dari ibu dan ayah mertuanya.

Ali melangkah kan kaki nya masuk ke ruang tamu, biasanya dia mendapat pujian saat datang ke rumah mertuanya.

Kali ini bukan pujian yang ia dapat, melainkan makian dengan di susul sebuah tamparan.

“Berani sekali kamu membuat anak saya menangis” bentak ibu rani.

Ali berduduk bersimpuh di hadapan ibu mertuanya “Maafin saya bu, maafin saya”

Ibu rani menendang ali sampai melepaskan nya tangan ali dari kaki ibu rani.

“Maaf-maaf enak aja kamu minta maaf, saya nyuruh kamu nikahin rani itu buat dia bahagia”

Ayah ali menarik ali dan menghujami ali dengan beberapa pukulan, kakak ipar rani berusaha melerai kemarahan mertuanya.

“Pak sudah, pak” lerai kakak ipar rani.

Rani dan mba ira mendengar keributan keluar dari kamar, rani segera menahan bapaknya.

“Sudah pak, nanti kita yang di salahkan” jerit rani.

Tak berselang lama rumah rani di datangi ketua rt.

Mereka semua menjadi tenang dulu dan menyilahkan pak rt masuk.

Saat ini mereka sekeluarga beserta pak rt duduk di ruang tamu rumah rani.

“Saya dengar dari warga sedang ada keributan”

Bapak rani menghela nafasnya kasar.

“Ada keributan apa di sini? ” tanya pak rt kembali.

“Ini hanya masalah keluarga pak rt, saya mohon maaf sebesar-besarnya”

“Saya tidak bisa memberi tau yang sebenar mya karena ini privasi keluarga kami”

Kakak ipar rani memberikan penjelasan pada pak rt, pak rt mengangguk anggukan kepalanya.

“Saya mengerti, tapi saya mohon di bicarakan baik-baik dan tidak timbul kekerasan disini”

“Kalau begitu saya pamit undur diri.”

Sepeninggalnya pak rt, mereka semua menjadi diam. Seluruh ruangan hanya ter isi dengan hembusan nafas jengah.

🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝🌝

Satu jam kemudian, orang tua dari ali serta kakak nya datang ke rumah rani setelah mendapat telepon dari kakak ipar rani.

“Ada apa ini, pak bu” tanya abah ali

“Tanya anak kamu itu” ketus bapak rani.

Bapak rani sebelum nya tidak pernah bicara dengan nada kasar pada seseorang tapi di rasa saat ini dia sudah jengkel sekali dengan kelauan ali.

Ibu ali melihat setiap inci wajah anak nya yang sudah babak belur setelah di hajar bapak rani tadi.

“Kenapa nak? Ada apa ini semua” tanya umi ali dengan nada lembut pada ali.

Ali sudah tidak tahan, dia tidak sanggup melihat ibunya sedih lagi sungguh kali ini dia Terus-terusan memaki dirinya sendiri.

Ali menjelaskan semuanya dari awal hingga akhir pada semua orang yang ada di sana.

Umi ali mengalami syok seketika pingsan, karena ibu dan bapak rani masi punya hati mereka mengizinkan membawa masuk lebih dulu umi ali ke dalam kamar rani.

“Ceraikan anak saya” tegas bapak rani.

Abah ali menghela nafasnya, abah ali juga tidak bisa mentidak kan ucapan bapak rani pasalnya ali lah yang sangat bersalah di sini.

“Saya mohon pak, saya janji bakal bersikap adil”

“Maksud kamu, kamu mau poligami anak saya” ujar bapak rani geram.

“Panggil rani ke sini” titah bapak rani ke kakak ipar rani.

Kakak ipar rani segera masuk kedalam memberitau kan pada rani untuk keluar.

“Kamu mau di poligami dengan ali” ucap bapak rani saat rani sudah duduk di luar.

“Gak, aku gak siap dan gak sanggup kalau harus di poligami ”

“Aku janji bakal adil sama kamu ran”

“Anak saya tidak mau, itu sudah jadi keputusan nya tolong kalian sekeluarga keluar dari rumah saya”

Umi ali yang sudah sadar kan diri langsung bersujud memohon pada ibu rani “Saya mohon mba, maafin ali kali ini saja”

Ibu rani membantu umi ali untuk berdiri “Maaf umi, kali ini bukan bapak sama ibu yang memutuskan keputusan tapi rani” ujar mba ira.

“Rani umi mohon” umi ali sudah memohon

“Maaf”

Rani langsung masuk ke kamar nya meninggalkan semua orang di sana.

“Dengan sekali lagi, saya mohon kalian keluar dari rumah saya”

Keluarga ali segera pergi dari rumah rani setelah di usir bapak rani.





Terimakasih kepada produk sponsor yang menyeponsori cerita ini.

Wow

Punten

Chanu

Rolex

Mamang-mamang

Risoles

Cakwe

Sate

Milo

Adem sari

Lasegar

Yang asli ada badaknya

Subway

1717

Ocn

Sbs

Kbs

Tvn

Terimakasih kepada para pembaca yang sudah membaca karya saya, mohon dimaaf kan bila ada salah kata dan kesamaan nama atau tempat hanyalah fiksi semata.

CINTA tulus KU [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang