8. Asal-Usul (3)

712 160 28
                                    

Selamat tahun baru! Btw ini panjang banget 2100+ words hehe, semangat bacanya!




Ya, kalian udah tau kalo Beomgyu bakalan menang taruhan itu.

Makanya pagi ini ruangan Divisi Pemrograman lagi ramai-ramainya, karena Pak Manajer Utama langsung turun ke lantai 4 buat ngasih tau kalo Beomgyu-lah yang akan menggantikan posisi Pak Yuta sebagai Kadiv Pemrograman.

Semua anak pemrograman beserta anak perencanaan dari ruangan sebelah kaget dan tentunya turut senang. Terutama para tamu undangan acara traktiran Sungchan waktu itu, mereka mulai panik-panik ajaib waktu mengingat apa bahan taruhan Beomgyu kemarin.

"Selamat ya, Beomgyu"

Dengan senyuman lebar dan backsound tepukan tangan dari anggota yang lain, Beomgyu pun menjabat tangan Pak Manajer Utama —Pak Johnny.

"Iya Pak, terimakasih" ujar Beomgyu yang senang bukan main.

Gak cuma anggota pemrograman dan perencanaan, Ryujin yang kebetulan banget baru keluar dari ruangan Pak Ten pada saat itu pun ikut kaget lahir batin luar dalam.

Melihat Beomgyu yang tersenyum lebar berhadapan dengan Pak Johnny dan dikelilingi anggota pemrograman yang bertepuk tangan riuh, Ryujin langsung paham kalo dia kalah taruhan itu.

"Anjir, anjir gimana ini" Ryujin mulai panik sendiri.

Gimana gak panik coba? Ryujin bakal dilamar! Gak tau deh ini Beomgyu yang terlalu nekat dan pede atau Ryujin yang sinting karena setuju, tapi sekarang ini Ryujin gugup pake banget.

Apalagi waktu mata Beomgyu menangkap presensi Ryujin yang berdiri terpaku di depan ruangan pemrograman. Padahal Beomgyu ngasih senyum, tapi Ryujin malah nunjukin muka ketakutan kaya abis nengok valak.

Gak mau lama-lama di sana, Ryujin langsung balik badan dan menghilang di balik pintu lift.



💥



Seharian ini, Ryujin sebisa mungkin berusaha untuk menghindari Beomgyu. Bahkan Ryujin sampe gak makan siang cuma karena takut jumpa sama Beomgyu di kantin. Pokoknya nggak, dia gak mau tatap muka sama Beomgyu hari ini.

Alhamdulillah rencananya berjalan lancar, hari udah gelap dan Ryujin cuma punya satu kerjaan lagi sebelum shiftnya selesai.

"Ah anjir, ini mesin dari jaman kapan gak pernah dibenerin" gumam Ryujin kesal.

Ryujin menghela nafas ketika lagi-lagi mesin fotokopi di lantainya —lantai 3— gak bekerja. Duh, padahal Ryujin mau cepat-cepat pulang tapi mesin fotokopinya gak pengertian.

Setelah beberapa kali menendang mesin putih itu, akhirnya Ryujin menyerah. Dia memungut map dokumennya di lantai terus berjalan gontai ke lift.

Kebetulan lift lagi kosong waktu Ryujin masuk. Dia langsung menekan tombol lantai 5 karena sama sekali gak mau ngambil resiko buat ke lantai 4.

Ting! Lift akhirnya terbuka di lantai 5. Ryujin pun keluar dengan santainya.

Tapi tiba di ujung lorong, langkahnya terhenti bersamaan dengan mata yang membelalak lebar.

Yap, ada Beomgyu di sana, sejenak menghentikan kegiatannya di mesin fotokopi untuk memberi senyuman lebar ke Ryujin.

Ryujin mengumpat dalam hati ketika dia ingat kalo mesin fotokopi di lantai 4 itu sama sintingnya kaya mesin fotokopi di lantai 3, gak heran lantai 5 menjadi tujuan mereka bersama.

Chaotic Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang