2. Suami Ajaib

1.3K 234 91
                                    







"Eh?"

Ryujin mengernyit bingung waktu dia gak ngeliat Beomgyu di sebelahnya setelah dia membuka mata. Dia celingak-celinguk ke sana kemari, tapi batang tenggorokan Beomgyu gak keliatan di kamar.

"Lah kemana dah?" gumam Ryujin bingung. Soalnya Beomgyu gak bakal pernah bangun sepagi ini, paling cepat jam setengah tujuh dan itu juga kalo ada urusan penting ke kantor.

Ryujin keluar kamar, lantas berbelok ke dapur waktu mendengar suara pekikan Beomgyu. Dia menghela nafas, Beomgyu ngapain lagi kali ini?

"Ya Tuhan, Beomgyu...."

Ryujin cuma bisa menganga waktu ngeliat suami tercintanya itu berdiri di tengah dapur memakai helm dan jaket, serta di tangannya ada tutup panci yang ditodongkan menghadap wajan. Padahal Ryujin liat wajan itu isinya cuma satu telor ceplok, tapi gayanya Beomgyu udah kaya mau perang antar negara aja.

"Awas sayang! Jauh-jauh! Bahaya ini!" pekik Beomgyu dari balik helmnya.

Ryujin menghela nafas terus berkacak pinggang, "kamu ngapain sih hah?" tanyanya jengah.

Beomgyu gak menjawab, doi malah sibuk menyentuh wajan dengan spatula, tapi langsung lari lagi waktu minyaknya meletup.

"BEOMGYU! Aku tanya kamu ngapain?!" tanya Ryujin sekali lagi.

Beomgyu akhirnya menoleh, "rencananya mau bikin surprise buat kamu, tapi kamunya udah tau hehe" cengirnya.

"Kamu balik aja sana tidur lagi, nanti kalo aku bangunin pake piring sarapan pura-pura kaget ya" instruksi Beomgyu.

Tak!

"Aduh ayang!" pekik Beomgyu waktu Ryujin memukul helmnya. Asal kalian tau aja, tenaga Ryujin ini gak maen-maen.

"Banyak gaya banget sih kamu! Mana sini spatulanya!" galak Ryujin.

Beomgyu pun mau gak mau langsung ngasih spatula itu ke istrinya. Habis itu Ryujin dengan santainya menyelamatkan telor ceplok Beomgyu yang hampir gosong karena kelamaan digoreng.

"Nih, makan" Ryujin menyodorkan piring isi telor ceplok yang kuning telurnya pecah dan bagian bawahnya agak menghitam. Miris banget kalo diliat-liat sebenarnya.

Beomgyu yang udah ngebuka helmnya langsung memajukan bibir kesal, "tapi itu kan buat kamu, Ryu" ujarnya.

Ryujin mengalihkan pandangan ke mahakarya Beomgyu di tangannya. Duh gimana ya, Ryujin bukannya gak mau, tapi Ryujin emang gak mau. Liat aja keadaan telornya, memprihatinkan banget!

"Tapi Gyu..." Ryujin menghela nafas, beralih menatap Beomgyu dengan tatapan memelas, "telornya jelek banget" katanya.

Beomgyu ikut menghela nafas, "aku bikin itu spesial buat kamu, berjuang menghadapi jilatan api kompor dan minyak panas, semuanya buat kamu Ryujin" hadeh mulai dah dramanya.

Ryujin meletakkan piring di atas meja konter, "aku tau, tapi aku gak buta Gyu," lagi-lagi menghela nafas dengan dramatis, "ini telor jelek gak bisa dimakan" lanjutnya.

"Kamu bilang kamu gak buta, tapi kenapa kamu gak bisa ngeliat semua perjuangan aku demi telor jelek itu?!" tutur Beomgyu, dengan kasarnya mencampakkan helm ke lantai.

"Heh Beomgyu helm sekarang mahal!" panik Ryujin sambil memungut helm di lantai.

Beomgyu ikut panik, "eh iya iya maaf Ryu" katanya, mengambil alih helm dari tangan Ryujin dan ngeletakin di meja konter.

"Yaudah dimakan dong itu, aku udah bikin masa gak dimakan sihhh" rengek Beomgyu sambil nunjuk telor jeleknya.

Ryujin meringis, "aku gak yakin itu aman dimakan" katanya.

Chaotic Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang