Bantu tandai kalau ada typoJangan lupa Tinggalkan Vote+coment disetiap paragraf.
Jangan lupa baca sambil dengerin mulmednya.
Bukan aku tak mau menerima kenyataan, namun terkadang Kenyataan juga meninggalkan bekas luka yang amat terdalam.
Haruskah aku menerima ketetapan takdir ini, apa tidak ada kah jalan lain yang bisa ku tempuh untuk sesaat saja agar aku bisa lupa jika aku tak pernah merasakan kenyataan yang amat pedih ini.
Song Recomended
Hugh me-[CoverV&jhope BTS]
. . .HAPPY READING. . .Reihan berniat untuk pergi kerumah Airin pagi ini niatnya ingin mengajak berangkat sekolah bareng, namun saat pembantu Airin mengatakan Airin tidak ada dirumah dirinya mengatakan jika Airin sekarang berada dirumah sakit kemudian Reihan menyusul Airin kerumah sakit.
Reihan yang sudah sampai dirumah sakit, tak sengaja ia melewati ruangan dokter dan disitu ada Airin dan dokter yang sedang berbincang-bincang.
Karena Reihan melihat sosok Airin yang berada di ruangan tersebut terlihat dari jendela maka dari itu Reihan mengetahui nya. Kemudian Reihan berhenti, dan diam-diam mendengarkan pembicaraan mereka.
"Dari hasil tes mengatakan bahwa kamu sudah mengalami Pneumonia stadium 4. jika kamu tidak segera check up, umur kamu kemungkinan tinggal beberapa bulan lagi nona"
Reihan yang mendengar kabar itu pun, Reihan sempat terkejut tak menyangka karena saat bertemu dengannya kemarin Airin tidak apa-apa seperti orang sehat pada umumnya.
"Aku gak bisa diam, aku harus bujuk Airin supaya rajin checkup bagaimana bisa dia seceroboh ini" Ucap Reihan membatin khawatir akan ada yang terjadi sesuatu hal yang tidak-tidak terhadap Airin.
"Apa keluarganya tidak ada yang tau?" Tanya Reihan pada dirinya sendiri.
"Bagaimana bisa"Ucap Reihan dalam batinya.
Airin melamun masih sempat memikirkan orang-orang yang ia sayangi takut akan sebuah kenyataan, takut jika mereka mengetahui kenyataan bahwa sekarang penyakit Airin kian menyebar.
Airin takut, ia sangat takut jika Airin berkata jujur akan membuat mereka menjadi memikirkan Airin.
Padahal sebelumnya Airin sehat tidak ada masalah apapun, namun semua itu bohong. Airin banyak sekali berbohong dan menutupi perihal tentang kebenaran penyakit nya.
"Apa saya harus melakukan check up rutin dok?" Tanya Airin kepada sang dokter muda dan tampan yang sempat ia temui saat Awan koma dirumah sakit Minggu lalu.
"Harus nona, aku yakin pasti kamu akan segera sembuh dan kembali seperti sedia kala. Jangan menyerah hanya karena dunia yang terlalu kejam suatu hari seseorang yang menyakiti kamu akan menyesal karena sudah menyia-nyiakan kamu."
Degh
Kata-kata dokter saat ini berhasil menusuk relung hati Airin, seperti sedang mewakili perasaan Airin saat ini.
"Jadi begini dok, saya akan mengatakan yang sebenarnya."
"Apa biaya untuk check up bisa dibayar menyicil?, Jujur saya sekarang tidak mempunyai uang yang banyak sama sekali untuk check up dok."Ucap Airin dengan menunduk lemah.
Dokter itu mengangguk paham mengerti dengan apa yang dikatakan Airin kepadanya, lalu dokter itu mendekati Airin dan seraya memegang pundaknya.
"Tidak apa-apa sayang, jika kamu kesulitan membayarnya akan aku lunasi administrasi nya"Ucap dokter itu dengan tersenyum manis memandang Airin.
KAMU SEDANG MEMBACA
RADEV [COMPLETED]
Random[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, SESUDAH BACA JANGAN LUPA VOTE+KOMENT BIAR BERKAH HYUNG] [TAHAP REVISI] Science Fiction -Comedy, Romance, Fantasy. Blurb: Banyak yang bilang bahwa Kesabaran seseorang itu ada batasnya, begitu juga dengan ego. Manusia itu tid...