[ Start ]
Udara dingin disertai angin tehembus teratur membawa buliran-buliran putih dingin bernama salju itu, menghiasi seoul malam ini. Seperti bulan desember pada setiap tahunnya, bulan dimana seluruh kesibukan juga euforia membaur menjadi satu. Menimbulkan perasaan membuncah tak terbendung yang merasuki setiap manusia. Tak terkecuali, pemuda rupawan dengan kulit tan menawan ini.
Kim Taehyung, seorang pemuda yang tepat akhir tahun ini menginjak usia dua puluh enam. Membiarkan dirinya terlelap dalam lamunan semu dengan secangkir coklat panas di genggaman. Hela nafas berat sesaat keluar sembari netranya memejam tenang.
Penghujung tahun 2020, bukanlah suatu hal yang bagus menurutnya. Atau bahkan mungkin tidak cukup bagus untuk hampir seluruh manusia. Singkat saja, diawali dengan pandemi yang tak juga mereda, atau bahkan malah semakin parah saat ini. Hingga kemudian membiarkan hari natalnya sunyi tanpa satu orangpun yang ia butuhkan ada. Dan bisa dipastikan, ulang tahun juga perayaan tahun baru yang biasanya akan sangat ramai disertai kembang api disetiap sudut langit yang bisa taehyung nikmati. Setidaknya bersama kekasihnya, tak akan datang di akhir tahun 2020 ini.
Taehyung tinggal sendiri di seoul, dan kembali lagi salahkan virus tak terlihat yang sayangnya sangat menyebalkan itu hingga membuat dirinya harus menelan kenyataan pait karena tak bisa terbang ke daegu. Dan parahnya lagi, sang kekasih. Satu-satunya harapan taehyung di seoul juga tak ada. Berada dalam lingkup kerja di bidang kesehatan membuatnya dengan mudah pergi ke luar kota dan tak kunjung kembali. Persetan, taehyung ingin kekasihnya resign kerja saja jika begini.
"Hyungg"
Suara ringan teramat lembut itu memasuki rungu taehyung, teredam oleh beberapa hal yang memengaruhi sensor gerak kamera pada panggilan terhubungnya.
"Ya, koo?"
"Jangan tidur"
Kekehan taehyung mengudara. Membiarkan netranya kembali terbuka dan mendapati wajah manis kekasihnya yang tengah memandanginya dengan binar yang kentara redup. Dari layar ponsel tentu saja.
Panggilan video mereka sudah berlangsung cukup lama. Tapi tak ada satupun yang berniat mengakhiri.
"Jungkookie"
"Ne, hyungie?"
"Rindu"
Helaan nafas taehyung kembali terdengar kala netranya mendapati manisnya mengangguk.
"Nado, aku tak pernah merindukanmu sebanyak ini asal hyung tau. Kali ini benar-benar, wahh banyakk sekaliii !!"
KAMU SEDANG MEMBACA
De Nobis [] Taekook's Oneshoot
Fanfiction'ꜱʜᴏʀᴛ ꜱᴛᴏʀʏ ᴀʙᴏᴜᴛ ᴛᴀᴇᴋᴏᴏᴋ ( oneshoot ) [ Fanfiction ] by.lunatic ; chaca-aksa - Trigger Warning!⚠️ | bxb / bl | oneshoot | Rate A-M-Z 🔞 | vkook / taekook | • READ CAREFULLY !!! • 1. Cerita ini bergenre fanfiction ( fiksi ) 2. Tidak ada...