~Mini Series-Ujian~

700 79 13
                                    

"Akhhh!! Menyebalkan!!" ucap Kisha dengan langkah kaki yang dihentak-hentakkannya.

"Bagaimana itu bisa terjadi, padahal.. Kita baru saja membahas materi itu... Tapi tanpa babibu minggu depan sudah Ujian Akhir Semester??!! Huh... Menyebalkan" sungut Kisha dengan teman disebelahnya.

"Hei.. Hei.. Tenanglah nona cantik, bukankah kau selalu menyelesaikan segala ujian dengan baik.." balas teman di sebelahnya sambil mengusap kepala Kisha.

"Singkirkan tanganmu!!" balas Kisha dingin.

"Hei.. Kenapa kau selalu seperti, selalu menolak sentuhan fisik cowo??!!" tanya teman tersebut.

"Ken... Dengar yah, aku bukannya nolak, cuma... Aku menjaga agar kamu tetap hidup." balas Kisha dengan senyuman yang menyeramkan.

"Apaan sih ga jelas, eh.. Kita udah sampek di perusahaan ayah lo tuh.."

"Hm... Yah.. Oke, sampai jumpa minggu depan dengan ujian akhir semesternya..." ucap Kisha malas, dan Kisha melambaikan tangannya kepada Ken.

Kisha memasuki pintu masuk perusahaan milik ayahnya.
Tepat setelah memasuki pintu itu, terlihat sekretaris ayahnya,yah dia Jey. Terlihat Jey sedang menaruh tumpukan berkas di resepsionis.

"Hei.. Jey"

"Ouh.. Hai nona, habis pulang sekolah?"

"Yah.. Tentu, ayah dimana?"

"Ouh.. Tuan Karl sedang di luar melihat proyek yang akan ditanda tanganinya secara langsung." balas Jey, Kisha hanya menganggukkan kepala tanda paham.

"Ngomong-ngomong, tidak biasanya nona Kisha terlihat cemberut."

"Huhuhu... Jey, lihat ini... Padahal kita baru diajarin materi baru, eh.. Taunya minggu depan ada ujian. Menyebalkan!! Aku tidak suka ujian mendadak, apalagi kalau gurunya baru ngajarin materi-materinya..." keluh Kisha sambil menyodorkan jadwal ujiannya.

"Ouh.. Ujian, nona Kisha.. Mau tidak saya beri rahasia agar guru tidak memberikan soal sulit??" ucap Jey dengan senyum misteriusnya.

"Hah.. Serius ada rahasiannya?? Cepet beri tau aku...!!!" ucap Kisha menggebu-gebu

"Tapi.. Nona Kisha harus berani ngasih ini ke guru pengajar.. Tapi.. Kalau ada apa-apanya saya tidak mau tanggung jawab."

"Udahlh.. Cepetan kasih tau rahasianya!!" ucap Kisha tak sabar, dan Jey memberikan kertas seukuran A4. Disana berisikan tulisan..

". وَعَنْ أَبِي صِرْمَةَ – رضى الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم -{ مَنْ ضَارَّ مُسْلِمًا ضَارَّهُ اَلله, وَمَنْ شَاقَّ مُسَلِّمًا شَقَّ اَللَّهُ عَلَيْهِ } أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ وَاَلتِّرْمِذِيُّ وَحَسَّنَهُ. Dari shahabat Abi Shirmah radhiyallahu Ta’ala ‘anhu beliau berkata, Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang memberi kemudharatan kepada seorang muslim, maka Allah akan memberi kemudharatan kepadanya, barangsiapa yang merepotkan (menyusahkan) seorang muslim maka Allah akan menyusahkan dia.” (Hadits riwayat Abu Dawud nomor 3635, At Tirmidzi nomor 1940 dan dihasankan oleh Imam At Tirmidz."

Yah.. Dari tulisan di kertas itu, dapat kita lihat betapa jahilnya Jey terhadap Kisha.

"Jey.. Sekretaris ayah yang kusayangi dan kucintai..... Kalau aku ngasih ini ke guruku.. Bukannya ujian jadi mudah, malahan nilaiku yang diturunin karna dianggap tak sopan..." ucap Kisha dengan senyuman diwajahnya, tapi walaupun begitu dia tengah menahan kesal mati-matian.

"Kan.. Saya hanya ingin membantu nona Kisha yang saya sayangi dan saya cintai."

Mendengar hal tersebut, Kisha tak bisa menahan rasa kesalnya. Dan langsung saja ia melemparkan kepalan tangan di perut Jey.

-Tamat


NB: cerita ini, tak ada kaitannya dengan cerita yang lainnya. Ini hanya mini series. Yang berlatar belakang kota modern.

"Cerita ini terinspirasi karna ujian yang aku alamin sekarang T_T
Bukannya apa-apa, cuma.. Udah setaon aku dirumah, belajar dari rumah.. Engga pernah diajar secara langsung sama guru.. Intinya tuh otakku makin bodoh gara-gara di rumah, eh.. Habis itu ada ujian.. Ujian.. Ujian.. Mana kalo nilainya jelek takut susah dapet SMA lagi_-" -curahan hati seorang pelajar

Kisha De Cyzarine (Drop)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang