009. Airin

166 101 23
                                    

Terkadang aku tau, tidak selalu menuruti kemauan nya adalah hal yang terbaik.

Namun sesuatu yang janggal didalam hatiku ini menyuruhku untuk selalu menurutinya.

Aku tidak bisa melawan perasaan ini, Tetapi jika ku biarkan maka dirikulah yang akan hancur.

Apa aku harus bertahan dengan semua ini, atau begitu dengan sebaliknya?

-Airin Mayunda.

Song Rocemended
- I just want to stay with you -
(Zion.t)

t)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








. . . Happy Reading . . .

Airin masih dalam keadaan yang mungkin bisa dibilang memprihatinkan, Rambutnya yang acak acakan dan bajunya yang sedikit robek akibat seretan ayahnya.

Semenjak pingsan tadi, ayahnya pergi dari rumah dan sekarang Airin sendirian di kamar mandi dan masih dengan keadaan yang sama.

•Awan pov•

"Dari tadi perasaan Aku kok gak enak ya sama Airin"

"Kira kira dia lagi ngapain ya, udah sampe rumah apa belom"
Ucap Awan bermonolog sambil menggaruk rambutnya yang tak gatal.

"Ah, daripada Aku penasaran mending Aku coba telfon" Ucap Awan sambil berjalan menuju meja untuk mengambil Handphone nya.

Awan menelepon Airin tetapi
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan silahkan hubungi beberapa saat lagi" begitulah bunyi suara dari handphone Awan.

Naasnya sia sia, dia langsung bergegas keluar rumah dan menyalakan mobilnya menuju kediaman rumah Airin.

Selang beberapa menit kemudian
Awan sudah sampe dirumah airin, "kelihatan nya memang sepi rumahnya, ayahnya Airin tidak ada mungkin sedang kerja" Duga Awan.

Awan langsung melangkah kan kakinya menuju dalam rumah Airin, awan sempat mengetok pintunya tetapi anehnya pintunya terbuka sedikit jadi daripada berfikir tidak jelas awan segera masuk.

Awan masuk kedalam kamar Airin mencari keberadaan nya namun awan tidak menemukan nya, awan mengecek satu persatu ruang yang ada di rumah Airin dan kini tinggal kamar mandi yang belum dia cek.

Dia bergegas berjalan menuju kamar mandi dan betapa terkejutnya dia saat melihat Airin pingsan dekat bak dengan beberapa luka lebam di badanya.

Awan langsung mengangkat tubuh Airin dan menggendongnya menuju kekamarnya.

Perasaan campur aduk antara gelisah dan bingung yang ada dipikiran Awan saat ini.

Saat ini awan menidurkan Airin di atas kasur, mengambil air panas dan membaluti handuk ke tubuh Airin agar dia tidak kedinginan.

RADEV [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang