3. Marah Tandanya?

1K 215 43
                                    






"Masih pagi udah mencak-mencak, napa dah lu, Bang?"

Beomgyu cuma mendengus kesal menjawab pertanyaan yang baru dilontarkan padanya.

Si penanya, Taehyun, cuma geleng-geleng pelan ngeliat kelakuan sahabatnya itu. Bukan sekali dua kali Beomgyu tiba di kantor dengan keadaan kesal begini, dan alasannya pasti selalu sama.

"Diomelin" jawab Beomgyu.

Taehyun ngangguk pelan, "sudah kudugong" gumamnya.

Ting! Pintu lift terbuka di lantai 4. Taehyun dan Beomgyu keluar dari sana. Mereka kerja di divisi yang sama- eh maksudnya, Taehyun ini anggota dari divisi yang dipimpin Beomgyu.

"Pagi brou"

Beomgyu cuma melirik singkat orang yang menyapanya terus melengos memasuki ruangan divisinya. Taehyun di belakangnya tersenyum terus menepuk pundak Sungchan —orang yang barusan dikacangin Beomgyu.

"Napa lagi tuh?" tanya Sungchan sambil bersandar ke mesin fotokopi di belakangnya.

Taehyun menaikkan alisnya, "biasalah Bang" katanya.

Sungchan terkekeh, paham bener dia sama kelakuan sohibnya itu. Kalo pagi-pagi muncul di kantor dengan muka super kusut dan langkah gak nyantai, itu artinya dia barusan kena omelin istrinya.

"Yaudah gue masuk dulu ya Bang" pamit Taehyun menyusul Beomgyu ke dalam, sementara Sungchan yang notabenenya berasal dari Divisi Perencanaan cuma ngangguk singkat sebelum kembali berurusan sama dokumen yang bakal dia fotokopi.

Taehyun yang baru masuk ruangan divisi langsung ketemu sama Beomgyu yang termenung di depan mesin kopi. Nggak termenung banget sih, cuma dia lagi bengong nungguin gelasnya penuh.

"Heh, awas ketempelan" tegur Taehyun. Tapi Beomgyunya bodo amat.

Beomgyu menghela nafas berat, "Tae" panggilnya.

"Hm" Taehyun yang lagi mengambil gelas kopi menyahut.

"Capek gua dimarahin terus" ujar Beomgyu lelah, "hampir tiap hari kena omelin, iya kalau gue ada salah, ini gak ada, bangun tidur langsung kena semprot siapa yang gak kesel?" curhatnya.

"Apalagi kalo lagi pms, beuh, gue nafas aja salah di mata dia, Tae!" tambah Beomgyu dengan menggebu-gebu.

Taehyun terkekeh, "Kak Ryujin galak banget ya?" tanyanya.

Beomgyu berdecak, "masih ditanyain" katanya, "lebih galak daripada emak gue malah"

"Sabar kali Bang, mungkin Kak Ryu emang gitu orangnya" ujar Taehyun berusaha menenangkan Beomgyu.

"Iya tapi lama-lama gue capek, baru juga dua bulan nikah, gimana nanti 2 tahun?" keluh Beomgyu, "stres kali gua" lanjutnya.

"Ya tabahin ajalah" sahut Taehyun sambil mengangkat gelas kopinya yang udah penuh, "lagian siapa sih yang gak emosi ngadapin manusia kaya lo tiap hari?"

Gini nih kalo curhat ama Taehyun. Pasti ujung-ujungnya kata-kata pedas menohok yang keluar. Beomgyu seketika menyesal.

"Sialan" umpat Beomgyu.

"Lagian, lo tau kan Bang, marah itu tandanya apa?" tanya Taehyun, menoleh ke Beomgyu.

Beomgyu mengangguk, "marah tandanya teman setan" sahutnya dengan polos.

Taehyun memicingkan mata menatap Beomgyu, "pantes Kak Ryu emosi" sahutnya sebelum berbalik dan meninggalkan Beomgyu.

Beomgyu mengernyit bingung, lah si Taehyun napa ikutan ngambek?

Chaotic Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang