Bab 13: ~Buku harianku~

1.4K 187 33
                                    

Hari ke 1:

Pertama aku akan memperkenalkan diri. Aku adalah Xie Naberius, seorang iblis.

Ini adalah tulisan pertamaku di buku harianku. Jadi, mungkin ... aku agak gugup?

Ibuku mengatakan tulisanku bagus, jadi aku pikir ini akan baik-baik saja.

Katanya, menulis buku harian seperti ini akan mengisi hari-hariku dan membuatku tidak terlalu bosan.

Memang, dari buku Underworld yang kubaca kehidupanku pasti tampak membosankan.

Walaupun aku tidak terlalu merasa seperti itu, sih.

Tapi tetap saja, aku senang bisa menulis kehidupanku seperti ini. Di masa depan, aku mungkin bisa membacanya lagi. Hehe.

---
---

Hari ke 2:

Tidak banyak yang terjadi padaku hari ini. Ini membuatku bingung harus menulis apa.

Ibu dan ayahku juga tidak mengunjungiku hari ini.

Aku rindu dengan "hadiah" ayahku ... Kapan ya dia akan datang?

Mmh, makanan tetap diberikan dari lubang di bawah pintu. Aku tidak bisa menengok keluar karena saat lubang itu dibuka, itu langsung ditutup lagi menggunakan besi kuat.

Aku hanya bisa melirik sedikit cahaya memasuki ruangan.

---
---

Hari ke 6:

Oh! Oh! Tuan Tikus datang kesini!

Saat aku sedang memakan bubur yang disediakan seperti biasa, tiba-tiba Tuan Tikus memasuki ruanganku tanpa aku sadari.

Tuan Tikus memang hebat!

Aku membagikan sebagian dari buburku seperti biasa dan Tuan Tikus dengan senang hati memakannya bersamaku.

Aku senang!

Ini adalah hari yang baik ....

---
---

Hari ke 17:

Hari ini adalah hari yang terbaik!

Hehe, ayahku datang kepadaku dan bahkan memberiku "hadiah" khusus darinya langsung.

"Kukukuku, ini adalah "hadiah" dariku, Xie. Jadi tetaplah tenang dan jangan berteriak," katanya.

Meski, cambuk yang dia gunakan sangat sakit ketika dia menggunakannya padaku, aku tetap bahagia.

Ini adalah "hadiah" langsung dari ayah, jadi aku harus bersyukur, kan?

Aku merasa seperti anak yang sangat beruntung. Walau aku tahu aku adalah sampah karena tidak bisa menggunakan sihir dibandingkan anak-anak iblis seumuranku, ayahku sangat menyayangiku dan tetap memberiku "hadiah".

Walaupun aku tidak diperbolehkan untuk keluar dari kamar dan tetap dirantai, ibuku mengatakan kalau ini demi kebaikanku sendiri. Di luar banyak makhluk berbahaya, jadi ayah memutuskan untuk mengurungku dan tidak membiarkanku untuk keluar tanpa ijin.

Aku sangat bahagia dengan betapa perhatiannya ayahku.

Tapi aku masih memiliki sesuatu yang membuatku penasaran.

Kenapa ibuku selalu memasang wajah sedih saat dia membersihkan lukaku?

Apakah dia sedih karena tidak diberi "hadiah" oleh ayah?

Jika dipikir lagi, ibuku juga tidak memiliki banyak luka di tubuhnya.

Hm~ Hm~ Itu pasti alasannya~

---
---

Fade: Exploring the Multiverse Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang