"Akh.. Sialan, cepat bawa handuk ke sini!! Dan kamu! Cepat panggil dokter kerajaan!!" ucap Karl sambil menunjuk salah satu pelayan yang lainnya."Baginda.. Ini handuknya baginda."
"Baginda.. Dokter sudah datang, beliau sudah menunggu di kamar baginda." ucap seorang pelayan.
Dengan terburu-buru Karl mengambil handuk dari tangan pelayannya dan langsung membungkus Kisha layaknya lontong.
".. Lain kali ayah ga bakalan bikin Kisha berendam lebih lama lagi, kumohon jangan sakit Kisha... Ayah engga mau kehilangan seseorang untuk kedua kalinya." ucap Karl dengan langkah yang terburu-buru menuju dokter.
".. Hah?! Woii.. Ayah lucknut, anakmu ini bukannya mo mati.. Anakmu ini pipinya merah gara-gara malu.. Please lah, ayah.. Ganteng boleh tapi ogeb jangan." batin Kisha menangis.
Sesampainya Karl di tepi kasur miliknya, Karl segera membaringkan Kisha dengan perlahan.
"Putriku sembuh atau kau mati!!" ucap Karl penuh penekatan di setiap kata terutama di kata 'mati'.
"Ba.. Baik baginda, saya akan berusaha dengan sekuat tenaga."
"Jangan banyak omong! Cepat periksa tuan putri!!"
".. Istigfar yah.. Istigfar, marah-marah mulu dah.." batin Kisha tak habis pikir dengan sikap keras Karl.
Dokter segera mengeluarkan alatnya, dia sudah mulai memeriksa Kisha mulai dari suhu tubuh, detak jantung, denyut nadi, banyak denyutan nadi setiap menit, dan masih ada banyak lagi.
"Wah.. Keren, alat dokternya kayak punya duniaku..
Tapi kalau yang ini versi alami, kayak apa yah modelnya tuh kayak kayu.. Tapi kalau di pegang rasanya kayak bukan kayu.. Dahlh ga bisa jelasin aku, intinya ini tuh kewren banget.." batin Kisha kagum, saking kagumnya dia tidak sadar bahwa tangan mungilnya menyentuh-nyentuh alat tersebut."Tuan putri suka? Ini namanya WUDSKOP. Bahan utamanya terbuat dari kayu pohon jati dan disempurnakan dengan sihir agar bisa digunakan dengan sempurna." jelas dokter
"Jati? Bukannya biasanya pakai kayu pohon oak yah?.. Biar agak keren gitu, masak kayu jati sih.." ucap Kisha.
"Hah??! Nani!!" ucap Karl dan dokter bebarengan.
"Kamu udah bisa bicara??.. Aku tau kalau elf itu perkembangannya cepat, elf kecil mulai bicara lancar saat masuk usia 1 tahun.
Bagaimana kamu yang baru 5 bulan bisa bicara??.. " ucap Karl tak percayaDokter, beberapa pelayan, dan juga beberapa ksatria yang berada disana pun terkejut. Hal seperti ini jarang terjadi bahkan tidak mungkin terjadi.
"Hah??.. Aku.. Bisa bicara??" ucap Kisha yang masih tak percaya akan dirinya sendiri.
"Ini.. Ini sungguh suatu keajaiban, semoga tuan putri selalu diberkati. Hormat kami." ucap dokter diikuti dengan badan yang membungkuk memberi hormat, dan tidak lupa diikuti oleh beberapa pelayan dan ksatria.
"Baginda.. Bagaimana jika kita mengadakan pesta untuk memberi hormat atas keajaiban yang diberikan dewa untuk putri." ucap dokter kerajaan.
"TIDAK BOLEH!!"
Semua orang menoleh, melihat di depan pintu kamar sang baginda.
Tidak ada orang yang berani berteriak didepan baginda, kecuali satu orang.. Yaitu Jey. Jey adalah seorang penasehat yang selalu berada di samping baginda kapanpun dan dimanapun."Kali ini aku setuju dengan apa yang di ucapkan oleh Jey." balas Karl
"Tap.. Tapi baginda.."
"Ingat permaisuri baru meninggal kemarin, hari ini kita akan mengadakan upacara pemakaman permaisuri. Untuk masalah putriku, jika sudah keadaan di istana ini mulai kembali seperti semula. Hari itu juga kita akan mengadakan pesta." perintah Karl.
"Baik baginda." ucap semua para bawahannya.
"Jey, bagaimana semua persiapan untuk pemakaman permaisuri?"
Ucap Karl sambil memakaikan Kisha baju.Sebelumnya dokter sudah mengatakan bahwa Kisha tidak sakit, hanya saja mungkin air mandinya yang terlalu panas dan dia yang direndam terlalu lama.
Menyebabkan pipinya jadi merah."Semua persiapan sudah lengkap, baginda. Kita dapat melaksanakan upacaranya siang ini juga sudah tidak apa-apa."
"Baik, persiapkan untuk siang ini Jey."
"Baik baginda. Saya mohon permisi terlebih dahulu." ucap Jey dengan badan membungkuk, lalu dia pergi meninggalkan kamar baginda Karl.
"Baik.. Kisha, nanti siang kita akan hadir di upacara pemakaman ibumu. Disana kita akan memakai gaun hitam, kamu gapapa kan kalo pakek baju hitam bukan yang warna-warni." ucap Karl dengan mengelus pipi Kisha yang tengah minum susu di botol minumnya.
"Iya gapapa yah.." ucap Kisha, dengan botol minum yang dilepas sebentar untuk menjawab.
"Hik.."
"Astaga.. Aku masih belum terbiasa dengan ini, mendadak banget sih kalo bisa bicaranya.""Kenapa yah?" tanya Kisha yang melihat ayahnya seperti kaget.
"Ha?.. Gapapa kok, ayah gapapa."
"Mau minum susu lagi." ucap Kisha sambil menyodorkan botol susunya.
"Hik."
-----------
Orang baik adalah orang yang mau menghargai karya orang lain dengan vote ataupun komen.
~I_m_KEN 2021

KAMU SEDANG MEMBACA
Kisha De Cyzarine (Drop)
RandomKisha adalah seorang anak SMA biasa yang hanya menghabiskan masa SMAnya dengan bermain dan belajar. Kisha memiliki hobi membaca komik atau novel. Dia hanya tinggal bersama ayah juga kakak laki-lakinya, dirumah yang tidak terlalu besar. Ayahnya tidak...