RADEV [COMPLETED]

039. War of the earth-을잡

Jangan lupa baca sambil dengerin mulmednya

Bantu tandai kalau ada typo

Jangan lupa vote+koment+share.

Song Recomended Abyss-Jin BTS

-

Mau dengan merelakan atau kehilangan itu keduanya memang sulit, bukannya sulit tapi kita memang tidak akan pernah siap.

_RADEV

             --HAPPY READING--

Seoul 2020

Baik Hwang Junkyu, Reihan Dinata, atau dokter Raka. mereka sama-sama kesal dengan kembalinya Awan kali ini, mereka harap Awan sudah pergi dari kehidupannya Airin namun siapa sangka jika mereka diam-diam kembali dekat.

Perseteruan mereka semakin kuat, hingga mereka saling membenci satu sama lain.

Baik Hwang Junkyu, Awan, Reihan, dan  dokter Raka tidak ingin melepaskan Airin dengan begitu mudahnya.

Mereka sudah terlanjur sayang, dan cinta terhadap Airin. Hingga mata batin mereka tertutup oleh perasaan yang begitu besar  kepada Airin.

Hwang junkyu sangat kesal, hingga dia bersumpah akan segera menghancurkan Awan dengan tangannya sendiri tanpa bantuan anak buahnya. Bahkan tangan kanannya saja Hwang junkyu larang untuk ikut campur atas urusannya.

Tangan kanan=orang kepercayaan.

Hwang Junkyu menatap kesal dengan ekspresi penuh dendam dan mengepalkan tangannya, disamping saku celananya. Sambil berucap sesuatu,

"Saya berjanji, akan menghilangkan kamu dari muka bumi ini jika kamu tetap mempertahankan Airin."

Disisi lain Reihan yang begitu tak terima jika Awan dan Airin, duduk berdua bermesraan sedangkan ia hanya bisa menatap mereka dari kejauhan. Lalu Reihan berucap sesuatu,

"Harusnya kita tidak saling bertemu Airin, memang seharusnya kita tak saling mengenal tapi ijinkan saya untuk bersamamu lebih lama lagi."

Silahkan, bagi kalian yang ingin menghujat Reihan. Hujat saja, sepuas kalian.

Sudah melihat sisi baik dari Reihan belum?

Kalau belum, coba dekati dia dan pasti dia akan menceritakan sesuatu hal denganmu.

Sedangkan disisi lain Dokter Raka yang habis kembali dari ruanganya, ia tak sengaja melihat Awan dan Airin yang duduk dikursi rumah sakit. Dokter Raka diam termenung, menatap mereka berdua dan kemudian menunduk sambil berucap sesuatu.

"Seharusnya saya memang tak mengharapkan lebih kepadamu Airin, maafkan saya. Tapi, saya akan berjuang lebih lama lagi sampai kamu mau menerima saya."