7. Asal-Usul (2)

730 152 25
                                    





Gak kerasa udah satu setengah tahun aja Ryujin bekerja di perusahaan ini. Alhamdulillah kerjanya bagus dan sering dipuji, tapi sayangnya gak ada tanda-tanda naik gaji maupun jabatan, sad.

Sebenarnya, kehidupan kerja Ryujin di sini gak selancar kelihatannya. Setiap hari Ryujin menahan diri buat gak resign, karena menurutnya resign dengan alasan 'capek digangguin Beomgyu' itu gak berkelas banget. Lagian kalo resign, Ryujin jadi pengangguran dong? Ih nggak banget.

Iya, sejak hari itu unbelievably Beomgyu dan Ryujin jadi dekat. Lebih tepatnya sih, Beomgyu yang rajin ngedeketin Ryujin. Walaupun kontak whatsappnya diblok, itu gak menghentikan Beomgyu buat tetap mengejar Ryujin. Ryujinnya jadi gedek sendiri, apalagi sejak kantor Pak Ten dipindah ke lantai 4, mau gak mau Ryujin pun lebih sering berhadapan dengan makhluk yang menurutnya paling menyebalkan sejagat raya itu.

Liat aja sekarang, Ryujin yang baru aja keluar dari kantor Pak Ten langsung disambut sama Beomgyu dan senyuman tengilnya.

"Ngapain lo? Minggir sana!" semprot Ryujin kesal.

Tapi Beomgyu masih setia berdiri di hadapan Ryujin, menghalangi jalan cewek itu menuju lift.

"Hehe, ntar ngantin bareng yuk" ajak Beomgyu.

Ryujin berdecih, "dih ngarep lu, yang ada gue mual makan semeja bareng lu" ujarnya.

Beomgyu masih menyengir, "ih ayo dong, gak cuma berdua kok, ada yang lain juga" pintanya lagi.

"Yaiyalah, kalo cuma berdua namanya bukan kantin, bego" balas Ryujin lagi dengan pedasnya.

Beomgyu meringis, "iya sih, tapi ayo dongg" rengeknya.

Ryujin menggeleng, "emoh!" serunya judes.

Gak tahan lama-lama berhadapan dengan Beomgyu, Ryujin berniat pergi. Dia melangkah ke kiri, tapi Beomgyu ikut ke kiri. Dia ke kanan, eh Beomgyu ke kanan juga. Ryujin menggeram kesal, ini anak maunya apa sih?

"Awas ih! Gue mau balik!" seru Ryujin kesal.

"Ngapain ih tanggung, 5 menit lagi udah break nih" ujar Beomgyu sambil menunjukkan jam tangannya.

Ryujin berdecak, "suka-suka gue lah! Mau 5 menit, 10 menit, 2 jam, gue mau balik dulu!" semprotnya.

Beomgyu memajukan bibir kesal, "padahal Sungchan mau traktir karena dia lagi ultah..." gumamnya.

Mendengar kata traktir, mata Ryujin langsung membulat sempurna. Raut murkanya diganti dengan senyuman lebar sampe matanya menyipit. Dia tiba-tiba mengapit lengan kanan Beomgyu dengan bahagia.

"Ayo cepetan, 5 menit lagi break loh" ujar Ryujin semangat sambil menarik Beomgyu masuk ke dalam lift lalu menekan tombol lantai 2 —dimana cafetaria berada.

Beomgyu menyengir lebar sambil memandangi lengannya yang diapit Ryujin, "hehe, iya, ayok"

Dasar budak cinta.


💥



"Makasih ya Chan, horeeee"

Ryujin, Beomgyu, dan beberapa teman yang lain kompak bertepuk tangan waktu Sungchan dan Jeongin kembali ke meja mereka dengan nampan penuh makanan di tangan masing-masing.

"Sialan lo Gyu, gue bilang ajak yang lain tuh maksudnya bukan ngajak sekampung anjir" gerutu Sungchan kesal sambil membagikan mangkuk berisi bakso dan mie ayam ke 12 orang penghuni meja.

Ini bahkan sebagian Sungchan gak kenal loh siapa, masa iya dia ngetraktir orang asing? Tapi Sungchan gak tega, mereka udah duduk manis mengharapkan traktiran begitu masa dia suruh balik, kan gak enak juga. Sungchan seketika nyesal udah memercayakan urusan tamu undangan ke Beomgyu, memang gak bisa diandalkan.

Chaotic Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang