5-Pemakaman

777 129 7
                                    

Hari ini cuaca cukup terik, Kisha juga Karl dan beberapa orang lainnya kini tengah berada di sebuah pemakaman khusus keluarga kerajaan.

Sebenarnya permaisuri sudah di kuburkan kemarin, tapi hari ini adalah hari pemakamannya. Hari dimana semua orang berdoa yang terbaik untuk yang permaisuri.

Sesuai dengan yang dikatakan Karl di awal, hari ini semua orang mengenakan pakaian serba hitam.

"panas... " ucap Karl dengan Kisha yang berada di gendongannya dan jangan lupakan tangan Karl yang mencoba menghalangi pandangan Kisha dari sinar matahari yang terik.

"baginda.. Apa perlu saya bawakan payung?" ucap Jey yang tepat berada di belakang Karl dan Kisha.

"ya..."

"jangan!!.. ini enggak panas.. nanti tellalu libet kalo pakek payung." semua orang menoleh ke Kisha, terkadang mereka semua masih tidak percaya jika tuan putri mereka sudah bisa berbicara.

"kenapa?? bukankah ini panas, tuan putri??" tanya Jey bingung, karna Jey sering bertemu anak-anak bangsawan ras Elf yang selalu mengeluh di setiap musim panas.

"dih.. masih panas tempat tinggalku dulu, bayangkan.. aku tinggal di Surabaya yang dinobatkan sebagai kota terpanas di Indonesia. Dan.. tempat ini rasanya cukup hangat untukku , bukannya panas.." batin Kisha

"engga.. ini engga panas." Jey menoleh ke Karl, menatapnya seolah-olah mengatakan untuk diambilkan payung atau tidak.

"tidak.. kalau begitu kita percepat saja berdoanya." perintah Karl sang penguasa ras Elf.

"baik baginda." ucap para bawahan Karl yang berada di belakang Karl.

bunga-bunga yang telah dipersiapkan sebelum ke pemakaman diletakkan tempat didepan makan permaisuri.

doa kali ini dipimpim oleh ZERL, zerl adalah gelar yang diberikan untuk seseorang yang mengabdi kepada dewa. disetiap klan ras pasti memiliki zerl, karna di dunia ini semua klan pasti percaya akan dewa.

semua orang khusyuk berdoa kepada dewa, agar permaisuri dapat diterima dewa dengan lapang hati. hanya satu orang yang tidak berdoa.. ya! dia adalah Kisha.

"apa yang mereka gumamkan, itu bukan seperti bahasa negara ini..."

"... dan lihat itu, makan permaisuri dikijing.. coba ini 'TPU MATI SURI' yang ada disebelah rumahku dulu.. pasti kalo tau ada makan di kijing bakal dilaporin ke pak rt. huh.." batin Kisha

-------*-------

upacara pemakaman kini telah selesai.. karna Karl meminta untuk mempercepatkan doanya.

Karl dan Kisha yang masih setia didalam dekapan Karl, kini telah memasuki istana.

"wah.. kwrennn... ini pertama kalinya aku melihat istana sejak terlahir kembali, tap..tapi tunggu.. kemana kita akan pergi, ini bukan jalan menuju kamar." batin Kisha bertanya-tanya

"mau kemana??"

"ke tempat dimana sesuatu yang indah berada.." balas Karl dengan senyum misteriusnya.

"apaan sih gaje, punya bapak gini amat" batin Kisha miris

Karl melangkahkan kakinya menuju istana bagian belakang.

"kenapa makin lama aku merasa ini makin kebelakang. mana gelap dan sepi orang lagi.. ga.. enggak mungkinkan kalo bapakku yang WOW ini ingin membunuhku dan ngubur mayatku di belakang istanakan??!!" batin Kisha tegang.

"engga!! pulang... ENGGA MAU!! gelap.. sepi.. takut!!" teriak Kisha, membuat kuping Karl rasanya mau pecah..

"kenapa.. jangan takut!! ayah kan ada disini.." ucap Karl menenangkan Kisha dengan tangannya yang juga menepuk-nepuk punggung Kisha.

"ENGGA!! ENGGA MAU, ENGGA SUKA!! GELLAY!!" batin Kisha

"berhenti.. jangan berontak gini, nanti jatuh.."

".. nah.. kita sudah sampai, coba Kisha liat depan dulu.. jangan nangis." ucap Karl mengusap bekas air mata yang ada di pipi Kisha.

kini didepan mereka berdua terpampang pemandangan yang sangat indah yaitu taman bunga, dengan kupu-kupu juga hewan lucu yang berkeliaran secara bebas. 

"gimana?? baguskan, ini dulu tempat kesukaan ibumu." ucap Karl dengan wajah yang terpampang jelas kesedihannya.

"bagus.. Kisha suka." balas Kisha dengan mata yang mematung memandangi keindahan taman bunga ini.

"kalo Kisha suka, Kisha bisa memiliki taman bunga ini, mulai sekarang taman ini milik Kisha."

"wah.. keren.. makasih."

"wah.. gila bisa dapet taman bunga yang indah gini, maapin anakmu pak.. karna udah mikir yang enggak-enggak tentangmu." batin Kisha.



^-------------^

"Astagfirullah.. sumpah rasanya tuh pengen cepet UP tapi kok otak ga mendukung, mana bentar lagi ada US... BTW, mao tanya jujur.. kalian suka engga sama cerita ini? akutuh kayak engga yakin ma cerita ini, pengen ku Un-publish.. tapi kok agak engga rela.
mohon pendapat kalian yah...." -salam sayang dari

I_m_KEN2021

Kisha De Cyzarine (Drop)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang